Surah An-Nahl: Mengajarkan Kita Bersyukur, Bersabar, dan Kembali pada Kehidupan yang Penuh Makna
Ketika kita membuka Al-Qur’an dan membaca Surah An-Nahl, kita diajak memasuki sebuah ruang renungan yang luas. Namanya berarti “Lebah” — sebuah makhluk kecil namun penuh makna — dan itulah salah satu keistimewaan surah ini: melalui ciptaan yang tampak sederhana, Allah memperlihatkan kebesaran-Nya, serta mengajak kita merenung tentang iman, syukur, dan tanggung jawab.
Surah An-Nahl terdiri dari 128 ayat dan tergolong sebagai
surah Makkiyah. Nama “An-Nahl” diambil dari ayat-68 yang mengisahkan lebah:
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ‘Buatlah
sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang
dibuat manusia. Kemudian makanlah dari dan tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu
keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.” (QS
An-Nahl: 68-69)
Lewat gambaran lebah dan madu, surah ini mengajak kita
mengaitkan keimanan dengan ciptaan, syukur dengan nikmat, dan ibadah dengan
pemahaman yang mendalam — bukan sekadar rutinitas.
Menemukan Nikmat dan
Makna Hidup Lewat Surah An-Nahl
Surah An-Nahl sering disebut sebagai Surah Nikmat,
karena di dalamnya terkandung begitu banyak gambaran tentang karunia Allah yang
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Dari langit yang menaungi, laut yang
memberi rezeki, hingga lebah yang menghasilkan madu — semuanya menjadi tanda
kebesaran dan kasih sayang Sang Pencipta. Surah ini bukan hanya tentang
keindahan alam, tetapi juga tentang kesadaran spiritual: bagaimana manusia
diajak untuk bersyukur, berbuat adil, dan menjaga keseimbangan ciptaan. Ketika
dibaca dengan hati yang tenang, Surah An-Nahl terasa seperti percakapan lembut
antara Allah dan hamba-Nya — mengingatkan kita bahwa setiap nikmat adalah
panggilan untuk mengenal dan mencintai-Nya lebih dalam.
a. Keindahan Ciptaan sebagai Ayat
Surah An-Nahl mengajak manusia untuk menatap alam — langit,
bumi, tumbuh-tumbuhan, binatang, lebah — sebagai ayat yang mengandung hikmah.
Melalui ayat-ayatnya kita dibimbing melihat bahwa segala sesuatu tidak lahir
secara kebetulan; ada kebenaran Ilahi di baliknya. Sebagai contoh, ayat 14
menyatakan:
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan untukmu, agar
kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar …”
Gambaran ini menumbuhkan rasa syukur — bahwa kita bukan
penguasa alam, melainkan bagian dari ciptaan yang dikelola oleh Allah.
b. Nikmat Allah dan Urgensi Syukur
Salah satu tema yang sering muncul dalam Surah An-Nahl
adalah nikmat-nikmat Allah: hal kecil seperti lebah yang memproduksi madu,
hingga besar seperti penciptaan langit-bumi, manusia, dan malaikat. Ayat 18
menyebut:
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya
kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Surah ini mengingatkan kita bahwa syukur bukan sekadar
ucapan, tapi harus tercermin dalam perilaku — menggunakan nikmat dengan baik,
tidak menyia-nyiakan, dan menjadikannya jalan untuk mendekat kepada Allah.
c. Iman, Keadilan, dan Hari Akhir
Surah An-Nahl juga membahas tentang keimanan, dakwah, serta
pertanggungjawaban di akhirat. Ayat 90 menyebut tentang keadilan dan ihsan:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat ihsan…” (QS An-Nahl: 90)
Dengan demikian, surah ini tidak hanya bicara tentang alam
dan nikmat, tetapi juga about moral, etika, dan arah akhir manusia: bahwa kita
akan diperhitungkan atas apa yang kita lakukan.
Fadilah (Keutamaan)
Surah An-Nahl
Surah ini mengajak kita melihat kehidupan dengan lebih
jernih — bahwa setiap ujian memiliki makna, setiap nikmat mengandung tanggung
jawab, dan setiap hembusan napas adalah kesempatan untuk kembali pada Allah
dengan hati yang lapang.
·
Terhindar dari Hutang, Musibah, dan Kesulitan
Beberapa artikel menyebut bahwa
membaca Surah An-Nahl secara rutin bisa menjadi wasilah agar terhindar dari
hutang, penyakit, dan kesulitan hidup.
·
Menjadi Penawar Hati yang Gelisah
Karena surah ini mengajak
merenungi ciptaan yang membawa ketenangan dan melihat kekuasaan Allah yang
luas, ia dapat menenangkan hati yang resah, bimbang, atau merasa kecil dalam
kehidupan. Dengan memahami bahwa kita bagian dari rencana Ilahi yang besar, ketidakpastian
menjadi lebih ringan.
