Festival Kesenian Yogyakarta 30 : MESEMELEH, Kesenian yang Menyatukan Perbedaan


Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke 30 kembali digelar di di Planet Pyramid Jl. Parangtritis Km. 5,5 Bangunharjo Bantul. Seperti biasanya, FKY diadakan selama 2 minggu penuh dari tanggal 29 Juli hingga 9 Agustus 2018 dari pukul 15.00 sampai 22.00 WIB.
Foto: Intan & Adhisti
Pada tahun ini FKY mengambil tema yang berjudul MESEMELEH. Tema ini mengandung dua makna yakni Mesem dan Sumeleh. Mesem yang berarti senyum dan semeleh yang bermakna ikhlas atau menerima. Kata mesem mempresentasikan arti FKY yang lebih matang dan dewasa untuk menyajikan festival yang menghibur dan edukatif.
Sementara dari kata semeleh mempresentasikan FKY sebegai seni yang memberikan ruang kepada semua pihak yang berpartisipasi di dalamnya dan juga mempresentasikan karakteristik orang Yogyakarta. Baik bagi panitia, kordinator program, vendor, pengunjung untuk memberikan kontribusi demi menciptakan Festival Kesenian Yogyakarta yang lebih baik. Tentunya, FKY juga menjadi ruang berapreasi dan mengapreasi bersama.
Hal tersebut diamini oleh Setio Haryanto yang tahun ini menjabat sebagai direktur bagian umum. "Dari tema MESEMELEH, FKY berusaha tetap mempertahankan festival yang menghibur, yang membuat orang terseyum pada semua pihak. Menerima perubahan zaman, namun tidak berarti luntur budayanya. Sebaliknya, FKY berusaha untuk mengikuti kondisi jaman dan beradaptasi dengannya," jelasnya.

Menawarkan Konsep Berbeda
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini FKY juga menawarkan konsep berbeda. Setio menjelaskan di FKY 30 mereka ingin membuat arena bermain bagi semua elemen masyarakat yang terlibat.  Baik bagi panitia, kordinator program, vendor, pengunjung. Banyak hal interaktif dan edukatif dan ruang berapreasi dan mengapreasi bersama.
Perbedaan dari tahun sebelumnya adalah adanya pameran perupa muda. Sebelumnya panitia mengakses lapangan futsal jadi ruang pameran. Tapi di tahun ini, panitia membuat bangunan instalasi yang dalam pamerannya dengan konten atraktif dan interaktif. Mulai dari pameran pertunjukan, seni rupa, tradisi, hingga seni kontenporer.  "Selama FKY, bangunan akan direspon oleh seniman streap art yang terus berganti. Kemudian ada support sineman dari kota dan kabupaten. Jumlah seniman seni rupa ada sekitar 60-an," jelasnya.
Tidak hanya jumlah seniman yang terbilang banyak, stand yang disediakan FKY pun juga cukup banyak. Tahun ini ada 100 stand yang dibuka secara gratis. Sehingga tidak semua produk bisa masuk di FKY. Dari ratusan yang mendaftar, hanya diambil 95 stand yang terdiri dari stand kesenian dan UKM. Syaratnya harus produkk reatif yang sesuai dengan konteks FKY. 5 Stand sisanya untuk perwakilan kabupaten yang sudah direkomendasikan. Sementara untuk stand kuliner dikelola terpisah Planet Pyramid.
Festival tahunan ini diprakasai oleh Dinas Kebudayaan DIY yang menghadirkan 20 program festival kesenian. Terbagi dari 19 Program internal dan 1 eksternal yang menghibur dan edukatif. Diawali dari festival pawai tanggal 29 Juli lalu dan mulainya pasar seni hingga tanggal 9 Agustus.
Sedangkan program eksternal berupa kerjasama dengan Festival Kearifan Lokal di Desa Salamrejo, Kulon Progo. Festival tersebut menghadirkan para penghayat aliran kepercayaan NTB dan Medan yang terdiri dari acara diskusi, workshop, pertunjukan, dan sarasehan. Tapi yang dibahas yakni tentang isu-isu kelompok masyarakat termarginalkan di dalam hubungan sosial masyarakat.
Setio berharap, FKY 30 dapat diterima oleh masyarakat Yogyakarta dengan baik. Apalagi FKY adalah salah satu pilar dalam menjaga nilai-nilai budaya. Dengan kesenian ia berharap bisa mempersatukan perbedaan sehingga bisa berapresiasi dan mengapresiasi bersama. Ia berpesan supaya masyarakat bisa datang dengan niat yang baik pula. "Silakan bersuka ria di dalam ruang bermain kami. Jangan lupa ajak keluarga dan handataulan," tutupnya. (Novia Intan, Adhisti)



Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 1, 2018

Festival Kesenian Yogyakarta 30 : MESEMELEH, Kesenian yang Menyatukan Perbedaan Festival Kesenian Yogyakarta 30 : MESEMELEH, Kesenian yang Menyatukan Perbedaan Reviewed by elisa on Monday, April 29, 2019 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.