Kali
ini kita belajar garis tangan, sebenarnya aku tidak pernah percaya soal garis
tangan beginian, karena kata ibuku musryik, menyekutukan Allah. tetapi saya
rasa tidak juga, tergantung kita menyikapinya, asalnya jangan fanatik dan tidak
menjadikan itu sebagai "teori mati", jast knowlage :), yang membuatku
penasaran pingin belajar membaca garis tangan karena jika dilihat dari garis
tanganku, berbeda dari orang secara umum. Setiap aku lihat telapak tangan SMP
sampai kuliah, tanganku tetap beda dari orang secara umum. Semakin penasaran
aku.
"Kamu
itu pengorbanannya terlalu besar dalam hal cinta" kata dosenku sekilas
ketika ada di kelas . sejenak aku terdiam, karena apa yang dikatakan benar apa
adannya.
Seharian
gue cuma googling sama mbah google. sebenarnya aku sdh lama mempelajari garis
tangan seperti ini. hanya saja aku merasakan kesulitan dan justru semakin
bertanya-tanya karena contoh-contoh tangan yang ditulis internet dengan garis
tanganku tidak sama. Aku semakin galau dan semakin bertanya-tanya dengan arti
dari garis tanganku.
Sekian
lama pencarian, akhiryaku temukan tadi pagi. tangan kiriku ini baru ku tahu
disebut garis tangan SIMIAN. Perbandingan tangan simian terhitung sedikit dan
langka ternyata!!! (WOW... AKU TERMASUK), perbandingannya 3:10 dari populasi.
Tangan
simian ini usut punya usut, digunakan oleh dunia medis untuk mengetahui
kecenderungan pada bayi yang menderita down syndrom dan kelaian ganguan mental
lain. tetapi tidak semua, dan alhamdulilah, aku termasuk anak yang diamanihi
tubuh yang sehat.
"Mbak
kamu itu tidak punya rasa lelah ya???" kata temanku di BIAS
"Kamu
itu cewek, tetapi tenagaku besar, padahal tubuhnya kecil" kata dosenku
lewat SMS
"Kamu
seharian belum pulang, merelakan waktu di sini hanya mengerjakan ini? kok kowe
kuat?" kata tetanggaku ketika disuruh membantu membuatkan analisis.
Sejenak
ketika orang-orang itu mengatakan kalimat ini aku tidak ambil pusing dan tidak
mau tahu. karena pikirku kalimat dan pujian mereka hal remeh temeh bagiku. Baru
tadi pagi, baruku ketahui bahwa garis tangan simian ini memang memiliki tenaga,
energi yang besar dibandingkan tenaga orang secara umum. dan tiba-tiba kata2
orang itu kembali teringat. dan berkesimpulan ada BENARNYA!.
Sebenarnya
garis simian ini memiliki sifat keras kepala, ini lagi-lagi benar. Bukti ke
keras kepalaanku ya karirku yang sekarang ini!. sempat mengalami pertentangan
dari ortu gara-gara jadi penulis, tetapi pendapat ortuku telahku patahkan, dan
diijinkanlah aku meneruskan mimpi gilaku ini. sebenarnya keras kepala kalo di
rumah, kalo di luar rumah aku bisa menutupinya.
Satu hal
orang yang memiliki garis simian ini adalah tipe orang yang setia!. Boleh percaya
atau tidak, kalo dari pribadiku sendiri emang iya, aku tipe orang yang setia. Indikatornya
bisa dilihat dari barang. Sejak kecil setelah pindah kota dari semarang ke
Jogja aku selalu tidur memakai bantal dan selimut, waktu itu usiaku baru 2
tahun. Bantal dan selimut kesukaanku itu pun masih tetap aku gunakan sampai aku
SMP, sampai bantalnya jelek, kucel. Terus selimutnya juga begitu, tambah
robek-robek, tetep saja aku gunakan!. Dibelikan yang baru tidk mau aku pakai. Akirnya
dua benda ini diumpetin ibuku diam-diam saat aku sekolah. Beberapa hari aku
masih menanyakan benda ini. Ini salah satu bentuk kesetiaanku pada suatu barang,
sama orang juga pernah, tapi tidak perlu aku ceritakan.
Katanya,
katanya mbah google lo ya ini, orang yang memiliki garis tangan simian ini jika
sukses akan sukses beneran, jika susah akan mengalami kesusahan beneran. Bahkan
sebuah pukulan saja bisa menjadi awal terjadi masalah berkepanjangan, dapat
meluluh lantakkan orang. orang simian sekali pernah disakiti dan dilukai dalam,
dia akan menjaga jarak atau melakukan pertentangan. Dan ini aku benarkan, aku
memiliki kecenderungan seperti itu. Misalnya nih, ada orang yang mengecewakan
dan melukaiku, aku akan menarik diri dan membuat tembok cina sebagai benteng. Pokoknya
berfikiran “awas kau, jangan sampai kau sekali lagi membuatku kesal. Jika membuat
kesal lagi lihat saja!”, tetapi selama ini alhamdulillah bentuk dendamnya dalam
bentuk yang positif, dendam yang membangun karakterku