SMK Muhammadiyah 1 Bantul : Sekolah Sambil Bekerja, Why Not?


Sekolah tidak melulu belajar secara teks. Di SMK Muhammadiyah 1 Bantul (Musaba) selain sekolah, para siswa juga bisa sambil bekerja. Sekolah yang berada di Jl. Parangtritis Km 12 Manding, Trirenggo, Bantul menerapkan metode ini dengan tujuan memberikan pengalaman bagi para siswa. Taswanto, selaku humas memaparkan bahwa, selain sekolah sambil bekerja, siswa Musaba juga tidak melupakan tugas utama sekolah, yaitu belajar cabang ilmu yang lain pada umumnya pelajar SMK.
Foto : Dokpri Musaba
Tidak ada kerja keras yang percuma. Siswa Musaba mampu memproduksi Antena dan bola lampu. Hasil ciptaan mereka pun dijual ke pasar elektronik. Sistem penjalan sesuai penuturan Taswanto dilakukan dengan metode menitipkan barang. “Jadi barang kita titipkan ke toko elektronik, kita akan dibayar ketika dagangan terjual,” tandasnya.
Pihak sekolah tidak hanya diam memberdayakan dan memberikan ketrampilan kepada siswa sampai di situ saja. Kegiatan sekolah sambil bekerja bertujuan juga memberikan dua pengetahuan dan bekal. Yaitu ilmu secara teknik bagaimana menciptakan bola lampu/antena dan memberikan ilmu secara manajemen ekonominya.
Inisiatif pertamakali program sekolah sambil bekerja berjalan karena ingin merealisasikan visi misi Musaba, yaitu berakhlak mulia dan berdaya saing. “Misi berdaya saing inilah yang ingin kita tonjolkan lewat program ini. Pihak sekolah tidak hanya mengajarkan bongkar pasang, tetapi juga mengajarkan bagaimana caranya menciptakan,” paparnya, Taswanto di Kantornya.

Sekolah Kejuruan satu-satunya di Yogyakarta yang berhasil menjalin kerjasama dengan Daihatsu ini juga menjalin kerjasama dengan Evercross dan Microsoft. Bentuk kerjasama ini diharapkan mampu memberikan bekal lebih bagi lulusan Musaba. Salah satunya program kerjasama dengan Daihatsu, siswa memiliki kesempatan lebih besar bisa masuk ke Daihatsu. Siswa yang tertarik bekerja di sana, sudah diberikan bekal lebih standar mutu dunia perindustrian. Tidak hanya Daihatsu, kedepannya, bersama kerjasama Evercross siswa belajar bagaimana merakit smartphone. Jadi, kerjasama ini sebenarnya ingin melatih para siswa agar terbiasa dengan budaya industri. “Jadi, ketika mereka lulus dari sini, mereka sudah tidak kaget, dan langsung bisa menyesuaikan diri,” tambah Sagiman, selaku Humas.
Harapan kedepan SMK Muhammadiyah 1 Bantul fokus sesuai target sebagai penerima ISO 2013 yang lalu ini adalah, mampu meningkatkan kualitas lulusan. Harapan lainya, melahirkan lulusan yang berprestasi, bermanfaat dan menjadi anak yang memberikan solusi untuk masyarakat sekitar. (Elisa)

Diterbitkan, Tabloid Remaja BIAS, Edisi 2 | Th. XXI | 2016


SMK Muhammadiyah 1 Bantul : Sekolah Sambil Bekerja, Why Not? SMK Muhammadiyah 1 Bantul : Sekolah Sambil Bekerja, Why Not? Reviewed by elisa on Monday, October 24, 2016 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.