Kedatangan Belanda Di Indonesia



Foto Elisa
“Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu ditancap jadi tanaman,” itulah petikan lagu yang cukup jelas menggambarkan betapa subur makmurnya tanah Indonesia. Ini pulalah alasan Belanda masuk dan menjejah Indonesia pada waktu itu. Tepatnya, pada tahun 1596 Belanda masuk ke Indonesia. Cornelis De Houtman bersama pasukan keempat kapalnya tiba di pesisir Banten.
Kedatangan Belanda awalnya hanya ingin membeli rempah-rempah. Tidak ada yang menyangka, melihat potensi yang begitu besar, Cornelis De Houtman pun terpikat dengan tanah Indonesia. Apapun rela demi menguasai apapun yang diinginkannya. Saat itu pada tahun 1511 Portugis sudah menguasai selat Malaka. Bangsa Portugis memiliki jalur rahasia, jalur yang tidak memungkinkan bangsa lain tidak mengetahuinya. Saat itu, portugis mengusai pasar, mulai dari cengkeh, fuli dan lada.
Kedatangan Belanda Di Sambut Hangat Indonesia
Kedatangan Belanda pada waktu itu memang disambut dengan sangat baik oleh penduduk pribumi. Singkat cerita, penduduk Banten merasa diperlakukan tidak baik. Hingga pada suatu ketika, Belanda diusir dari Banten karena kesombongan mereka. Merekapun pulang Belanda bersama keempat kapalnya pada tahun 1599. Saat itu, Belanda sempat merapat di Aceh. Sama-sama disambut dengan baik oleh penduduk pribumi. Sebelum akhirnya Belanda di usir karena portugis berhasil menghasut antara Belanda dan pemerintah Aceh.
Hingga tiba pada masa terjadi pertumbahan darah antara Belanda dan Laksamana Keumala Hayati yang menyebabkan Cornelispun tewas. Kemudian Fredreck de Hotman, Adik Cornlis penjara selama dua tahun. Selama di dalam penjara inilah, ia akhirnya menulis sebuah kamu Melayu-Belanda yang sampai sekarang masih ada. Buku tersebut di nobatkan sebagai buku tertua di Indonesia yang masih tersimpan.

Belanda Mengerahkan 65 Kapal Untuk Menguasai Rempah-rempah Nusantara
Kepulangan Belanda ternyata bukan akhir dari segalannya. Justru kepulangan Belanda dan peperangan tersebut tidak membuat Belanda ketakutan. Pada tahun 1589 Belanda justru kembali lagi ke Indonesia dengan membawa pasukan kapal yang lebih banyak. Jumlah armada kapal sekitar 65 kapal, dipimpin oleh Jacob van Neck, Van Waerwijck dan Van Heemskerck yang juga pernah ikut dalam perjalanan ke Indonesia bersama De Houtman. Tiga tahun kemudian, Belanda mengirim 15 kapal ekspedisi lagi ke Indonesia.
Kedatangan kedua kalinya tidak menyulitkan pihak Belanda. Karena mereka sudah mempelajari kesalahan Houtman pertamakali dahulu. Jadi, mereka memiliki cara yang lebih halus menghadapi warga pribumi yang terkenal santun. Ilmu mereka itu seperti aturan dalam penulis huruf jawa (ha na ca ra ka) apabila huruf hidup di pangku akan mati. Tidak heran jika Belanda tercatat sebagai penjajah paling lama di Indonesia.
Karena Indonesia dijajah oleh beberapa bangsa. Tercatat pula Portugis juga menjajah Indonesia, tidak heran jika terjadi perselisihan dan hasutan antara Portugis, Belanda dan kaum Pribumi pada waktu itu. Kedua negara saling serang, baik secara diam-diam maupun terang-terangan. Jangankan terjadi konflik antara Belanda dan Portugis, antar belanda dengan belanda saja juga terjadi konflik. Konflik inilah yang memunculkan sebuah kongsi-kongsi dagang. Salah satunya kongsi yang paling sering kita dengar dalam sejarah adalah VOC. VOC kepanjangan dari Verenigde Oost-Indische Compagnie yang didirikan pada tahun 1602.
Kedatangan Belanda Di Indonesia Kedatangan Belanda Di Indonesia Reviewed by elisa on Monday, March 02, 2015 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.