GELIAT PELAJAR MENJAGA BUDAYA JOGJA

Budaya Yogyakarta menjadi sorotan yang menarik untuk di kupas. Desiana Ananda (16) SMK N 1 Wonosari memaparkan bahwa bentuk budaya di Yogyakarta beraneka ragam. Bentuk budayanya ada yang mulai dari tarian, kebiasaan perilaku, adat dan kesenian. Dari sekian banyak kebudayaan yang ada di Jogja, Ia paling mengagumi tarian daerah. Berbeda dengan Rahmad Susilo Yudhoyono (17) dari SMK Sulaiman Yogyakarta, ia menyukai musik gamelan.
Ramadhani Rizky Saputra (16), SMK Insan Mulia Yogyakarta berpendapat bahwa budaya merupakan kebiasaan turun temurun yang sudah dilakukan oleh orang-orang jaman dahulu, kemudian kebiasaan itu masih tetap terjaga hingga saat ini. Misalnya sekatenan, Medhun Gamelan dan kirab budaya. “Budaya yang paling disukai adalah tokoh Sukrosono, dalam cerita Sumantri Ngengger, wayang kulit. Menarik, karena tokoh wayang kulit memberikan keteladanan yang baik.” Tegasnya.
Siswa yang hobi dengan olahraga voli dan bersepeda ini menyayangkan bahwa pelajar saat ini mulai acuh tak acuh dengan budaya sendiri. menurutnya, pentingnya melestarikan budaya di tengah-tengah perkembangan teknologi dan informasi sebagai media untuk kembali memperkenalkan dan menjaga budaya. Baginya, gadget juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mencari informasi budaya Jogja dan memperkenalkan kelebihan budaya lewat sosmed.
“Salah satu keprihatinanku saat ini, banyak remaja yang lebih tertarik dengan budaya luar demi tren, dan melupakan budayanya sendiri. Apalagi dengan pesatnya perkembangan teknologi. Seolah-olah justru malu dengan budanya sendiri” kata Rahmat prihatin. Menurut Rahmat, cara terbaik memperkenalkan budaya sejak kecil. Baik lewat keluarga dan sekolah. Bisa juga mengenalkan budaya Jogja dengan bermain permainan tradisional. “Karena bermain komputer dan gadget membuat kita individualis, menyendiri, bayangan dan pikiran kita terlalu jauh di depan sana, dan acuh dengan lingkungan di sekitar,” urainya.
Menurut Desiana cara menjaga budaya dengan mengunjungi museum dan berkunjung ke tempat situs-situs bersejarah. Berbeda dengan Sagnes Achriyati (18) dari SMA N 1 Panggangg, cara menjaga kebudayaan dengan memberikan tontonan tentang budaya lewat sebuah film ataupun iklan yang berbau budaya. Dengan tayangan-tanyangan yang memperlihatkan kepedulian akan budaya inilah yang akan mengerakkan oranglain juga ikut menjaga dan bangga dengan budaya sendiri. (Elisa & Dhea)

Tabloid BIAS | No. 5 | Thn 2015
GELIAT PELAJAR MENJAGA BUDAYA JOGJA GELIAT PELAJAR MENJAGA BUDAYA JOGJA Reviewed by elisa on Saturday, January 30, 2016 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.