Memfokuskan Pendidikan Karakter Tiap Jurusan

Penjurusan di SMA dari kelas X menjadi perbincangan hangat. Tidak sedikit orangtua yang mempersoalkan jurusan yang hendak dipilih anaknya. Sebagian lagi memang penjurusan SMA itu sesuatu hal yang penting, karena akan mempengaruhi pilihan masa depan, karena akan mempengaruhi pilihan jurusan universitas dan masa depan pekerjaan. Sebagian lagi pemilihan jurusan karena gengsi.

Foto Ilustrasi: Elisa

Fitria Astuti, pelajar dari SMAN 1 Sayegan hal yang terpenting saat pemilihan jurusan adalah pendidikan karakter. Setiap jurusan IPA, IPS dan Bahasa memiliki nilai dan karakter yang berbeda-beda. menurut siswi satu ini yang masih berusia 15 tahun, ketika telah memilih satu jurusan, butuh kedisiplinan, agar cita-citanya tercapai.

Hal terpenting ketika tidak tahu potensi dan minat, menurut Fitria Astuti bisa memilih jurusan menggunakan lintas minat dan bakat yang dimiliki. Misal berbakat menghitung, bisa memilih IPA, atau berbakat dalam bidang sosial, bisa memilih IPS.

“Ketika memilih jurusan berdasarkan bakat saya, harapannya bisa menjadi seorang profesional dibidang yang saya pilih,” tegasnya. Terkait dengan kebijakan pemerintah penjurusan dilakukan sejak masuk sekolah SMA, Fitri setuju akan aturan itu.

Fitri salah satu siswa yang sudah mengetahui tujuan dan bakatnya dibidang apa. Sehingga ketika masuk dan menentukan jurusan, dirinya tidak merasa kesulitan, justru merasa menikmatinya. Ia mengaku bahwa penjurusan sejak kelas X justru membuatnya lebih lama satu tahun mendalami ilmu yang dipilihnya.

Berbeda dengan Siswi SMA Sedayu, Adela Oktaviannisa Krisna Aryati yang pada awalnya ingin masuk ke IPA, namun karena zonasi dan beberapa alasan lain, akhirnya Adel memutuskan untuk masuk ke IPS. Dirinya tidak merasa salah jurusan, dan Dia tipe pelajar yang mendukung program pemerintah yang menjuruskan sejak kelas X.

“Saya setuju penjurusan sejak kelas X, agar lebih terlatih dijurusan yang dipilih sejak awal,” imbuhnya. Adel pun berharap, semoga kedepan penjurusan sejak dini lanjutkan, agar sejak SMP calon pelajar SMA juga sudah mempersiapkan masa depannya. Sehingga calon pelajar SMA sudah mempersiapkan rencana. Prinsinya sekarang punya kegiatan, masa depan harus sudah memiliki rencana.  (Linda, Elisa)

Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 2, 2018