Museum Tani Jawa : Menggenalkan Pangan Lokal Ke Wisatawan

Yogyakarta, selain sebagai kota pelajar, juga sebagai kota museum. Budi Husada, selaku Kepala Seksi Promosi dan Inovasi Bidang Permuseuman, Disbud DIY, menuturkan dalam pelatihan 30 Besa Duta Museum 2016, di Yogyakarta terdapat 35 museum, yang tercatat secara resmi. Belum beberapa museum lainnya. Bentuk museum terbagi menjadi kategori, mulai museum umum dan khusus. Salah satunya museum Tani Jawa.
Museum Tani Jawa secara bangunan fisik tergolong kecil, hanya berukuran 8x8 meter, di dalamnya menyimpan beberapa koleksi pertanian. Mulai dari ani-ani, luku, arit, sampai peralatan pertanian lain. Dewi Nur Rohmania, edukator Tani Jawa memaparkan, ternyata banyak masyarakat yang antusias dengan program yang Tani Jawa selenggarakan. Ceritanya, banyak wisatawan asing, bahkan lokal tidak tahu bagaimana bersawah.
Hal yang paling mengherankan Nia, selaku edukator adalah, ketika ada salah satu pengunjung dari Jakarta, kunjungan dari anak-anak SMP, tidak tahu bentuk dan rupa pohon padi. “Jadi, sebelum bermain ke sini membayangkan pohon padi, daunnya seperti pohon palem,” ceritanya. Ada pun cerita lain, datang dari wisatawan asing, dari Perancis. Mereka kagum dan antusias dengan pohon putri malu, melihat bendungan sawah dan melihat beberapa pohon di sepanjang tepi sawah, mereka takjub.
Bagi sebagian besar orang Yogyakarta tidak takjub dengan beberapa cerita di atas.  Ternyata itu mampu mengedukasi, sekaligus memberikan ilmu penting bagi orang perkotaan. Itulah yang ingin dimanfaatkan oleh Museum Tani Jawa, sebagai media pembelajaran, bagi mereka yang ingin mengenal alam lebih dekat.
Tidak banyak masyarakat Yogyakarta sendiri tahu tentang Museum Tani Jawa, yang berlokasi di desa Candran, Kebon Agung, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Museum ini pertamakali didirikan tahun 1995. Latarbelakang museum berdiri karena di tahun 1988 desa Candran menyandang sebagai juara Nasional lembaga pangan.

Harapan Nia, sapaannya, menjelaskan berperan penting untuk mengedukasi masyarakat tentang museum adalah, semakin banyak pengunjung yang datang, dan sadar museum. “Harapan lain, kita ingin mempertahankan budaya pertanian yang dulu, agar anak muda sekarang tahu bagaimana prosesnya, dan berharap mereka bisa lebih menghargai,” tambahnya. (Elisa)
Museum Tani Jawa : Menggenalkan Pangan Lokal Ke Wisatawan Museum Tani Jawa : Menggenalkan Pangan Lokal Ke Wisatawan Reviewed by elisa on Tuesday, January 24, 2017 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.