Kampanyekan Kepekaan Berkreasi Lewat Pasar Murakabi di ArtJog MMXIX

 Ketika menghadiri ArtJog tahun 2019, kita akan menemukan semacam warung yang menjual dan menjajakan makanan, barang, dan baju unik di sana. Ketika masuk, akan akrab sapaan "Tumbas". Yap, disanalah ada warung Murakabi. 

Foto : Irukawa Elisa

Sekilas ketika mendengar kata Murakabi, dari segi namannya seperti nama jepang-jepangan. Padahal, kata Murakabi ini diambil dari bahasa Jawa Kuno, yang bermakna "berguna bagi banyak orang". 

Sarah Candra, yang turut bergabung dalam warung Murakabi dalam Artjog MMXIX pun menjelaskan bahwa tujuannya dirinya bergabung karena kebiasaannya yang dianggap ‘nyleneh’ karena kebiasan melakukan eksperimen masakan yang unik daripada orang pada umumnya. 

Jadi Sarah sering mengelah bahan makanan lokal dan organik menjadi lebih menarik. Ketika ditemui di malam penutupan ArtJog MMXIX, Sarah menceritakan bahwa aktivitas ketika sebulan bersama ArtJog, dirinya merasa tertantang. 

Bagi Sarah, lewat Murakabi sebenarnya sebagai cara mengenalkan makanan eksperimennya. Makanan yang menggali produk lokal/asli Indonesia, namun tetap bisa diolah dengan citarasa Internasional dan anak kekinian. Dirinyapun tidak menyangka, banyak masyarakat yang menyambut dan antusias.

“Mungkin karena ini di pameran seni, aku lihat orang lebih mudah menerima dan terbuka dengan hal-hal baru,” jelasnya ketika ditanya respons masyarakat dengan jajanan di Murakabi. Istri dari Eros Shella On 7 ini sebenarnya bertujuan mengajak masyarakat untuk hidup sehat. 

Menjaga kesehatan dan hidup sehat cukup dengan mengkonsumsi sayur organik, dari hasil bumi sendiri atau mengkonsumsi jus dari hasil buah yang dapat dipanen dari halaman sendiri atau ke pasar tradisioonal. Intinya adalah kembali Sumber Daya Alam (SDA) yang telah tersedia. 

“Bukannya anti impor, ya. Tetapi kita kembali ke Murakabi mencukupi dan secukupnya,” tegasnya, mengingatkan arti Murakabi yang bermakna berguna bagi banyak orang. 

Pada dasarnya Murakabi salah satu bentuk dari kolaborasi antara Indieguerillas, dalam bentuk Piramida Gerilya, yang digawangi oleh Singgih S. Kartono. Sebenarnya Murakabi tidak hanya menyuguhkan tentang camilan saja, tetapi juga busana, jajanan lain yang terbuat dari produk lokal. Selain Sarah Candra, ada juga karya Singgih Kartono, yang menyusun beberapa panjang pinang, dimana dibagian atas pinang dipasang hadiah-hadiah hasil pertanian. Dari segi makna, tentu ini mengambarkan bahwa hasil pertanian lokal, juga salah satu sistem ekonomi lokal, yang erat kaitannya dengan kebutuhan saat ini.

Di akhir penutupan ArtJog MMXIX, disampaikan bahwa simbol dari Murakabi ini salah satu bentuk simbol apa-apa yang ada dilokal, yang mengajarkan kemandirian. Bahwa Murakabi itu ingin menyampaikan pesan tidak ada jarak dengan kehidupan, yang syarat adannya interaksi sosial, komunikasi. Mencoba untuk dimunculkanlah kembali suasana kehangatan tersebut, yang sekarang mulai luntur.

Secara tidak langsung, Murakabi dalam pameran ArtJog sebagai bentuk kampanye masyarakat untuk menggunakan hal-hal yang ada disekitar kita. Misal memanfaatkan baju yang tidak dipakai, di eksplore dan dimodifikasi agar menjadi lebih unik dan tentunya lebih memiliki nilai lebih. (Irukawa Elisa & Adhisti)


Dipublikasikan Tabloid BIAS Edisi 1, 2019
Kampanyekan Kepekaan Berkreasi Lewat Pasar Murakabi di ArtJog MMXIX Kampanyekan Kepekaan Berkreasi Lewat Pasar Murakabi di ArtJog MMXIX Reviewed by elisa on Wednesday, March 23, 2022 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.