Wanita Karir, Cemas Anak Tidak Nurut


Wanita karir itulah pekerjaan yang tengah nge-tren abad sekarang. Berkarir cemerlang tidak hanya berlaku bagi kaum Adam saja. Wanita sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Banyak pula wanita yang sukses memangku jabatan di lewel tinggi.
Keluarga dan karir memiliki peranan yang penting. Terutama kodrat menjadi seorang wanita. Dalam pandangan islam, wanitalah yang bertugas melayani suami dan anak-anak mereka. Perkembangan teknologi dan intelektual serta kerasnya hidup yang memaksa seorang wanita berperan ganda, antara karir dan keluarga.
foto : Elisa
Dampak yang disebabkan selain mempengaruhi perkembangan anak. Fenomena yang sekarang menyeruak. Hampir semua anak-anak dititipkan kepada nenek mereka. Beberapa orang memilih mencari bebi siter/pengasuh. Bagi mereka yang hidup di daerah desa, mereka menitipkan anaknya di rumah tetangga, sebagai ganti lelah dibayar tiap bulannya. Yah, hitung-hitung menciptakan lapangan pekerjaan bagi para ibu paruh baya yang tidak laku bekerja.
Tapi tahukah dampak secara tidak langsung bagi perkembangan si anak tersebut. Pengamatan penulis selama 3 tahun, seorang anak yang dititipkan oleh orang tuanya, pada beberapa fase tertentu si anak lebih cenderung dekat bersama pengasuhnya dibandingkan dengan ibunya.
Contoh kasus yang penulis catat tentang perkembangan Fafa. Orang tua fafa bekerja sebagai guru di salah satu SMA dan SMK ternama di Yogyakarta. Fafa dititipkan sejak berusia 2 bulan, sampai saat ini berusia 2,5 tahun. setiap sore pukul 4 anak ini dijemput pulang. kebersama orang tua dan kakaknya relatif sedikit, sekitar 4 jam saja. karena pukul 21.00 WIB Fafa sudah tidur, dan pagi pukul 06.00 diantar di rumah pengasuhnya.
foto : Elisa
Kasih sayang dan perhatian penuh yang diberikan oleh si pengasuh ini yang menyebabkan si anak tidak ingin pulang bersama orang tuanya. Attachment yang kontras. Bahkan saat di rumah meminta ke rumah si pengasuhnya. Inilah dampak lain dari kesibukan orang tua.
Sisi positif orang tua yang memilii karir adalah si anak mendapatkan stimulus bagus dari orang tuanya. Pada dasarnya orang tua yang memiliki pendidikan yang tinggi dan pengalaman kerja yang edukatif akan berpengaruh terhadap anak. Mulai dari makanan yang dimakannya, cara memperlakukan si anak. Tidak hanya itu, orang tua yang memiliki karir yang bagus, tentunya perekonomian berada di kelas rata-rata ke atas. tidak heran jika anak setiap kali menginginkan sesuatu barang selalu dituruti. Atau bahkan si orang tua memberikan barang kesukaannya agar si anak tidak memberontak.
Sayangnya tidak semua profesi menyadarkan orang tua. Seorang anak tidak membutuhkan semua mainan bagus yang telah diberikan orang tua. Kebutuhan anak itu adalah kasih sayang dan perhatian yang cukup, sesuai porsinya. Ketika si anak tidak mendapatkan perhatian dari orang tua. tidak ada pilihan lagi bagi anak merasakan kenyamanan kepada orang lain yang memberikan kasih sayang tersebut.

Tips Mengambil Hati Anak
Mengambil hati anak dibilang susah-susah gampang. Apalagi mengingat anak tidak dekat. Perlu rayuan, janji-janji manis dan pujian yang alai agar anak bisa kembali dipelukan kita.
Dalam rangka mengembalikan kepercayaan anak terhadap kita sangat simple, cukup dengan cara memberikan perhatian lebih. Untuk sementara, biarkan pekerjaan berlalu. Fokuskan terhadap kebersamaan bersama keluar kecil Anda. luangkan waktu satu hari satu malam hanya untuk mereka (anak-anak dan suami). Hal ini sangat penting sekali. Berikan pengertian kepada si anak. Lakukan permainan-permainan konyol bersama anak Anda. Biarkan Anda di atur oleh anak Anda dalam permainannya.
Saat berlibur bersama, hindari pergi ke mol-mol atau beli barang-barang. Karena hal ini secara tidak langsung akan memicu anak tersebut akan berperilaku konsumtif. Cukup ajak anak anda jalan-jalan mengitari kampung, sepeda-pedaan mengelilingi kecamatan, atau pergilah ke taman kota atau ke pantai. Ajarkan anak agar tidak membeli makanan saat ditempat-tempat rekreasi, usahakan membawa bekal dari rumah yang sudah dibuat bersama-sama.(elisa)
Semoga catatan pengamatan penulis dari beberapa kerabat dan teman bermanfaat.
Wanita Karir, Cemas Anak Tidak Nurut Wanita Karir, Cemas Anak Tidak Nurut Reviewed by elisa on Wednesday, November 07, 2012 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.