Ngemall Aja?



Budaya nongkrong atau nge-mall bagi sebagian remaja bukan lagi hal yang tabu. Malah bila tidak menjalaninya bisa disebut kampungan. Namun jika ditelaah lebih jauh, budaya nongkrong atau ngemall bisa jadi ajang refresing disaat penat dengan tugas sekolah atau bisa juga menjadi ajang menonjolkan jati diri sebagai pelajar eksis.
Menurut Lucky, siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta, nongkrong atau jalan-jalan ke mall bisa menjadi alternatif untuk merefreshkan pikiran dari jenuhnya tugas. “Selain itu aku emang hobby shopping,” katannya. Ia menambahkan bahwa tidak hanya terpaku dengan nongkrong atau ngemal. “Nggak mesti ke mall, wisata alam pun aku juga suka,” terang dia.
Hal senada juga dikatakan Utami Lestari, siswi SMA Negeri 6 Yogyakarta yang setuju jika nongkrong atau ngemall itu penting. “Tergantung sih, kadang penting, kadang nggak. Pentingnya itu ya buat sosialisasi,” katannya. Namun ia juga menambahkan bahwa nongkrong atau ngemall itu bisa jadi bermanfaat apabila aktivitas yang dilakukan juga bagus. “Tergantung melakukan apa di mall. Mungkin bisa juga lihat-lihat buku atau diskusi.”
Sementara, Dendy Yanuar Wijaya, siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta, mengungkapkan, dirinya tidak suka ke mall atau nongkrong. Karena makanannya terlalu biasa sehingga enggan untuk kesana. “Nggak ada urusan juga kalau mau nongkrong atau ngemalll,” jelasnya.
Para pelajar yang kurang menyukai ngemall atau nongkrong pun juga ada. Mereka cenderung lebih memilih di rumah atau melakukan hobby mereka. Seperti Hanifa Astofa Fauziah, siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta, yang tidak suka dengan aktivitas ngemall. “Soalnya biar hemat dan tempatnya kan jauh dari jalanannya rame,” katanya. Muhammad Asmam Faiq, siswa SMA Negeri 2 Yogyakarta pun menyatakan dirinya lebih suka nonton bola daripada menghabiskan waktu untuk nongkrong. “Nonton bola lebih seru dan totalitas,” katannya tegas. Sama halnya dengan Khodijah Alhasanah, siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta yang merasa dirinya anak rumahan. “Nggak ada waktu juga karena banyak tugas. Kadang juga nggak ada motor,” ungkapnya.
Bagi sebagaian pelajar memang budaya ngemal atau nongkrong bukan hal yang penting. Mereka lebih memilih mengerjakan hal-hal yang lebih bermanfaat seperti mengerjakan tugas sekolah. Tapi nongkrong atau ngemall apabila dilakukan dengan tujuan yang jelas, semisal reuni bersama teman, diskusi atau jalan-jalan ke toko buku yang biasannya ada di mall tidak menjadi masalah. Jadi, kini pelajar harus mengerti apa tujuan dari kegiatan yang mereka lakukan. Sehingga waktu yang dipakai menjadi lebih bermanfaat
Novia Intan
Di terbitkan Tabloid BIAS Edisi 1/Tahun XVIII/2013
Ngemall Aja? Ngemall Aja? Reviewed by elisa on Wednesday, July 08, 2015 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.