Jatuh Cinta? Biasa Aja? atau Temenan? : Jatuh Cinta Adalah Kejatuhan Cinta Bukan Kejatuhan Bom Yang Menghancurkan



Cinta bukan games yang sekedar dijadikan permainan. Setelah itu ditinggalkan begitu saja. Sebagian besar, mungkin sesuatu yang membahas cinta-cintaan itu dianggap kolot dan “nggak banget” atau cenggeng. Perlu digaris bawahi, mempelajari tentang cinta itu penting. Mereka yang tidak mau belajar, dalam menjalin hubungan lebih banyak berantem, terjadi space dan banyak hal kecil yang akan menjadi pemicu pertengkaran. Cinta itu berbicara hati dan perasaan. Tentu saja berbicara soal perasaan dan hati tidak akan pernah habis untuk diulas. Cinta itu bukan permainan yoyo yang dilempar, kemudian ditarik lagi. Cinta juga bukan tarik tambang yang diperebutkan.
Seseorang yang mencintaimu, dia tidak akan rela membuat kekasih atau orang yang dicintainya menangis dan bersedih karenanya. Cinta juga bukan ajang mempertahankan ego siapa yang paling bertahan. Cinta adalah saling memudahkan satu sama lain. Meskipun badai besar, cinta mampu menerjang badai yang datang.
Setiap menusia memiliki keegoan masing-masing. Setiap manusia memiliki ego yang sama-sama besar. Karena cinta, harusnya mampu mengalah. Jika benar itu cinta, ia akan mengalah. Jika sekalipun cinta harus berupa pukulan dan bentakan maupun gertakan, pastikan itu sebuah hanya bagian bentuk cinta. Cinta yang mengingatkan.
Beberapa hari disalah satu akun twitter membahas soal friedzone, dan saya sangat menikmati ulasan friedzone. Didukung oleh beberapa adik angkatan dan teman yang nampaknya banyak yang hampir terjebak dalam hubungan ini. Dari jarak 30 km, ku berikan bendera untuk mereka agar was-wassan dengan jebakan ini. terlepas itu jebakan yang sengaja di buat atau tidak.
Friedzone bukanlah perhubungan yang baik untuk terus diteruskan. Karena salah satu diantara mereka akan ada yang disakiti. Sebaik-baik romansa adalah yang memberikan ketegasan. Sekalipun ketegasan itu menyakitkan pihak yang mencintai. Tetapi itu lebih baik. Terlihat sadis dan kejam, namun jika mampu mehami lebih, justru itu lebih baik. Setidaknya ada ketegasan untuk melangkah, tidak digantung. Kematian yang paling menyakitkan adalah kematian secara perlahan. Begitupun dengan cinta.
Cinta tidak akan pernah mati, selama kita masih mampu mencintai diri sendiri. Cinta juga akan terus bertunas dan tumbuh jika ada cinta yang terpotong/mati. Rasa cinta tidak sesulit dan tidak sesusah yang kita bayangkan. Rasa cinta dalam diri kita itu luar biasa luas dan tak terbatas. Jika rasannya rasa cinta kita habis, mintalah. Yah~ mintalah pada sang pemilik cinta. Ia tidak pernah kehabisan rasa cinta.
Cinta tidak akan pernah habis untuk diulas. Banyak sekali yang mencintai, namun mereka tidak mampu memperoleh cinta. Ada pula yang mencintai secara diam-diam. Adapula mereka saling menyambut cinta yang begitu membahagiakan dan saling bersyukur atas pertemuan cintanya. Namun ada pula mereka yang menemukan cinta mereka, tetapi saling menyalahkan dan saling fokus pada hal luar. Sehingga tidak ada keharmonisan.
Pacaran adalah gaya hdiup yang umum ditemui di Indonesia. Sehingga segala bentuk rasa cinta yang saling bersambut diikat dalam ikatan pacaran. Menyambut cinta tidak harus berpacaran, bukan berarti harus dipendam hanya dirimu dan dirinya yang tahu. Perlu juga untuk diungkapkan. Cinta itu hadir di dalam hati tanpa permisi, cinta itu datang dan masuk ke hati dengan cara yang sederhanaa, namun kebanyakan manusia mempersulit. Mempersulit sesuatu yang seharusnya sederhana dan mudah.

Bagaimana Cinta Itu Terbentuk?
Pertanyaan ini sebenarnya sangat mudah terjawab, dan setiap orang yang normal, pasti pernah merasakan jatuh cinta. Tentu saja tahu bagaimana rasanya tertarik pada seseorang. Apa yang paling berperan penting dalam proses “jatuh cinta”? pernah mendengar afek yang merujuk pada kekuatan emosi. Manusia memiliki dua emosi, emosi positif dan negatif.

Seseorang saat bertemu orang asing cenderung tidak peduli, acuh dan merespons. Kesan saat bertemu dengan orang asing yang positif akan memberikan tanggapan dan reaksi yang positif, memicu kita lebih dekat dengan orang asing tersebut atau disebut sebagai Repeated exposure. Terjadi sebaliknya, ketika orang asing tersebut lebih menunjukkan kesan negatif, maka kita juga membuat benteng dengan orang asing tersebut.
Repeated exposure hampir dialami oleh semua orang. Sebagai gambaran sederhana, pertamakali kuliah/masuk SMA kita akan berkenalan dengan orang baru. mereka yang menunjukkan keramahan kita akan cenderung berteman lebih dekat. Pertemuan yang berulang-ulang akan memicu kedekatan kita. Di dalam suatu kelas, pasti ada mahasiswa yang jarang masuk kelas bukan? Dan rerata dari kita banyak yang tidak mengenal secara personal dengan baik. Itu bentuk dari repeated exposure. Begitupun kemunculan rasa dan cinta pada diri kita. Kalo di pepatah jawa yang menyebutnya “Tresno jalaran seko kulino”.
Repeated exposure bisa juga menciptakan rasa “ilfiil” dan rasa benci. Kenapa terjadi demikian? Lagi-lagi tergantung pada “kesan pertama” yang diciptakan. Jika kesan pertama seseoang terhadap orang atau sesuatu yang lain sangat negatif, maka akan justru akan meningkatkan rasa TIDAK SUKA. Ada yang bilang, rumus jatuh cinta adalah TERTARIK + NYAMAN + CHEMISTRY = JATUH CINTA
Efek langsung dan efek asosiatif adalah pengaruh yang paling kuat dalam proses jatuh cinta. Efek langsung atau direct effect bentuk ketertarikan yang membuat kamu nyaman, terasa lebih baik dan menjadi dirimu sendiri dan tidak suka dengan orang yang membuat kamu merasa terancam, tidak nyaman dan tidak baik. Sedangkan efek asosiatif suatu keadaan yang sebenarnya tidak ada hubungan antara yang anda rasakan dengan faktor eksternal. Misalnya, saya hari ini sedang kecewa dengan seseorang, kemudian ditempat kerja saya bertemu orang asing yang sangat baik sekali. Karena perasaan saya saat itu tidak baik, saya mendefinisikan dan menilai orang asing yang saya kenal ini secara negatif.
Penjelasan yang lebih sederhana, saat kita dekat dengan seseorang dengan sangat baik. Hari demi hari akan berjalan normal dan terasa “biasa saja”, tidak ada rasa khusus dan spesial. Karena suatu hal, terjadilah perpisahan diantara kita. Saat pergi dan hilang itulah kita baru menyadari betapa ia berarti, dan beraharga.

Apakah Itu Cinta?
Banyak sudut pandang yang mencoba menjelaskan apakah itu cinta. Tentu saja ini penjelasan yang kecil, karena cinta itu luas sekali arti dan maknanya. Kali ini akan saya bahas cinta versi sudut pandang saya. “Cinta terdiri dari harapan berlebhan dari perbedaan-perbedaan antara satu wanita dengan yang lainya”,[1]
Menurut Sternberg, dikatakan cinta yang sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu keintiman, gairah dan komitmen[2]. Cinta sesuatu yang tidak bisa diujudkan, tetapi dapat dirasakan. Bahkan simtom-simtomnya dapat dilihat lewat gerakan tubuh. Secara non verbal orang jatuh cinta dapat dilihat lewat dari intonasi suara, perlakuan kepada orang yang dicintai, lebih memperhatikan penampilannya dan banyak juga mereka yang jatuh cinta akan merubah sikap yang cuek pada diri sendiri menjadi perhatian pada diri sendiri, jika pada wanita mereka akan mengubah penampilan mereka.
Jenis-jenis cintapun juga bermacam-macam. Kali ini saya akan mengulas pelajaran psikologi sosial (kalo tidak salah ingat), yang pernah mengulas tentang jenis cinta. Ada cinta Eros (hawa nafsu), lodus (mempermainkan cinta), storge (Melindungi orang yg dicintai), pragma (cinta yang realistis & logis), agape (Cinta yang tanpa pamrih/Cinta karena Tuhan), Mania (cinta yang posesif)  dan Philia (cinta persahabatan).
Nah termasuk jenis cinta yang seperti apakah yang sekarang kamu alami?. Lalu friendzone termasuk cinta yang apa hayooo??? (maaf, fokus ke sini lagi, soalnya seru :v :D). mungkin ada yang belum tahu apa itu friedzone?, friedzone adalah suatu hubungan pertemanan antara laki-laki dan perempuan. Pihak satu mengharapkan “berteman”, dan pihak yang satunya mengharapkan lebih. Mereka berteman tetapi sikap, tingkah laku bernuansa atau mirip-mirip orang pacaran. Nah lo! (jangan pacaran kalo bisa ya). Nah, kemudian ada pertanyaan dari salah satu kenalan nih,
“Mbak gimana kalo aku tidak berteman dekat, sekedar teman say hello, tetapi aku suka dia mbak? Dan ternyata dia menyukai orang lain itu gimana mbak?”, ya maka akan aku jawab dengan santai dan tanpa beban
“Ya itu tandanya kamu ditolak!”
“Tapi dia sesekali SMS atau nyari perhatian ke aku mbak, atau dia yang memberi perhatian”,
“Ya itu tandanya kamu sedang jadi pelampiasannya saat dia ada masalah dengan pasangannya!”
“Enggggg~~ tapi mbak?”
“Tapi kamu belum bisa menerima kenyataan bahwa ternyata tidak suka kamu gitu?. Ya terserah, itu keputusanmu. Aku bilangnya seperti itu”,
“Tapi aku percaya sama dia kok mbak, kelak dia akan datang padaku mbak. Kayak lagunya rosa yang ‘ku menunggu kau putus dengannya, dan kau akan datang kepadaku’ baguskan mbak itu lagunya”,
“La njut arep kok tunggu tekan kapan? Seberapa lama? Sampai kamu keriput? Tua? atau keburu kadaluarsa?”
“Ah~ mbak lisa ini”
“Move on bisa tidak?”
“Bisa mbak, tapi sakit dan ketergantungan”
“Ah, karena kamu belum tahu rahasianya aja”,
“Apa mbak rahasianya??”
Kita nantikan ulasan berikutnya ya, Maaf, saya suka PHPin Pembaca J



[1] http://ucihasantoso.wordpress.com/2011/04/04/kenapa-cinta-menyenangkan/
[2] http://www.psikologizone.com/cinta-menurut-psikologi/065113807
Baron, R & Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial. Erlangga

 

Jatuh Cinta? Biasa Aja? atau Temenan? : Jatuh Cinta Adalah Kejatuhan Cinta Bukan Kejatuhan Bom Yang Menghancurkan Jatuh Cinta? Biasa Aja? atau Temenan? : Jatuh Cinta Adalah Kejatuhan Cinta Bukan Kejatuhan Bom Yang Menghancurkan Reviewed by elisa on Friday, September 05, 2014 Rating: 5

3 comments:

  1. kayaknya malah pengalaman penulis sendiri yak... *eh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya ini juga ada yang sama sama kisahnya yang komen yak? #Eh

      Delete
  2. kalau mbahas cinta-cintaan gini imajinasi saya dari yang baru dikamar mandi bisa sampai ke langit ke tujuh e mbak..selalu menarik dan sangat mengesankan :)

    ReplyDelete

Sahabat

Powered by Blogger.