Tik..Tok..Tik..Tok..
Detik menunjukkan waktu
bapak, papi (Foto: Elisa) |
Pukul Sembilan lebih tujuh belas,
wajahnya memelas senyum simpul menghela
Jemarinya masih asyik pada pijakan,
merangkai spasi tanpa jeda berarti
Usrak-usrek, tengok kanan kiri, rebahan..
kadang dia ingin sekali
Namun lagi-lagi, ah jangan..
apa jadinya esok
hari?
Dalam mimpi, ia harus berlari..
berlari tuk
kejar papi
Papi berkacamata, raut wajah wibawa
Ia takut, papi marah..
marah lalu mengelaktak
kembali
Baginya, papi bak pelangi…
Meski jarang ditemui namun tetap selalu dicari
(Novia Intan)
Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 2, 2018
No comments:
Post a Comment