Rumah Teletubis Bermetamorfosa Menjadi Rumah Warna



Rumah Dome atau yang kini lebih familiar dikenal dengan rumah teletubis menjadi destinasi wisata dari lokal maupun mancanegara. Sulasmono, selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menceritakan bahwa rumah Teletubis pertamakali dibangun setelah Gempa  berkekuatan 5,9 SR, jatuh pada 27 Mei 2006. Akibat gemba, dusun Nglepen, Sengir, Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman anjlok sekitar 7 meter.
Dibalik musibah ada hikmah, kurang lebih inilah yang dirasakan di dusun Nglepen yang dihuni sekitar 71 Kepala Keluarga (KK). Setelah gempa terjadi dan meluluh lantakan rumah warga, muncul bantuan dari Domes for the world Foundation membantun rumah dome, yaitu rumah anti gempa. Karena bentuknya seperti rumah Teletubis, rumah Dome ini akhirnya lebih akrab di sebut rumah Teletubis.
Desain yang unik dan langka, mengantarkan dusun Nglepen terkenal. Bahkan, banyak stasiun televisi Nasional berkali-kali menayangkan keunikan rumah satu ini. Seiring pesatnya perkembangan pariwisata di Yogyakarta, Rumah Teletubis terus berbenah diri. Perlahan tapi pasti, pengurus rumah DOM membuat gebrakan baru, yaitu mengecat semua rumah dome menggunakan cat warna-warni.
Di Asia, hanya ada satu rumah dome, yaitu yang ada di Nglepen ini. Rumah Teletubis  yang awalnya berwarna putih, kini menjelma menjadi rumah yang lucu dan cute. Berkat keaktivan semua pengurus Pokdarwis, Sulasmono menuturkan mengecat sejumlah 80 rumah dome menghabiskan 1.700 kg cat dari salah satu sponsor cat anti bocor.
Rumah Teletabis kini lebih colourful. Di Yogyakarta, saat ini 2017 hanya ada dua rumah warna, salah satunya rumah Dom Nglepen. Dalam laporan BBC, rumah Warna di Indonesia ada 1 di Malang, 2 di Yogyakarta dan sisannya ada Italia, Spanyol, Portugal, Argentina, Denmark, Salvador dan Wales.
Sulasmono dan teman-temannya tidak cukup dengan menyulap rumah Dom menjadi rumah warna. Pengurus Pokdarwis saat ini tengah mengembangkan bukit Teletubis, yang lokasinya tidak jauh dari Dom. Akses menuju ke bukit Teletubis sekitar 2 km. Di tempat inilah, para wisatawan bisa menikmati pemandangan warna-warni rumah Teletubis dari ketinggian.
Di akhir diaolog, Sulasmono berharap wisata ini menjadi referensi dan inspirasi untuk masyarakat. Harapannya, selain agar masyarakat terhibur, sekaligus memberikan ruang terbuka hijau untuk bermain. Satu sisi, wisata rumah warna teletubis yang colourful semoga menjadi penjembatan untuk mengenalkan budaya kepada wisatawan asing, yang berkunjung ke sini. Jadi tidak hanya menawarkan rumah warna dan spot pemandangan, tetapi juga menawarkan kearifan localnya juga. (Elisa)

Dimuat di Tabloid BIAS | Edisi 1 | 2017
Rumah Teletubis Bermetamorfosa Menjadi Rumah Warna Rumah Teletubis Bermetamorfosa Menjadi Rumah Warna Reviewed by elisa on Saturday, January 27, 2018 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.