Batu Klawing Sebagai Primadona di Tanah Jawa

Foto : Istimewa
Kecintaan Bagus dengan bebatuan mengantarkanya menjadi kolektor batu dengan omset mencapai milyaran rupiah. Awal Bagus menyukai batuan tahun 2009. Ketika ia bermain ke rumah salah satu temannya, pak Sarjo, ia mengenal batu Klawing. Seminggu kemudian, Bagus tertarik dengan jenis batu tersebut. Ia yang awalnya suka dengan ayam, memutuskan fokus dengan bebatuan.
Bermodalkan dengan uang sepuluh juta untuk membeli satu truk batu, ia mampu melipatgandakan hasil penjualan batu hingga dua kali lipatnya. Berawal dari banyak teman-teman yang datang ke rumah, mereka membeli dan menjualnya kembali batu dari Bagus. Beberapa teman, datang lagi membeli batu yang sama, karena banyak dicari dan dibeli oleh orang asing (Taiwan, Belanda, Eropa, Korea) dengan harga yang cukup fantastis untuk ukuran batu.
Raja Klawing adalah sebutan pak Bagus dari teman-temannya, karena di rukonya banyak sekali batu yang harganya selangit. Berdasarkan dengan kecintaan terhadap batu-batuan, ia tidak pernah mempermasalahkan berapa jumlah uang yang dikeluarkan “Yang namannya hobi, tidak masalah harganya berapa, yang namannya cinta, tidak begitu mempermasalah untung dan ruginya,” paparnya dengan logat ngapak yang khas ketika ditanya modal keuntungan yang diperolehnya.

Orang Lokal Kurang Menghargai Batu Hasil Kekayaan Alam Indonesia
Luar Negeri memanfaatkan ketidaktahuan warga Indonesia tentang potensi batu akik yang dimiliki. Beberapa tahun yang lalu, tepatnya sebelum Indonesia dilanda demam akik, luar negeri membeli batu-batu milik Indonesia hingga jutaan ton dengan harga murah. Waktu itu, orang lokal tidak menghargai batu akik, giok dan sejenisnya. Justru orang-orang Luar Negeri yang sangat antusias.
Luar negeri memanfaatkan fanatisme yang cukup kental di Indonesia. Misalnya, sebagian besar warga percaya bahwa terlalu fanatik dengan benda dalam ajaran yang mayoritas Muslim, akan menjadikan syirik. Alhasil, banyak warga melihat batu sebagaimana mestinya batu, sebagai batu yang tidak bernilai apa-apa, kecuali untuk keperluan material bangunan. Orang luar memanfaatkan strategi tersebut agar tetap meraup keuntungan sebesar-besarnya, dengan harga semurah-murahnya dari Indonesia. “Hampir empat tahun, Luar Negeri tidak lagi ke sini. Karena harganya sudah mahal,” tambah Raja Klawing.

Membedakan Batu Klawing Asli Dan Palsu
Batu Klawing bisa juga disebut dengan batu Akik Jawa yang mendunia. Apa sih yang membedakan batu Klawing asli dan palsu? Kata Klawing itu sendiri sebenarnya adalah nama sungai yang berada di Probolingo, Banyumas. Jadi, batu Klawing asli adalah batu yang ditemukan di sungai Klawing. “Sebenarnya, di kali Oyo, Yogyakarta, ada juga bebatuan yang sama dan disebut juga dengan Klawing. Jadi batu Klawing yang di dapat di sungai Oyo bukan Klawing asli,” jelas Wintawan pecinta batu Akik
Raja Klawing saat ditemui di rumahnya, batu Klawing Batu Klawing yang memiliki kualitas yang bagus adalah batu yang terendam oleh air dalam waktu yang lama. Batu klawing yang bagus dan bernilai tinggi adalah batu yang memiliki “Tepak Jalak”. Menurut Raja Klawing, batu yang didapatkan dari sungai Klawing semakin susah. Sehingga, para petani banyak yang mencari batu di pegunungan, dimana akses menuju ke titik lokasi dan pengambilan batu semakin sulit. Kualitas batu Klawing yang diambil dari pegunungan dan sungai pun, lebih bagus batu yang dari sungai, karena memiliki kepadatan dan serat bagu yang lebih kokoh.
Dilokasi berbeda, Tim Adiluhung kembali menanyakan dengan pak Wintawan, pecinta batu Akik perihal tepak jalak. Ternyata, batu tepak jalak bisa muncul di sembarang jenis batu akik. Kemunculan tepak jalak ternyata tergantung dari pengosokan dan pemotongan yang tepat sesuai dengan inti serat yang ada di dalam batu itu. Dengan kata lain, setiap batu memiliki serat, dimana serat itulah yang menjadikan batu itu memiliki motif dan warna yang unik.
Di terbitkan Adiluhung, 2015



Batu Klawing Sebagai Primadona di Tanah Jawa Batu Klawing Sebagai Primadona di Tanah Jawa Reviewed by elisa on Monday, October 19, 2015 Rating: 5

2 comments:

  1. baru tahu ada batu klawing. aku tahunya akik aja. hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya masih banyak jenis. Mulai ada bacan, Klawing dan dsb.. masing-masing memiliki keunggulan masing-masing.

      Delete

Sahabat

Powered by Blogger.