Pelajar Jogja Bijak Menyikapi Medsos

Memang kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagi informasi yang terjadi diberbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi (Globalisasi). Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia.

Foto: Elisa
Ilham Ramadhan Putra Sukaca (16) memiliki pendapat berbada. Media Sosial saat ini sebagai media komunikasi dan hiburan. Pertamakali aplikasi yang di pasang Ilham saat dirinya masih kelas 6 SD.
“Waktu itu aplikasi game dan WA yang aku pasang,” tegas pelajar yang sekarang duduk di kelas 11 MIPA. Alasan Pelajar yang duduk di SMA N 1 Sleman ini memasang dua aplikasi tersebut karena dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan teman. Sedangkan aplikasi games hanya sebagai media untuk refreshing saja.

Berbeda dengan pelajar dari SMKN 1 Panjatan, Annisa Rahma (15) media sosial yang pertamakali dia pasang adalah WA dan Instagram. Aplikasi Instagram dianggap Anggap aplikasi yang menarik. Karena dapat menyalurkan hobinya berfoto-foto.

Annisa merasakan manfaat dari medsos ini salah satunya yakni dapat mengetahui informasi terbaru, berkomunikasi tanpa dihalangi oleh jarak, sebagai hiburan dan lain-lain. “Menurut saya, bermedsos itu ketika kita dapat menghargai postingan yang diposting oleh orang lain. Karena setiap orang mempunyai hak tersendiri untuk menghendaki apa yang ingin ia posting.” Tambahnya.

Ternyata, Ilham dan Annisa pernah merasakan bahaya media sosial. Bahaya bully dan cyber bullying. Mereka salah juga termasuk korban pengguna yang sering mendapati berita hoax dan untuk memprovokasi sesuatu. Sedikit berbeda dengan Ilham, Dia menegaskan bahwa media sosial tidak selamannya berdampak buruk. Media sosial justru memudahkan penggunanya. Media sosial menyediakan ilmu dan berita praktis.
 “Karena dengan media sosial, kejadian yang baru saja terjadi pun bisa langsung menyebar luas. Memudahkan dalam berkomunikasi dengan orang yang jauh. Melalui media sosial pun kita bisa mendapatkan ilmu yang belum tentu bisa kita dapatkan di sekolah,” ceritanya. Ia juga menyampaikan bahwa media sosial juga bisa digunakan sebagai sarana refreshing dan hiburan. Dibalik sisi positif yang dirasakan Ilham, ternyata dirinya pernah merasa kecewa.

Kekecewaan Ilham terhadap media sosial lebih pada penggunaan bahasa. Bahasa dimedsos cenderung kurang bisa dipahami dan dapat menimbulkan salah paham. Serta penyalahgunaan medsos untuk sarana penyebaran hoax, provokasi, intimidasi, penipuan dan kejahatan medsos lainya yang merugikan.

“Sebaiknya penggunaan medsos itu seperti mengutamakan bersosial secara langsung seperti bersosial di rumah, disekolah maupun di masyarakat luas. Menggunakan medsos sebijak mungkin seperti tidak terlalu lama bermedsos di handphone. Menggunakan media sosial dengan baik seperti memilih sumber yang pasti dan tidak menimbulkan keraguan atas berita atau apapun yang dibagikan di medsos. Yang selanjutnya adalah santun dalam bermedsos seperti tidak melakukan bullying, menyebar provokasi maupun hoax,” paparnya. (Linda, Elisa)

Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 2, 2018

Pelajar Jogja Bijak Menyikapi Medsos Pelajar Jogja Bijak Menyikapi Medsos Reviewed by elisa on Wednesday, February 20, 2019 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.