Makna Filosofis Perisai Diri

Foto : Elisa
Padmanaba SMA 3 Yogyakarta kembali menyelenggarakan ajang kejuaraan Beladiri. Pembukaan dihadiri oleh ketua umum perisai diri Nasional Dwi Soetjipto. Saat ditemui Reporter BIAS di Gedung serbaguna YKPN, pada tanggal 15 Juni 2015 yang lalu, beliau sangat bangga dan mengapresiasi event padmanaba yang diselenggarakan langsung oleh para siswa SMA.
Menurut Agantan, dari SMK 3 Yogyakarta, melestarikan perisai diri dianggap penting. Sama halnya dengan pendapat ketua Umum perisai diri Nasional, Dwi Soetjipto. Menurutnya, karena perkembangan gadget, banyak game olahraga dari barat justru lebih mampu menarik perhatian anak-anak muda sekarang. Anak-anak lebih bangga dan menseriusi beladiri dari barat.  Akibatnya, banyak anak-anak yang termotivasi untuk menguasai cabang olahraga dari barat. Disisi lain, cabang olahraga bela diri yang berasal dari Indonesia kurang dilirik.
Perisai diri adalah bela diri asli dari Indonesia, yang juga salah satu keluarga silat nasional Indonesia perisai diri yang terbesar di Indonesia. Perisai diri didirikan pertamakali oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, atau biasa disapa dengan pak Dirdjo. Sebagai bagian keluarga kraton Yogyakarta, sejak usia 9 tahun ia menguasai ilm pencak silat yang ada lingkungannya, kraton. Singkat cerita, Dirdjo memutuskan untuk berjalan kaki, dengan tujuan belajar ilmu silat di beberapa daerah lain, selain Yogyakarta. Misalnya ke Jawa Timur, Semarang, Solo, Cirebon, Kuningan hingga Aceh. Inilah sejarah awal muasal perisai diri pertamakali.
Jika dipersentase, tidak banyak pelajar yang mengetahui dan berminat olahraga perisai diri. Bella, sebagai panitia padmanaba mengutarakan bahwa, perlombaan ini salah satu media/ajang untuk memperkenalkan perisai diri kepada teman-teman lain, terutama untuk adik-adik kelas.

Perisai diri cabang olahraga apa sih? Menurut Dwi Soetjipto, perisai diri merupakan cabang olahraga bela diri tradisional yang memiliki banyak manfaat dan memiliki arti filosofis. Salah satunya mampu menggali dan melakukan pengembangan dirinya, memunculkan rasa percaya diri dan rasa aman dari ancaman dari luar.
“Keprihatinan saya atas bela diri dari luar negeri, yang mungkin karena bela diri mereka dipandang wah dan menjadi stlye anak muda, menyebabkan bela diri tradisional kurang diperhatikan. Karena sesungguhnya, bela diri/perisai diri tradisional kaya moral dan spiritualnya,” paparnya kepada reporter BIAS.
berharap bela diri di dalam negeri lebih mencintai dan monomer satukan bela diri asli dari Indonesia satu ini. “Jika kita kehilangan kecintaan pada bela diri milik kita, maka akan hilang sudah. Semua tergantung pada anak muda sekarang.” (Elisa)

Diterbitkan Tabloid BIAS /2015

Makna Filosofis Perisai Diri Makna Filosofis Perisai Diri Reviewed by elisa on Saturday, October 10, 2015 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.