Dialog Kemerdekaan



“Merdeka dari penjajah itu dulu, sekarang harus merdeka dari kemiskinan, kebodohan dan kurang pendidikan.”
Konsep pahlawanan Indonesia tidak selalu berkonnotasi dengan perang melawan penjajah. Adannya permasalahan-permasalahan yang harus diatasi oleh bangsa Indonesia, peran pahlawan menjadi sangat banyak dan beragam.
Masih dalam suasana HUT Kemerdekaan Indonesia ke-66. Karta Pustaka mengadkaan sebuah sarasehan dan dialog antar generasi di pendopo kantor Karta Pustaka pada tanggal 25 Agustus 2011. Acara yang dihadiri oleh beberapa veteran dan pelajar dari DIY berlangsung secara khidmat. Diskusi antar generasi tersebut diwakili oleh Winner, siswi dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan veteran Indonesia, Bapak Gunawan Kunto Wibison. Diskusi berlangsung seru, diselingi dengan beberapa pertanyaan yang diajukan oleh para tamu sehingga suasana menjadi lebih akrab. Terlebih saat beliau yang pernah menyaksikan kejamnya penjajah menceritakan bagaimana bangsa Indonesia pada saat itu dibayangi ketakutan. Beliau juga menceritakan, saat beliau menjadi relawan untuk membebaskan daerah Irian Jaya dan menyaksikan tentara Belanda menduduki Yogyakarta.
Untuk semakin mengakrabkan suasana, pihak panitia juga mengadakan kuis berhadiah. Tamu undangan diajak untuk menebak lagu perjuangan. Selain diskusi kemerdekana, pemutaran film documenter tentang Sultan Iskandar Muda, detik-detik kemerdekaan dan perjuangan seorang ibu di NTB cukup menarik perhatian tamu undangan. Unsure nasionalisme pada acara malam itu juga sangat terasa. Sebelum acara dimulai tamu undangan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia raya dan saat penutupan bersama-sama menyanyikan lagu Bagimu Negeri. Acara yang rutin diadakan tiap setahun sekali ini, menurut Anggi Milarti selaku direktur Karta Pustaka mempunyai tujuan untuk memaknai kemerdekaan, “Merdeka dari penjajah itu dulu, sekarang harus merdeka dari kemiskinan, kebodohan dan kkurang pendidikan.”Harapnya.

Anggi berharap acara seperti ini dapat berdampak positif bagi generasi muda. Mereka diharapkan dapat lebih mengerti arti kemerdekaan dan punyap eran untuk bangsa ini. Anggi juga menekankan kepada generasi muda supaya lebih percaya diri pada bangsanya. “Jadilah diri sendiri, kita orang Indonesia, jangan sedikit-sedikit terpesonan dengan bangsa lain, kita harus percaya diri. Untuk percaya diri kita harus punya kemampuan.” Tutupnya.
Novia Intan & Finta Kaula
Diterbitkan oleh Tabloid BIAS, 05/Tahun XV/2011
Dialog Kemerdekaan Dialog Kemerdekaan Reviewed by elisa on Sunday, July 05, 2015 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.