·
Menguatkan Pemahaman etika dan Syukur
Surah ini bukan hanya bacaan
rutin, tetapi memberi dorongan agar kita menjaga perilaku — adil, ihsan, syukur
— dan memperkuat keimanan melalui refleksi praktis. Ketika seseorang membaca
Surah An-Nahl dan merenunginya, ia makin terdorong untuk hidup sesuai
nilai-nilai yang diajarkan.
Cara Mengamalkan Surah
An-Nahl dalam Kehidupan Sehari-hari
- Baca
dan renungkan ayat-ayat nikmat — ketika membaca Surah An-Nahl, cobalah
berhenti sejenak pada ayat-ayat seperti 68-69, lalu hubungkan dengan
pengalaman nyata: misalnya, ketika menikmati madu, atau melihat lebah,
atau memakan buah-buahan. Hubungkan dengan pesan syukur dan tanda kebesaran
Allah.
- Integrasikan
refleksi ke dalam syukur aktif — setelah menyadari nikmat, lakukan
satu tindakan kecil syukur: membantu orang lain, memakai nikmat untuk
kebaikan, atau menjaga amanah yang diberikan.
- Amalkan
adil dan ihsan dalam interaksi sehari-hari — ingat bahwa Surah An-Nahl
tidak hanya berbicara tentang alam tetapi juga tentang perilaku:
menunaikan janji, menjaga keadilan, berlaku baik kepada orang lain.
- Gunakan
ketika menghadapi beban hidup — bila menghadapi hutang, kesulitan,
atau rasa takut, bacalah Surah An-Nahl dengan khusyuk sebagai penguat iman
bahwa Allah memiliki solusi dan nikmat tersembunyi.
- Ajarkan
kepada keluarga atau anak-anak — salah satu pendekatan adalah
menceritakan kisah lebah dari Surah An-Nahl sebagai metafora: kecil tapi
berdampak besar, mirip iman yang kecil tapi bila dijaga bisa memberi
manfaat besar. Ini memperkuat pemahaman spiritual generasi muda.
Relevansi Surah An-Nahl
untuk Zaman Modern
Di zaman digital dan super koneksi, manusia sering merasa
terpisah dari alam, terlalu sibuk, dan lupa untuk bersyukur. Surah An-Nahl
hadir sebagai pengingat: lihatlah ciptaan Allah, lihatlah nikmat di
sekelilingmu, dan sadari bahwa hidup ini bukan hanya konsumsi tetapi tanggung
jawab.
Lebah—makhluk kecil yang disebut dalam surah ini—memberi
kita pelajaran besar: bahwa meskipun kecil dan sederhana, ia menjalankan tugas
dengan teliti dan bermanfaat bagi manusia. Manusia pun demikian: meskipun
tampak kecil dalam skala alam semesta, bila menjalankan perintah Allah dan
bersyukur, bisa memberi dampak besar.
Surah ini juga mengajak agar kita tidak hanya sibuk dengan
teknologi dan dunia, tetapi juga menjaga hati, menjaga akhlak, memastikan bahwa
ilmu dan kemajuan tidak membuat kita sombong atau lupa asal. Ketika dunia terus
berubah, nilai-nilai yang diajarkan Surah An-Nahl — syukur, keadilan, tanggung
jawab — tetap relevan sebagai fondasi iman dan kehidupan bermasyarakat.
Surah An-Nahl adalah harta spiritual yang kaya: lewat lebah,
buah-buahan, langit, laut, manusia — semua menjadi saksi atas kebesaran Allah.
Ia mengajak kita bukan hanya untuk membaca, tetapi merenungkan, dan selanjutnya
mengamalkan. Keutamaannya meliputi penguatan iman, ketenangan hati, dan
pemahaman syukur yang lebih dalam.
Semoga kita bisa menjadikan Surah An-Nahl sebagai teman
harian: saat menikmati nikmat, saat menghadapi beban, saat berinteraksi dengan
sesama. Dengan demikian, bacaan kita tidak sekadar rutinitas, tetapi menjadi
jalan perubahan — hati yang lebih tenang, iman yang lebih teguh, dan kehidupan
yang lebih bermakna.
Daftar Pustaka
“Surah
An-Nahl: Ketahui Keutamaan dan Manfaat Membacanya Secara Rutin.” Suara.com, 12
Jan 2022. (suara.com)
“Khasiat
Surah An-Nahl – Ilmu dari Al-Quran.” IlmuAlQuran.com, 16 Dec 2014. (ilmualquran.com)
“Kandungan
dan Keutamaan Surat An-Nahl, Kepastian Tentang Hari Kiamat dan Kekuasaan
Allah.” DemakBicara, 12 Jul 2022. (Demak Bicara)
“Surah
An-Nahl Ayat 90: Adil, Ihsan dan Amal.” TafsirQ.com. (Tafsir AlQuran Online)
“Surah
An-Nahl, Punya Manfaat untuk Terhindar dari Hutang hingga Kesulitan Hidup.”
SINDOnews.com, 6 Jul 2023. (Kalam)
“An-Nahl
(Wikipedia).” Wikipedia.org. (Wikipedia)
Reviewed by elisa
on
Tuesday, November 18, 2025
Rating:

No comments: