Millenial dan Plastik : Generasi Peduli Lingkungan untuk Bumi yang Lebih Sehat
Foto: Irukawa Elisa |
Masalah lingkungan yang
terkait sampah plastik menjadi salah satu isu global yang sulit dipecahkan dan
kini semakin mengkhawatirkan. Karakteristik plastik yang praktis dan tahan lama
membuat salah satu jenis polimer ini menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan modern selama beberapa dekade. Dari kantong kresek, alat rumah
tangga, hingga suku cadang mobil, plastik telah menyediakan bahan terjangkau
namun kuat untuk berbagai peralatan yang digunakan manusia.
Namun di balik kemudahan
yang didapat, ada harga yang harus dibayar mahal oleh Bumi ini; perubahan
iklam, rusaknya ekosistem di sungai dan laut, serta pencemaran alam. Penggiat
lingkungan, warga sipil, serta pemerintah dari berbagai belahan dunia sedang berusaha
memecahkan krisis ini dengan mengurangi dan mencari alternatif pengelolaan
sampah yang tepat.
Baca Juga: Sampah Antariksa Menjadi Isu Internasional di Negara Maju
“Tidak diragukan lagi
bahwa plastik itu mengancam Bumi karena sifatnya yang susah diuraikan, bisa
bertahun-tahun lamanya,” ujar Arifah Fajri Kusuma (16), SMK 7 Yogyakarta.
“Kepala sekolah SMK-ku dulu pernah membuat program untuk membawa alat minum
sendiri-sendiri, yang nanti bisa dicuci dan disedikan air isi ulang di
sekolah,” tambahnya.
Meskipun begitu, perempuan
yang sedang duduk di bangku kelas XI ini tidak menampik bahwa melepaskan
penggunaan plastik, terlebih plastik sekali pakai, seutuhnya dari kehidupan
manusia masih begitu sulit. Arifah, sapaan akrabnya, mengaku bahwa perangai
plastik yang sangat praktis, multifungsi, serta memiliki ketahanan yang baik
inilah yang membuat kita masih bertahan dengan plastik meskipun paham betul
efek buruknya.
Baca Juga: Budaya MOS, Masihkah Efektif?
“Tapi, banyak hal bisa dilakukan
untuk mengurangi sampah plastik, kok, seperti menggunakan benda ramah
lingkungan sebagai pengganti plastik sekali pakai. Dan berdasarkan artikel yang
pernah saya baca juga, kita bisa mulai memproduksi plastik sekali pakai dari
bahan-bahan yang mudah terurai, seperti rumput laut, secara massal,” tuturnya.
Tidak berbeda dengan
Arifa, Afifah Rini Dambraja (16), siswi SMA 1 Kasihan ini juga mengungkapkan
keprihatinannya tentang jumlah sampah plastik yang semakin menjadi. “Saat ini
plastik dan manusia itu susah sekali dipisahkan, ke mana-mana kita masih
membawa dan menggunakan plastik,” ungkapnya. Walau begitu Afifah mengapresiasi
sikap milenial dewas ini terhadap plastik.
“Saat ini remaja telah sadar akan
bahaya plastik dan berbondong-bondong mencari solusinya. Tidak usah jauh-jauh, deh,
hal yang mudah saja dulu, seperti kalau membeli barang sedikit nggak usah pakai
plastik, atau ya, bawa tas sendiri ke mana-mana. Kurangi jajan karena kebanyakan
produk-produk makanan ringan atau minuman selalu menggunakan plastik sekali
pakai,” ungkapnya memberi saran. (Adhisti)
Dipublikasikan di Tabloid BIAS edisi 2 | 2019
Millenial dan Plastik : Generasi Peduli Lingkungan untuk Bumi yang Lebih Sehat
Reviewed by elisa
on
Tuesday, April 07, 2020
Rating:
No comments: