Pendidikan Formal, Sekedar Sekolah Formalitas


Foto : Elisa
Pendidikan Formal sebagai kewajiban yang ditempuh oleh setiap anak bangsa. Negara memiliki cita-cita agar penerus negeri ini menghasilkan lulusan generasi yang pandai untuk melanjutkan estafet Bangsa. Negeri tercinta ini sangat mendambakan putra putri bangsa yang super, supel, tegas dan sosialis. Sayang, pendidikan ini bergeser menjadi sekedar formalitas.

Kebanyakan para pelajar menjadikan Pendidikan formal sebagai formalitas. Rajin berangkat sekolah hanya sebagai formalitas. Sekedar mencapai legalitas, pengakuan masyarakat, teman dan handaitolan saja. Salah satu tujuan utamanya yaitu mendapatkan legalitas berupa ijazah.

Terjadinya dogma semacam ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya sistem pendidikan, aturan yang diperlakukan didunia pendidikan dan tidak adannya pendidikan moral pelajar di dunia pendidikan.

Di dunia pendidikan sangat penting adannya sistem yang mengatur jalannya pendidikan. Baik sistem yang mengatur para pelajar, maupun para pengajar itu sendiri. Meskipun sistem ini sudah ada dan sudah di jalankan, setidaknya sistem sekarang yang diterapkan di kelas menggunakan sistem pemaksaan. Yaitu anak dituntut mendengarkan dan guru menjelaskan.

Sistem cara ini cukup memberikan stimulus rasa malas pada pribadi pelajar. Pelajar hanya diberi tugas dan di jejali oleh PR tidak akan memaksimalkan kemampuan yang disimpan pada usia-usianya. Bagi beberapa pelajar, kegiatan rutin semacam ini tentu akan semakin menumbuhkan sikap, perilaku semakin tak peduli.

Kesemrawutan dalam dunia pendidikan sekarang ini karena tidak ada pendidikan moral. Tanpa moral, kepribadian seseorang tidak akan mencerminkan kebaikan. Tanpa moral, menjadikan anak pintar digunakan untuk membohongi. Sama halnya dengan kepandaian yang dapat dimiliki banyak orang, tetapi kepandaian tersebut belum tentu manfaatkan sebagai hal yang positif. Sebaliknya, kepandaian era sekarang kebanyakan digunakan sebagai kegiatan yang negatif.

Tidak heran jika sekarang kasus korup merajarela. Contoh sederhananya melanggar peraturan yang berlaku, seperti terlambat masuk sekolah, atau mungkin sengaja nelat masuk sekolah. Begitu pentingnya pelajaran moral. Karena pada dasarnya sesuatu hal yang besar itu di mulai dari sesuatu yang kecil.

Dari ajaran moral yang sudah tertata, biasannya akan memunculkan kesadaran tersendiri. Bahwa pendidikan formal tidak sekedar menjadi legalitas berupa ijazah maupun sebagai formalitas. Tetapi lebih dari sekedar itu, yaitu ilmu yang tiada tara. Ilmu tidak dapat dibeli dengan sekardus emas, bahkan lebih mahal dari itu. (Elisa)

tulisan ini di muat di Tabloid BIAS
edisi 2, 2012
https://www.facebook.com/BiasTeensMedia
Pendidikan Formal, Sekedar Sekolah Formalitas Pendidikan Formal, Sekedar Sekolah Formalitas Reviewed by elisa on Thursday, November 29, 2012 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.