Menyaksikan Uniknya Pameran Kolektif, Monster Day #4
Kota Yogyakarta seolah memanjakan para pecinta seni. Setelah sempat menyita perhatian dengan Pameran Artjog MMXIX, kini kembali menggebrak dengan helatan Monster Day, sebuah pameran seni kolektif dengan karya bertema monster. Warna-warni terumbu karang dengan monster-monster melayang bersama ikan-ikan merupakan salah satu karya yang dipamerkan di Monster Days #4, yang memang berlatar belakang dunia yang sama dengan center piece Artjog 2018 lalu, “Sea Remembers”.
Foto : Linda |
Setelah sempat hibernasi cukup lama, pameran ini kembali hadir sejak 6 Agustus – 8 September 2019 di Mogus Lab yang ada di Jalan Langenastran no 16, Keraton Yogyakarta. Tidak hanya pameran yang diselenggarakan di Monster Day #4, tetapi juga menyelenggarkan monster talk, workshop, pasar monster, dan pertunjukan boneka. Kali ini Mogus, monster yang dibidani Mulyana, tidak sendiri. Ia ditemani oleh teman-teman monsternya bermain di dunia manusia. Berjarak cukup lama dari monster days ketiga, kali ini pameran kolektif Monster Days #4 mengambil tajuk “Musim Kawin” sebagai judul besar kali ini. Tujuan utama event yaitu ingin memberikan warna baru tentang karya-karya bertema monster, dan berinteraksi antar creator monster dan juga dengan publik.
Selain Mulyana dan Alam, pameran ini juga diisi oleh Addy Debil, Uncle Joy, Atreyu Moniaga, Iky, Show the Monster, dan Pupapuppetlab I yang dimentori oleh Papermoon Puppet Theater. “Keunikan atau kekhasan event adalah kami ingin menjadikan acara ini sebagai wadah berkumpulnya para creator monster, baik seniman, brand, character designer dan craft. Tema pameran kami akan selalu monster,” ungkap Alam selaku Ketua Pelaksana.
Ketua pelaksana Alam Taslim dan creator monster mi instan @igorsatumangkok, mengungkapkan bahwa saat ini lebih memberikan satu wacana yang berbeda : Monster, Boneka, Plushie, kain dan benang, warna-warni yang diletakkan pada ruang pamer seperti galeri seni.
“Semoga melalui event Pameran Kolektif Monster day#4, para pelajar di Yogyakarta, mempunyai wacana-wacana untuk membuka perspektif baru tentang sesuatu yang disepelekan seperti, doodle, monster, boneka, mainan. Karena dunia anak muda itu adalah dunia penuh kesempatan yang baru, kesempatan yang dahulu tidak ada. Mengedukasi secara langsung sih tidak, tapi memberi bukti bahwa banyak hal yang bisa dilakukan dengan hobi,” tutup Alam. (LINDA, NILAM)
Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 1, 2019
No comments: