Gletser di Kutub Meleleh Semakin Cepat 14
Salah satu dari lapisan es terbesar atau gletser di Antartika menipis empat kali lebih cepat dibandingkan sepuluh tahun silam. Penelitian dari pengukuran satelit terbaru di Pulau Pine di kawasan barat Antartika menunjukan, permukaan es terus meleleh hingga 16 meter per tahun.
Sejak 1994, gletser telah menipis hingga 90 meter, yang mengakibatkan peningkatan permukaan air laut. Hasil penelitian ilmuwan Inggris ini ditulis dalam edisi terbaru Jurnal Geofisika. Tim ini dipimpin oleh Profesor Duncam Wingham dari Universitas College London(UCL).
Perhitungan ini berdasarkan ukuran lelehan sejak 15 tahun lalu yang sempat disebut gletser ini bisa bertahan hingga 600 tahun. Tapi data terbaru menunjukan kalau gletser terbesar di kawasan ini hanya akan bertahan 100 tahun lagi. Tingkat penipisan terjadi lebih cepat di pusat gletser dan menimbulkan kekhawatiran jika proses ini berlanjut, maka gletser akan pecah dan mulai mempengaruhi lapisan es tersisa di kawasan ini.
Salah satu penulis dalam Jurnal ini Profesor Andrew Shepherd dari Universitas Leeds mengatakan, lelehan itu akan menambah ketinggian air laut sekitar 3 cm. ”Tapi es tersebut terperangkap di belakang sekitar 20-30 cm dari ketinggian laut. kami tidak tahu apa yang terjadi terhadap es di baliknya”, ujarnya, Jumat (14/8). ”Ini belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan Antartika. Kami telah mengetahui kalau wilayah itu sudah kehilangan keseimbangan sejak beberapa waktu lalu, tapi tidak menduga akan kehilangan dalam jumlah yang besar seperti itu.”
Gletser di Pulau Pine selama ini menjadi subyek penelitian dalam beberapa tahun ini di tengah ketakutan keruntuhan bongkah es akan menyebabkan disintegrasi di lapisan es kawasan barat Antartika. Sebelumnya, Profesor jason Box dari Universitas Ohio, menyatakan terkejut dengan sedikitnya jumlah es yang mereka temukan di Selat Nares, antara Greenland dengan Kanada. Dia juga telah memasang kamera otomatis untuk memantau Gletser Peterman yang besar. Belahan baru yang besar tengah diobservasi dan diperkirakan sejumlah besar bagian belahan itu akan pecah dalam waktu dekat.
Prof Box mengatakan, komunitas ilmuwan sangat terkejut terhadap bagaimana sensitifnya lapisan es ini terhadap perubahan iklim. ”Pertama gletser di Greenland selatan dan sekarang ketika kami bergerak lebih jauh ke utara, kami menemukan hal serupa. Ini seperti membuka tutup botol!” tegasnya
Artik Juga Mulai Menipis
Puluhan ribu kilometer persegi es di laut Arktik meleleh, Minggu (9/8). Dengan mengamati melalui satelit, para ilmuwan memperkirakan luas lapisan sekarang adalah yang tersempit.
Peneliti kawakan Eddie Gruben menyaksikan es yang meleleh semakin luas per dekade. Pengamatan dilakukan sekitar 2.414 kilometer di utara Seattle, AS. Akhir pekan lalu, tepi es tinggal berjarak 128 kilometer menjorok ke laut dan menurut Gruben (89 tahun), 40 tahun lalu, tepi es menjorok 64 kilometer lebih jauh ke laut.
Rata-rata temperatur global naik 0,6 derajat celsius pada abad lalu, tetapi suhu Arktik naik jauh lebih cepat. Pada akhir Juli lalu, suhu naik hingga 30 derajat celsius. “Airnya amat hangat, anak-anak bisa berenang di laut,” ujar Gruben.
Daerah tersebut merupakan permukiman suku Inuvialuit—sebutan untuk bangsa Eskimo Arktik bagian barat. Kamis (6/8), Pusat Data Nasional AS untuk Salju dan Es menyebutkan, sekitar 106.000 kilometer persegi es meleleh pada suatu hari bulan Juli. Ini ekuivalen dengan luas Indiana. Tingkat melelehnya es ini sama dengan peristiwa Juli 2007.
Dari laporan kantor meteorologi di Colorado, kondisi atmosfer sekarang mirip dengan tahun 2007 yang ditandai dengan langit yang amat cerah. Ketika itu, es di Laut Beaufort di utara Arktik juga meleleh.
