DIDI NINI THOWOK : TARI TRADISIONAL TIDAK LAKU, LARIS DI MANCANEGARA


Didi Nini Thowok (Foto : Egik)
Seni tari tradisional tidak menarik banyak orang. Tapi siapa yang menyangka bahwa tari tradisional ini bisa dijadikan salah satu kebanggaan Indonesia kepada dunia luar. Seperti yang dilakukan seniman asal dari Temanggung, Didi Nini Thowok. Dia berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia hingga kebeberapa negara. Mulai dari Amerika, Jepang, Singapure dan beberapa kota di kawasan Eropa.
Didi Nini Thowok saat ditemui Wartawan BIAS mengaku bahwa karirnya tidak semulus yang terlihat. Membutuhkan waktu yang lama. Sebelum menjadi seniman tari, Didi menjadi salah seorang teladan dari temanggung. Selulus SMA seniman berbakat ini sempat bekerja di kantor Pembinaan Kebudayaan di Temanggung selama satu tahun. sebelum akhirnya hijrah ke kota Yogyakarta pada 1974.
Sejak kecil Didi Nini Thowok sangat antusias melihat wayang kulit. Kesenangan ini berkembang menjadi rasa ingin tahu yang besar. Keinginan itu mendorong Didi bekerja untuk menambah biaya melanjutkan S1-nya di Akademi Seni dan Tari (ASTI). Sekarang menjadi Institut Seni Indonesia (ISI).
Tidak seperti mahasiswa sekarang. Didi Nini Thowok disamping kuliah diploma, kemudian bekerja menjadi dosen. Tidak patah arang begitu saja, semangat belajar yang tinggi membuatnya meluluskan kuliah S1 pada 1982.
Optimisme, semangat, mimpi dan rasa ingin tahu yang besar inilah yang mengantarkan seorang Didi Nini Thowok bisa mengunjungki kota-kota seperti di Bali, Jawa Timur, dan cirebon. Didi sengaja singah untuk mendalami tarian-tarian lokal dari Indonesia. Menurutnya, tarian di Indonesia ini sangat banyak dan sarat arti khas dari setiap tarian di beberapa daerah.
Ilmu yang didapatkan tersebut banyak memberikan inspirasi Didi menciptakan tarian. Jumlah karya tarinya pun hingga tak terhitung. Setiap tarian Didi memberikan makna tersendiri. Berkat kreatifitas menciptakan tarian ini akhirnya mengantarkan Didi Nini Thowok di kenal dunia.

Salah satunya terlihat dari apresiasi dari Jepang  Fundation pada 2000, Didi Nini Thowok mendapatkan kepercayaan mempelajari tarian di Jepang selama 3 bulan. Bahkan salah satu Universitas di Kalifornia Amerika tertarik menjadikan Didi Nini Thowok menjadi Trener seni tari selama beberapa hari di sana. “Semua ini Saya tidak mengeluarkan uang sepersenpun. Semuanya sudah difasilitasi dari sana,” tambahnya.
Didi Nini Thowok juga mengungkapkan sejak tahun 1985 hingga saat ini dapat mengenalkan budaya Indonesia lewat tariannya di 30 negara. Ironisnya negara-negara seperti di Universitas Harvard dan beberapa universitas di Amerika ada kelas gamelan. Di sana terdapat gamelan-gamelan yang didatangkan dari Indonesia. Bahkan, dosennya didatangkan dari Indonesia langsung, khususnya dari Jawa dan Bali.
Sesi akhir percakapan Didi Nini Thowok kepada Wartawan BIAS, seniman asal Temanggung ini berpesan pentingnya semangat, keuletan dalam mengapai semua mimpi. Dimulai dari sendiri bisa membawa nama baik Bangsa Indonesia ke Luar Negeri. Tentunya dengan kemasan lokal, seperti seni tari. “Kuncinya bangsa kita harus bangga dengan kebudayaan kita dan mampu memahami kekayaan seni!” tegasnya. (Elisa, Finta Kaula) 

Tulisan dimuat di Tabloid BIAS
https://www.facebook.com/BiasTeensMedia?fref=ts 

DIDI NINI THOWOK : TARI TRADISIONAL TIDAK LAKU, LARIS DI MANCANEGARA DIDI NINI THOWOK : TARI TRADISIONAL TIDAK LAKU, LARIS DI MANCANEGARA Reviewed by elisa on Saturday, December 22, 2012 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.