Kulit memiliki sensitifitas terhadap dunia luar.
Jangan anggap enteng gatal di kulit sebagai gatal biasa. Gatal di kulit yang
akut bisa menyebabkan sakit parah dan menyebabkan kematian. Semua aktifitas
kelainan kulit tergantung pada jaringan ternyata ada satu elemen lain seperti kelenjar
yang terdapat di dalam kulit.
![]() |
Foto : Istimewa |
Beberapa kelenjar kulit terdiri dari kelenjar
sebasea, dimana kelenjar ini bertugas sebagai pengontrol sekresi minyak menuju
ke folikel rambut dan batang rambut. Kelenjar sebasea inilah yang menjadikan
rambut menjadi halus lentur dan lunak. Kelanjar keringat juga salah satu
kelenjar kulit. Di kelenjar keringat dibagi menjadi kelenjar ekrin dan kelenjar
apokrin.
Kelenjar ekrin sebagai alat pengendali saraf
simpatik yang mengatur tentang sekresi berupa keluar keringat. Kelenjar ekrin
ini dimiliki hampir setiap kulit manusia, sebagai salah satu pengontrol. Kelenjar
apokrin akan membesar di usia pubertas, dan kelenjar apokrin akan berkurang
dengan sendirinya jika seorang wanita menginjak pada siklus Menstrulasi. Dimaa kelenjar
ini bertugas sebagai pengurai bakteri pada kulit.
Apabila kelenjar kulit ini terganggu dapat
menimbulkan penyakit. Banyak jenis penyakit kulit. Salah satu yang ingin
penulis ulas di sini kelainan kulit yang disebut Urtikaria dan Angioderma.
Urtikaria
Kelainan kulit Urtikaria ditandai oleh bentol pada permukaan
kulit berwarna agak kemerahan dan sedikit bengkak, tentu saja disertai rasa gatal.
Rasa gatal ini disebabkan oleh sel mast (sel mast sebagai mediator kimia yang
menyebabkan Urtikaria) yang berdekatan dengan saraf perifer dan pembuluh darah.
Rasa gatal yang hebat jika digaruk akan menjadi infeksi sekunder, hal ini
disebabkan oleh purpura dan excoriasi.
Purpura suatu bentuk penyakit perdarahan dan
infeksi, dimana tubuh mulai kehilangan darah dan cairan tubuh. Apabila tubuh
memproduksi ekimosis (secara fisik bentuk seperti memar) dan petechiae spontan
menyebabkan bocornya cairan obat ke dalam jaringan dimana lokasi infus berada
(ekstravasasi) yang dapat merusak jaringan. Hilangnya cairan dan darah pada
tubuh inilah yang menyebabkan penderita kelainan kulit bibirnya terlihat kering
dan menyebabkan somolens.