Sumber : republika, agustus 2009
kompas.com, Agustus 2009
Sejak 1994, gletser telah menipis hingga 90 meter, yang mengakibatkan peningkatan permukaan air laut. Hasil penelitian ilmuwan Inggris ini ditulis dalam edisi terbaru Jurnal Geofisika. Tim ini dipimpin oleh Profesor Duncam Wingham dari Universitas College London(UCL).
Perhitungan ini berdasarkan ukuran lelehan sejak 15 tahun lalu yang sempat disebut gletser ini bisa bertahan hingga 600 tahun. Tapi data terbaru menunjukan kalau gletser terbesar di kawasan ini hanya akan bertahan 100 tahun lagi. Tingkat penipisan terjadi lebih cepat di pusat gletser dan menimbulkan kekhawatiran jika proses ini berlanjut, maka gletser akan pecah dan mulai mempengaruhi lapisan es tersisa di kawasan ini.
Salah satu penulis dalam Jurnal ini Profesor Andrew Shepherd dari Universitas Leeds mengatakan, lelehan itu akan menambah ketinggian air laut sekitar 3 cm. ”Tapi es tersebut terperangkap di belakang sekitar 20-30 cm dari ketinggian laut. kami tidak tahu apa yang terjadi terhadap es di baliknya”, ujarnya, Jumat (14/8). ”Ini belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan Antartika. Kami telah mengetahui kalau wilayah itu sudah kehilangan keseimbangan sejak beberapa waktu lalu, tapi tidak menduga akan kehilangan dalam jumlah yang besar seperti itu.”
Gletser di Pulau Pine selama ini menjadi subyek penelitian dalam beberapa tahun ini di tengah ketakutan keruntuhan bongkah es akan menyebabkan disintegrasi di lapisan es kawasan barat Antartika. Sebelumnya, Profesor jason Box dari Universitas Ohio, menyatakan terkejut dengan sedikitnya jumlah es yang mereka temukan di Selat Nares, antara Greenland dengan Kanada. Dia juga telah memasang kamera otomatis untuk memantau Gletser Peterman yang besar. Belahan baru yang besar tengah diobservasi dan diperkirakan sejumlah besar bagian belahan itu akan pecah dalam waktu dekat.
Prof Box mengatakan, komunitas ilmuwan sangat terkejut terhadap bagaimana sensitifnya lapisan es ini terhadap perubahan iklim. ”Pertama gletser di Greenland selatan dan sekarang ketika kami bergerak lebih jauh ke utara, kami menemukan hal serupa. Ini seperti membuka tutup botol!” tegasnya
Artik Juga Mulai Menipis
Puluhan ribu kilometer persegi es di laut Arktik meleleh, Minggu (9/8). Dengan mengamati melalui satelit, para ilmuwan memperkirakan luas lapisan sekarang adalah yang tersempit.
Peneliti kawakan Eddie Gruben menyaksikan es yang meleleh semakin luas per dekade. Pengamatan dilakukan sekitar 2.414 kilometer di utara Seattle, AS. Akhir pekan lalu, tepi es tinggal berjarak 128 kilometer menjorok ke laut dan menurut Gruben (89 tahun), 40 tahun lalu, tepi es menjorok 64 kilometer lebih jauh ke laut.
Rata-rata temperatur global naik 0,6 derajat celsius pada abad lalu, tetapi suhu Arktik naik jauh lebih cepat. Pada akhir Juli lalu, suhu naik hingga 30 derajat celsius. “Airnya amat hangat, anak-anak bisa berenang di laut,” ujar Gruben.
Daerah tersebut merupakan permukiman suku Inuvialuit—sebutan untuk bangsa Eskimo Arktik bagian barat. Kamis (6/8), Pusat Data Nasional AS untuk Salju dan Es menyebutkan, sekitar 106.000 kilometer persegi es meleleh pada suatu hari bulan Juli. Ini ekuivalen dengan luas Indiana. Tingkat melelehnya es ini sama dengan peristiwa Juli 2007.
Dari laporan kantor meteorologi di Colorado, kondisi atmosfer sekarang mirip dengan tahun 2007 yang ditandai dengan langit yang amat cerah. Ketika itu, es di Laut Beaufort di utara Arktik juga meleleh.
Sumber : republika, agustus 2009
kompas.com, Agustus 2009
Gletser di Kutub Meleleh Semakin Cepat 14
Reviewed by elisa
on
Wednesday, August 26, 2009
Rating:
No comments: