Pasar Kangen : Sarana Memelihara Seni Tradisi



Foto : Elisa

Pasar kangen menjadi ajang memperkenalkan tradisi dan kebudayaan kepada anak-anak muda. Konsep dari Pasar Kangen adalah Kangen-kangenan. Pasar kangen diselenggaran setiap tahun di TBY, tahun 2014 tahun yang ke-9. Kali ini Tim BIAS bertemu Edo Nurcahyo, sebagai penyelenggara Pameran Tarman Tarkam. TBY menjadi salah satu lokasi yang memang memberikan wadah “Jadi TBY sendiri berfungsi sebagai Pendopo, laboratorium dan sebagai tempat untuk pameran berbagai seni. Tujuannya untuk memelihara seni tradisi”, papar Edo Nurcahyo.
Pasar kangen tahun 2014 ada tiga kegiataan yang diselenggarakan secara bersamaan. Pertama, pasar kangen, di sini bisa ditemui penjaja kuliner tradisional, kerajinan hendikref buatan lokal dan tradisi. Semuanya bernuansa lokal Yogyakarta, yang lebih menunjukkan ciri khas dari Yogyakarta. kedua, pameran Tarman Tarkam, “Tarman Tarkam itu Antar teman, antar kampung”, papar Nur Edo Nurcahyo. Tarman tarkam dilakukan setiap dua tahun sekali yang melibatkan tujuh kampung. Tim BIAS mengobrol banyak perihal tujuan dari Pameran Tarman Tarkam, yaitu mengurangi permusuhan antar kampung lewat seni dan budaya. Pameran ini sebagai media dan penengah yang terinspirasi pada banyak persaingan antar kampung. Misalnya dengan cara menggambil kampung-kampung yang berpotensi untuk tampil dalam pameran.

Ketiga, tempat seni tradisi yang menampilkan kesenian khas Jogja. Tempat seni tradisi disediakan satu panggung, panggung inilah tempat untuk mengekspresikan kesenian/kebudayaan khas jogja seperti ketoprak, jatilan, maupun pertunjukan kesenian jawa. Saat Tim BIAS berkunjung, terlihat pertunjukan seperti foto disamping, sambil diiringi musik tradisional yang memanfaatkan kayu penumbuk padi. Tujuannya adalah memperkenalkan kesenian tradisional kepada anak-anak muda yang tidak semua orang-orang kota ada yang belum mengenal.

“Mereka sekedar datang saja sudah syukur Alhamdulillah, karena untuk mencintai dan menyayangi harus diperkenalkan dan mengenal terlebih dahulu”, komentar Bapak berambut ikal ini kepada Tim BIAS saat ditanya perihal anak remaja yang sekedar datang dalam event untuk selfie dan pamer di jejaring sosial. “Barangkali lewat acara seperti ini diantara mereka ada yang kritis bisa mengembangkan dan mengkreatsi lebih untuk kedepannya”, tambahnya dengan ramah. Diakhir perbincangan, Edo Nurcahyo berharap Pasar Kangen tahun depan lebih menarik dari tahun sekarang, lebih terlihat modern tanpa mengesampingkan nilai dan pesan yang ingin disampaikan. (Elisa, 2/2014)
Pasar Kangen : Sarana Memelihara Seni Tradisi Pasar Kangen : Sarana Memelihara Seni Tradisi Reviewed by elisa on Monday, December 15, 2014 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.