Di Desa Masih Banyak RTH



Banyak kalangan berujar, ruang terbuka hijau (RTH) kian sulit ditemui di Yogyakarta. jalanan macet dan banyak gedung maupun apartemen. RTH seperti dituliskan dalam UU Nomer 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah area memanjang atau jalur dan atau mengelompok, yang penggunannya lebih bersifat terbuka sebagai tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh ecara alamiah ataupun sengaja ditanam. Keberadaan RTH merupakan aslah satu unsur penting dalam membentuk lingkungan kota yang nyaman dan sehat.
“Setiap main ke kota tujuannya ke mall, karena tidak ada ruang terbuka yang ramah untuk kita datang. jauh berbeda di desa, kalau di desa masih banyak ruang terbuka yang dapat diakses ecara gratis,” ungkap Asyifa Khonita., siswa kelas tiga dari SMK Kalasan yang tinggal dan terbiasa dibesarkan di desa, tepatnya di Bantul Timur.
Siswa SMA N 6 Yogyakarta Raden Bagus Suryo Kusumo, yang terbiasa tinggal di tengah kota Yogyakarta, mengaku sulit mengakses tempat bermain terbuka, sehingga lebih menikmati dan menghabikan waktu di rumah. “Kalau di dekat rumahku ada ruang terbuka hijau aku bakal sering berkunjung,” tambahnya.
Ruang terbuka hijau terbagi menjadi Ruang Terbuka hijau Lindung (RTHL) dan Ruang Terbuka Hijau Binaan (RTHB). RTHL ditandai dengan tanaman yang tumbuh ecara alami melingkupi kawasan cagar alam, hutan lindung, hutan wisata, daerah pertanian, hutan bakau dan persawahan. Sedangkan RTHB biasannya didominasi perkerasan buatan dan sebagian kecil tanaman. Tujuan dari RTHB untuk menciptakan keseimbangan ruang terbangun dan ruang terbuka hijau sebagai peresapan air, paru-paru kota dan pencegahan polusi.
“Gedung, apartemen maupun mall sisi lain juga memberikan dampak hilangnya pelindung dari bumi kita sendiri,” jelas Fahmi Rumi Prasiwi, pelajar dari SMK N 1 Pengasih, Kulonprogo. Pelajar yang duduk dikelas XI ini juga berpendapat bahwa pembangunan gedung, mall dan apartemen di kawasan kota mengakibatkan lahan menjadi sempit dan memicu orang berdatangan. Dampaknya akan banyak pula kendaraan yang masuk dan polusi semakin memperparah kota, yang menyebabkan penggap, kering dan panas. (Elisa, BIAS 2/2014)
Di Desa Masih Banyak RTH Di Desa Masih Banyak RTH Reviewed by elisa on Monday, December 15, 2014 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.