Dampak Pemanasan Global, Volume Air Sungai di Lumajang Dan Telaga Sarangan Magetan Menurun

Sesi pembinaan lingkungan hidup oleh Tunas Hijau di SMP Negeri 29 Surabaya, Kamis (13/8), digunakan Yatik Pita untuk berbagi pengalaman lingkungan hidupnya. Menurut siswa kelas 9E SMP Negeri 29 Surabaya ini dampak pemanasan global semakin tahun semakin buruk dan semakin terasa hampir di setiap penjuru dunia. “Tidak terkecuali di desa tempat keluargaku berasal di Lumajang,” kata Yatik Pita, 14 tahun, siswa kelas 9 E SMP Negeri 29 Surabaya. Pada pembinaan lingkungan hidup ini Tunas Hijau melibatkan kelima simpatisan mahasiswa China Jiahui Chen, Ye Xiaohui, Li Hao, Li Dandan dan Wu Shaojing menjadi narasumber.

Keterangan Yatik itu disampaikan di hadapan peserta kelompok Carbon Footprint pada pembinaan lingkungan hidup tersebut. Desa tempat asal keluarganya adalah tempat yang berarti baginya. Selama di desa, Yatik mengaku sangat menikmati liburan panjang sekolah. Namun, sangat disayangkan, sejak tahun lalu, volume air sungai di desa itu berkurang sangat drastis. Akibatnya, Yatik dan keluarganya dari Surabaya merasa susah untuk mandi. “Masyarakat di desaku itu juga terhalang aktivitasnya karena air sungai yang surut,” kata Yatik Pita.

Testimoni Yatik itu adalah salah satu respon dari penjelasan tentang dampak pemanasan global yang disampaikan Ye Xiaohui didampingi aktivis senior Tunas Hijau Bram Azzaino dan Zamroni. Testimoni lain juga disampaikan Bobby, peserta yang lain. Menurut Bobby, dampak pemanasan global juga dirasakan di Telaga Sarangan, Magetan. “Terjadi penurunan volume Telaga Sarangan, Magetan pada beberapa tahun terakhir. Rata-rata suhu di lokasi itu juga mengalami kenaikan,” kata Bobby B.P., 14 tahun, siswa SMP Negeri 29 Surabaya.

Sementara itu kelompok Polusi Udara dipandu oleh Li Dandan dan Li Hao dengan pendamping aktivis Tunas Hijau Bayu Dwi Putra dan Dwi Wisudawan. Pada kelompok udara ini para siswa diajak memahami sumber-sumber polusi udara. Termasuk diantaranya merokok di dalam ruangan yang tingkat bahayanya 10 kali lebih berbahaya dari polusi udara dari knalpot kendaraan di luar ruangan. Pada kelompok Polusi Air dipandu oleh Jiahui Chen dan Wu Shaojing dengan pendamping aktivis Tunas Hijau Afif Amrullah dan Narendra. (roni)

sumber : http://www.tunashijau.org/2009/smp29-1308.htm
Dampak Pemanasan Global, Volume Air Sungai di Lumajang Dan Telaga Sarangan Magetan Menurun Dampak Pemanasan Global, Volume Air Sungai di Lumajang Dan Telaga Sarangan Magetan Menurun Reviewed by elisa on Tuesday, August 25, 2009 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.