Jejak Tabi Exchange : Membangun Sinergi ke-3 Negara Lewat Seni Kontemporer


Yogyakarta sebagai kota kecil yang multikultural yang merepresentasikan keberagaman Indonesia. Keberagaman yang ada di Indonesia inilah yang mendorong warganya selalu memiliki ide kreatif untuk dipamerkan dan dipertontonkan. Wajar jika di Yogyakarta banyak sekali kegiatan yang tidak pernah habis. Mulai dari kegiatan tahunan sampai kegiatan yang sifatnya monumental. Salah satunya adalah acara Jejak Tabi Exchange. Masih berbau dengan seni, Jejak Tabi Exchange mengangkat tema Wondering Asian Contemporary Performance, yang merupakan wadah untuk seniman kontemporer Asia.
Foto: Joned Suryatmoko
Inisiator Jejak Tabi Exchange muncul dari 3 kurator dari Jepang, Melayu dan Indonesia, ketiga inisiator kurator tersebut adalah Akane Nakamura, Lim How Ngean dan Helly Minarti. Jejak Tabi Exchange diselenggarakan di dua negara, yaitu di Yogyakarta (Indonesia) dan di Kuala Lumpur. Acara pertamakali diawali di Yogyakarta, diselenggarakan sejak 13 Juli hingga 11 Agustus 2018. Acara kedua diselenggarakan di Kuala Lumpur yang jatuh pada 23 – 30 September 2018.
Amelberga Astri, selaku panitia Jejak Tabi melalui Email menceritakan bahwa kegiatan ini memiliki makna filosofi yang mengambarkan keberagaman maupun kemajemukan. Tampak dari karya pameran ini mengkontekstualisasikan permasalahan lingkungan sosio-kultural, estetis dan historis dalam sebuah karya-karya mereka yang terjadi di Asia.
Adapun kandungan makna filosofi jejak tabi Exchange. Misalnya kata “jejak” memiliki dua makna, yaitu versi bahasa Melayu dan Indonesia. Versi bahasa Melayu, jejak diartikan sebagai langkah, sedangkan versi Bahasa Indonesia dapat dipadankan dengan footstep atau traces. Kata “Tabi” juga diambil dari2 bahasa, yaitu Jepang dan China. Tabi dalam bahasa China diucapkan 'lü' (æ—…). Itu sebabnya dikolaborasikan menjadi JEJAK-æ—… TABI EXCHANGE. Jadi, platform Jejak æ—… Tabi Exchange adalah bentuk sinergi tiga bahasa dari tiga negara, yaitu Melayu, Indonesia dan Jepang.
Pertunjukan kontemporer di Asia salah satu bentuk praktik artisitik seni untuk mengakar di dalam keberagaman. Mencoba menampilkan dan menciptakan ruang kritis yang diharapkan mampu memancing pengetahuan pengunjung untuk menciptakan kreativitas yang baru. Amelberga juga menjelaskan bahwa kegiatan ini sebagai media untuk membangun koneksi antara Yogyakarta dan Kuala Lumpur lewat serangkaian presentasi, penelitian dan karya. Berlaku sebaliknya, seniman muda dari luar juga dapat bergabung dan diskuni panel dengan seniman-seniman muda di Yogyakarta. (Elisa)

Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 1, 2018

Jejak Tabi Exchange : Membangun Sinergi ke-3 Negara Lewat Seni Kontemporer Jejak Tabi Exchange : Membangun Sinergi ke-3 Negara Lewat Seni Kontemporer Reviewed by elisa on Tuesday, April 30, 2019 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.