Idola Sebagai Penyemangat Wujudkan Cita-cita

Segala sesuatu yang dilakukan berlebihan dan fanatic selalu tidak baik. Itulah yang diungkapkan oleh siswi SMA 1 Lendah, Kulonprogo, Devita Fitria Ningrum. Siswa kelas X E menuturkan bahwa Ia tidak suka dengan perilaku fanatik, karena tidak menjadi dirinya sendiri. “jadinya tidak menjadi seperti diri sendiri. Tidak perlu berperilaku dan persikap seperti oranglain, biasa saja. Idola boleh, tidak perlu berlebihan,” ceritanya.
Foto : http://bit.ly/2jqshh8
Jika Devi tidak setuju dengan idola terhadap teman-teman yang terlalu fanatik. Maka, berbeda dengan siswa SMA Pengudi Luhur Yogyakarta, Lukas Davin Pradana. Pertamakali Ia mengidolakan Chris Lie dan Andik Prayoga, salah satu komikus Reon Komik, yang memiliki tujuan memajukan seniman dan komikus lewat komik.
“Aku sangat suka dengan tujuan Reon Komik, yaitu menghidupkan kembali semangat berkarya melalui komik lokal. Sehingga bacaan generasi muda Indonesia tidak melulu dijejali komik dari luar,” ceritanya bersemangat. Kecintaan Lukas terhadap Reon Komik ini pulalah yang memberi dorongan siswa yang duduk di kelas XI IPS 1 ini ingin menjadi seorang komikus.

Setiap orang memang memiliki idolanya masing-masing, dengan kadar kecintaan yang berbeda-beda pula. Clara Shinta Anggraeni, SMA Santo Mikael Sleman misalnya. Ia mengagumi Didi Nini Towok sebagai idolanya. Alasan Clara yang masih duduk di bangku XI IPA pun sederhana, kecintaannya dengan menari inilah yang mendorongnya ingin mengenal lebih jauh tentang pemikiran Didi Nini Towok. “Intinya aku sangat kagum dengan cara Didik Nini Towok yang melestarikan budaya Jawa terutama di bagian Tari,” tutupnya. (Linda, Elisa)

Dipublikasi Tabloid BIAS | Edisi 4 | Th. XXI | 2016
Idola Sebagai Penyemangat Wujudkan Cita-cita Idola Sebagai Penyemangat Wujudkan Cita-cita Reviewed by elisa on Sunday, January 15, 2017 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.