Pagelaran Buku Jogja : Mengedukasi Pengunjung Agar Gemar Membaca

  Pagelaran Buku Jogja (PBJ) menarik masyarakat cinta membaca dengan mengantungkan puluhan buku di langit-langit pintu masuk. Ade, koorniator acara memaparkan bahwa, sebelum masuk pengunjung dibuat penasaran terhadap buku yang digantungkan daripada buku yang ditumpuk. PBJ adalah pameran buku yang pertama kali digelar pada tahun 2016, menjadi event buku pembuka di Kota Pelajar ini, panitia acara berharap mampu menarik banyak minat masyarakat, terutama pecinta literasi yang telah haus akan hadirnya ekshibisi-ekshibisi buku.
Foto : Elisa
Acara yang diadakan pada tanggal 3 Maret – 9 Maret 2016 ini bertempat di Balai Pamungkas, Jalan Yos Sudarso, Yogyakarta. Pagelaran Buku Jogja dibuka dari pukul 09.00 WIB – 21.00 WIB, dengan mengusung nama ‘Pagelaran’, diharapkan pameran kali ini mampu membawa nuansa yang berbada dari acara-acara buku sebelumnya.
Memasuki Balai Pamungkas akan terlihat Pojok Narsis, atau Wall of Fame yang sengaja dipasang untuk memanjakan pengunjung-pengunjung muda yang ingin berfoto-foto terlebih dahulu. Setelah itu kita akan disambut oleh Welcome Gate,yang beraksen khas Jawa, kemudian sebelum masuk kita akan menjumpai berbagai judul buku yang digantung bak tirai-tirai yang hampir menutupi jalan masuk.
“Selain sebagai upaya untuk menarik pengunjung, kami menggantung buku-buku tersebut karena mereka yang melewati tempat itu setidaknya melihat dan melirik-lirik buku yang digantung, jika ada yang menarik minat mereka, mungkin mereka akan mencarinya di pagelaran buku ini. Pengunjun pun dipersilakan bernarsis ria di tempat itu,” ujar Ade, selaku koordinator acara. 
Sambil ditemani segelas air, Adepun menjelaskan bahwa PBJ memisahkan buku-buku berdasarkan beberapa kategori di wilayah yang berbeda ; di luar gedung Balai Pamungkas terpampang dengan rapi buku-buku obralan, lalu di kawasan tengah atau memasuki sebagian besar gedung ada buku best seller, buku reguler, dan buku-buku baru, selanjutnya di bagian paling belakang tersedia buku-buku lawasan atau koleksi-koleksi lama. Ada kurang lebih 20 partisipan yang terdiri dari toko buku, penerbit, reseller, maupun komunitas yang ikut memeriahkan acara ini.

 Tak hanya menjajakan buku, banyak kegiatan lain yang dilakukan di atas panggung yang telah disediakan, seperti; talkshow-talkshow interaktif dari penerbit maupun komunitas, bedah buku, Bursa Naskah yaitu pengunjung dapat membawa naskah langsung ke penerbit, live akustik, permainan biola, serta setiap harinya diadakan aktivitas membuat layang-layang untuk umum dengan hanya membayar Rp 4000,- pada pukul 13.00 WIB – 16.00 WIB, dan masih banyak keseruan lain. Selain itu ada lomba-lomba yang lebih menyemarakkan pameran; Lomba Macapat untuk SMP, dan Lomba Tari Kreasi Baru untuk anak SD.
Tak banyak sekat yang membagi satu stan dengan stan yang lain, ini agar bisa memberi ruang terbukakepada pengunjung dan berharap agar mereka bisa lebih nyaman dan leluasa memilih-milih buku. Per harinya kurang lebih Pagelaran Buku Jogja dapat menyedot sekitar 2000 hingga 3000 pengunjung, semua membaur dari berbagai kalangan. 
“Kami ingin mengedukasi pengunjung untuk gemar membaca, dengan membaca dan mengenalkan buku-buku kepada masyarakat, kami ingin mencerdaskan anak bangsa. Agar orang-orang sadar betapa pentingnya buku, yang saat ini eksistensinya perlahan digerus oleh gadget,” tutup Ade. (Elisa, Adhisti)


Diterbitkan, Tabloid Remaja BIAS, Edisi 2 | Th. XXI | 2016
Pagelaran Buku Jogja : Mengedukasi Pengunjung Agar Gemar Membaca Pagelaran Buku Jogja : Mengedukasi Pengunjung Agar Gemar Membaca Reviewed by elisa on Wednesday, October 26, 2016 Rating: 5

2 comments:

  1. keren jogja rajin banget bikin event tentang buku. klo di kotaku hanya sebatas bazar aja, itu pun berapa bulan sekali. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jogja emang seabreng ivent mbak Ila Rizky.. setiap hari bahkan selalu ada acara di Jogja :)

      Delete

Sahabat

Powered by Blogger.