Perjuagan para Penggali Kubur Makam Pahlawan Yogyakarta


Sosok pahlawan bagi para pahlawan yang telah terbaring kaku di pekuburan. Dialah Pak Sumedi dari Klaten. Bekerja tanpa pamrih merawat makam Pahlawan di Kusuma Negara. Beliau bekerja dan berjuang selama 34 tahun dengan gaji yang tidak sebanding dengan apa yang dilakukannya.

Berangkat pagi-pagi, pulang ketika hampir malam. Tidak hanya beliau, tetapi juga kepada para teman-teman yang ada di Makam Pahlawan. Tanpa beliau dan juga teman-temannya mungkin makam pahlawan Kusuma Negara tidak sebersih sekarang.

Banyak orang mengatakan dia sebagai tukang klinik Servis bersih-bersih. Beliau tidak peduli ejekan itu. Beliau ikhlas menjalankan sebagai tukang bersih-bersih makam. Beliau bangga menjadi penggali kubur tenggah malam untuk para pahlawan yang gugur karena perjuagan.

Dari Klaten, beliau datang ke Kusuma Negara tenggah malam setiap kali mendapat perintah untuk menggali kuburan malam itu juga, beliau ikhlas dan senang. Hal yang paling menyenangkan adalah ketika dapat menyentuh jasad pahlawan yang Gugur.

”Kita semua yang bekerja disini tidak mencari gaji yang muluk-muluk mbak. Pokoknya kita bekerja disini harus Ikhlas. Saya bekerja disini karena saya senang, bahagia bekerja disini, meski sebagai tukang bersih-bersih makam”. Jawabnya seusai saya mewawancarai Bapak Prasetyo Bhudi Laksono, SE. MSi. Kepala Kantor Makam Pahlawan yogyakarta 9 Mei 2010 lalu.

Yang membuat mereka sangat di hargai ketika Makam Pahlawan Yogyakarta ini menjadi makam percontohan nasiolan. Hadiah penghargaan tahun ini ketika kepala Pemerintah Dr. Prayetno memindah anggaran dana dari TMP (Taman Makam Pahlawan) Batam (kalo tidak salah, saya lupa) sebesar 15 milyar di alihkan ke TMP yogyakarta yang terdiri dari 4 TMP maupun MPN (Makan Pahlawan Nasional) di Yogyakarta. Sedangkan anggaran pertahun dari pemerintah yang hanya di anggarkan sebesar 85.000.000 di pindahkan ke TMP Batam tadi. (Elisa)-C
Perjuagan para Penggali Kubur Makam Pahlawan Yogyakarta Perjuagan para Penggali Kubur Makam Pahlawan Yogyakarta Reviewed by elisa on Wednesday, May 19, 2010 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.