Pementasan Seni Tari Kontemporer : The Garden of the Sun; Sang Surya Sang Energi Kehidupan

 Pertunjukan tari kontemporer berjudul ‘The Garden of the Sun’ karya koreografer Bimo Wiwohatmo berkolaborasi dengan Takashi Watanabe (Jepang), berlangsung pada 10 September 2018 di Taman Budaya Yogyakarta, salah satu contoh pentas seni kontemporer yang menarik.  Didukung oleh sejumlah penari dari Bimo Dance Theater Yogyakarta dan Dance Company Dinyos, Kyoto, Jepang, gelaran kesenian ini dihelat dalam rangka 60 tahun memperingati sister-city Yogyakarta-Kyoto, dan juga sebagai pembuka acara tahunan Jogja International Street Performance.

Foto : Adhisti

Pentas The Garden of the Sun, mengangkat hal yang memiliki keterkaitan di antara kedua bangsa yaitu Keperkasaan Matahari, di Indonesia ada Dewa Surya dan di Jepang ada Dewi Amaterasu, Sang Matahari Terbit. Pertemuan pertama Bimo Dance Theatre dengan Dance Company Dinyos terjadi saat perhelatan Yogya-Kyoto Sister Province di tahun 2005. Ketika itu Bimo Dance Theatre menyaksikan pementasan Dance Company Dinyos dan mengunjungi studionya yang berlanjut dengan kolaborasi tari di Yogyakarta pada Oktober 2008 diteruskan kolaborasi bersama pada November 2008 di Kyoto sehingga meluncurkan repertoar “Jiwa”. Sepuluh tahun kemudian mereka berjanji bertemu untuk melakukan kolaborasi yang diejawantahkan dalam pertunjukan The Garden of the Sun ini. 

Diceritakan pada pementasan tersebut bahwa mereka meminta kehadiran sang surya untuk muncul, karena tanpanya kehidupan tidak akan berjalan semestinya. Pesan yang ingin disampaikan ialah keseimbangan alam, bahwa matahari merupakan suatu esensi dalam kehidupan bagi semua makhluk yang tinggal di Bumi. Secara implisit mereka ingin mengatakan bahwa alam merupakan suatu amanat yang harus dijaga.

Takashi Watanabe berkomentar bahwa pihaknya sangat bangga dapat bekerjasama kembali dengan Bimo yang memiliki kepribadian dan kompleksitas kuat untuk mempesona semua penonton. “Sepuluh tahun telah berlalu, sejak kami pertama bertemu dan benar-benar terlibat dalam menciptakan dunia imajinasi, fiksi dan ilusi, sehingga tari Jiwa lahir. Pada tahun 2018 ini, persahabatan kami masih berlanjut,” tuturnya haru.

Usai pergelaran tersebut, Bimo Wiwoho menuturkan, segala proses latihan dan penggarapan naskah kedua tim praktis secara intens dikerjakan via internet. “Kami bertemu hanya tiga hari jelang pentas, yang menarik adalah persiapan gagasan penggarapan pementasan ini, kami melakukan dialog lewat media sosial, mulai dari naskah, konsep pertunjukan, kostumnya, hingga musik yang untuk mengiringi, itu semua kami diskusikan lewat internet, kami saling berkirim foto dan video melalui WhatsApp maupun Email,” jelas Bimo.

Daftar pemain kolaborasi tari The Garden of The Sun, dari Dance Company Dinyos Kyoto di bawah pimpinan Takashi Watanabe, masing-masing, Myu Enami, Bella kai, Sachie, Mei, dan Reina. Sedangkan pemain Bimo Dance Theatre Yogyakarta dibawah pimpinan Bimo Wiwohatmo, masing-masing, Anter, Pulung, Putra Jalu, Anang, Eka Ltfi dan Hendy. Untuk penata Set oleh Shino Michi, Kostum oleh Nita Ashar, Penata Lampu oleh Soga Masaru, Penata Musik oleh Izumi Nagano dan Bagus Masazupa, serta Manajer Panggung oleh Iqbal Tuwasikal. (Adhisti)


Dipublikasikan Tabloid BIAS, Edisi 2, 2019
Pementasan Seni Tari Kontemporer : The Garden of the Sun; Sang Surya Sang Energi Kehidupan Pementasan Seni Tari Kontemporer : The Garden of the Sun; Sang Surya Sang Energi Kehidupan Reviewed by elisa on Wednesday, February 16, 2022 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.