Imunisasi Berbahaya? Atau Tubuh Kita yang Tidak Terima?

Teringat salah satu status sahabat saya yang tinggal di pulau sana. Intinya dari statusnya, begitu beruntung di pulau Jawa ini banyak imunisasi gratis. Sedangkan di luar sana, tidak semua anak memiliki imunisasi gratis. Apalagi mereka yang ada dipelosok, tak terakses dan sarat penduduk yang perlu penanganan medis. Sekalipun ada, menunggu waktu yang lebih lama. Satu sisi, di Pulau Jawa yang dihuni lebih banyak orang ternyata banyak yang tidak setuju dengan program imunisasi dari pihak pemerintah. Memang, ini hak tiap ibu dan ayah terhadap buah hati mereka. Mereka memiliki anggapan dan pendirian sendiri. Saya yang masih sendiri ini cukup menjadikan semua itu sebagai skema dan fitrah. Katannya perbedaan itu indah. Perbedaan itu yang menciptakan pro-kontra. Perbedaan itu yang menyebabkan dunia ini terasa lebih ramai. Tidak pernah saya bayangkaan jika dunia ini lurus, lempang sejahtera, pasti rasannya nggak semenarik dan tidak menegangnkan.
Catatan kali ini saya bukan mau nyinyirin tentang bahaya imunisasi atau mahdzab yang mengharamkan imunisasi. Bukan juga dalam rangka mengkritik program baik pemerintah. Saya hanya lagi mood menuliskan tema ini saja, yang terkait dengan buku yang sebulan ini saya setubuhi dan saya lumat habis. Yihuiii, mengulas tentang sistem imun.
Menarik memang ketika tidak sengaja di beranda FB nemu kekhawatiran perihal imunisasi yang bisa berdampak buruk pada buah hati. Artikel ini mencoba menengahi dan sekedar sharing informasi yang kece dan menarik buat emak-emak, ya walaupun saya belum jadi emak-emak. Semoga ke-emakan saya ini sedikit membantu.
Ada beberapa kasus, ketika anak diberi imunisasi, anak akan bereaksi lain daripada anak pada umumnya. Sedangkan, di luar sana banyak anak-anak yang woles-woles saja saat diberi imunisasi tersebut. Jika setelah imunisasi dan terjadi jatuh korban, jangan serta merta menunjuk, menyalahkan atau mengharamkan. Wyh? Alasannya sebagai berikut.
Kita memiliki daya tahan tubuh berbeda-beda. Termasuk pada anak-anak. Tiap anak memiliki sistem imun yang unik dan berbeda. Nah, bisa jadi anak yang bereaksi berbeda setelah imunisasi karena faktor sistem imunnya. Berbicara soal imun itu sengat beragam sob, luas buanget. Masalah imun dari masalah penyakit umum seperti gatal, ruam sampai penyakit berat mematikan seperti HIV/AIDS. Salah satunya terkait sistem imun pada anak.
Berhubung saya belum pernah punya anak, tapi saya cukup berpengalaman di dunia anak. Karena sejak saya SMK saya sudah terbiasa momong ponakan. Nah, kampanye pada ibu melahirkan adalah memberikan ASI eksklusif pada buah hati itu ada alasannya. Salah satunya terhadap perkembangan si buah hati. bayi yang memperoleh asi ekslusif memiliki sistem imun yang kebal, dibandingkan anak-anak yang tidak eksklusif ASI.
Terkait ASI dengan gangguan sistem imun dan imuniasi apa sih? Jadi gini, anak usia 6 bulan yang tidak memperoleh ASI eksklusif dan mencoba mengenalkan makanan asing (lain2) beberapa kasus dapat menyebabkan anak mengalami alergi. Bentuk alerginya macem-macem, intinya, terbentuknya alergi pada anak-anak di fase ini. Yah, bisa juga karena faktor keturunan juga bisa.
Alergi akan bereaksi ketika alergen (benda asing: Bentuk benda asing tersebut macem-macem) pertama masuk ke dalam tubuh. Tubuh menerima alergen tersebut sebagai benda asing berbahaya. Padahal, benda asing tersebut sebenarnya bagus untuk tubuh, tapi karena sistem imun meresponnya itu sebagai benda asing berbahaya, maka terjadilah pertumpahan darah dan pertarungan di dalam tubuh. Efek dari peperangan juga macem-macem, tergantung respons si anak. Ada yang terjadi ruam, bentol, memar, mual, muntah-muntah, pusing, dan demam dan masih banyak lagi.

Dari ulasan sedikit ini, semoga membuka sudut pandang lain. Jadi, bukan imunisasinya yang haram atau apalah itu. Tapi tergantung dari daya tahan tubuh si anak. Daripada menuding dan menyalahkan perihal ini, lebih baik segera hubungi dokter. Jika perlu, lakukan pemeriksaan sistem imun anak Anda. Karena gangguan auto imun ini gejalannya sangat sering kita rasakan, namun sedikit orang yang “nggeh”. Karena saya bukan jurusan keperawatan ataupun jurusan kedokteran, apabila tulisan ini ada yang salah, mohon dimaklumi dan monggo boleh dikoreksi. 
Imunisasi Berbahaya? Atau Tubuh Kita yang Tidak Terima? Imunisasi Berbahaya? Atau Tubuh Kita yang Tidak Terima? Reviewed by elisa on Sunday, August 27, 2017 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.