Thursday, November 29, 2012

Alumnni SMSR Sembuhkan GALAU Lewat Pameran


Jalan Terang-Hasil Pameran Lukisan di Tembi (Foto : Egik)
Jalan terang, inilah tema pameran lukisan yang diselenggarakan oleh alumni SMSR lulusan 2012 di Tembi. Pameran ini memamerkan banyak lukisan. Mulai dari lukisan yang berupa dasar akrilik, cat air, minyak, ada juga lukisan tiga dimensi. Akrilik adalah material yang dicampur dengan air.

Pameran lukisan ini diikuti oleh 6 perupa. Terdiri dari Adnan, Felik, Heri Laksono, Yudha, Lisa Bonet, dan Lono. Setiap satu perupa dapat memamerkan lebih dari 2 lukisan. Seperti salah satu penyumbang lukisan yang dijuluki cempe, ia menyumbangkan 4 lukisan. Satu diantara ketiga karyanya berbahan dasar akrilik.

Salah satu panitia pameran lukisan, Adnan Aditya mengatakan bahwa tema ini sengaja diangkat dilatarbelakangi melihat fenomena galau di masyarakat pelajar. Pameran lukisan ingin menunjukkan kepada masyarakat pelajar, bahwa inilah kehidupan. Kehidupan itu selalu ada masalah, wajar jika galau akan selalu datang.

Senada yang diungkapkan oleh rekan Adnan. Mahasiswa dari ISI bernama Vita saat menghadiri pameran tersebut.
“… Kita hidup ini terlalu banyak pertanyaan terus, tidak akan habis-habis bertanya segala macem. Selama masih hidup, pertanyaan itu akan selalu ada,” sahutnya.

Adnan berharap, Dari pameran lukisan ini dapat memberikan pencerahan, memberikan jalan terang kepada pelajar yang mengunjungi pameran. Agar segala bentuk permasalahan hidup, pertanyaan-pertanyaan yang muncul itu jangan dibuat galau. (Elisa, Finta)

Pendidikan Formal, Sekedar Sekolah Formalitas


Foto : Elisa
Pendidikan Formal sebagai kewajiban yang ditempuh oleh setiap anak bangsa. Negara memiliki cita-cita agar penerus negeri ini menghasilkan lulusan generasi yang pandai untuk melanjutkan estafet Bangsa. Negeri tercinta ini sangat mendambakan putra putri bangsa yang super, supel, tegas dan sosialis. Sayang, pendidikan ini bergeser menjadi sekedar formalitas.

Kebanyakan para pelajar menjadikan Pendidikan formal sebagai formalitas. Rajin berangkat sekolah hanya sebagai formalitas. Sekedar mencapai legalitas, pengakuan masyarakat, teman dan handaitolan saja. Salah satu tujuan utamanya yaitu mendapatkan legalitas berupa ijazah.

Terjadinya dogma semacam ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya sistem pendidikan, aturan yang diperlakukan didunia pendidikan dan tidak adannya pendidikan moral pelajar di dunia pendidikan.

Di dunia pendidikan sangat penting adannya sistem yang mengatur jalannya pendidikan. Baik sistem yang mengatur para pelajar, maupun para pengajar itu sendiri. Meskipun sistem ini sudah ada dan sudah di jalankan, setidaknya sistem sekarang yang diterapkan di kelas menggunakan sistem pemaksaan. Yaitu anak dituntut mendengarkan dan guru menjelaskan.

Sistem cara ini cukup memberikan stimulus rasa malas pada pribadi pelajar. Pelajar hanya diberi tugas dan di jejali oleh PR tidak akan memaksimalkan kemampuan yang disimpan pada usia-usianya. Bagi beberapa pelajar, kegiatan rutin semacam ini tentu akan semakin menumbuhkan sikap, perilaku semakin tak peduli.

Saturday, November 17, 2012

Keuletan Jadikan Penulis Berkualitas


Redaksi Tabloid BIAS periode 2010
mengunjungi Taman Pintar (Foto : Elisa)
Bercita-cita menjadi seorang penulis yang terkenal?.  Atau ingin menjadi seorang Jurnalis yang handal?. Atau mungkin ingin menjadi seorang penulis skenario yang mendunia?. Bertahan di media tidak semudah seperti dibangku sekolah.
Menjadi seorang penulis sudah hal biasa. Persaingan di dunia menulis juga bukan hal yang mudah. Modal menjadi penulis juga tidak serumit menjadi angkatan udara. Modal menulis hanya membutuhkan kemauan, keseriusan, kegigihan, dan berani!.
Tidak memiliki bakat menjadi penulis bukan sesuatu rintangan. Bahkan orang yang mengaku tidak bisa menuliskan kalimat “aku tidak bisa menulis” sekalipun, akhirnya bisa menjadi seorang penulis.
Menulis tidak harus selalu dimuat oleh media masa. Mulailah menulis di blog pribadi. Kunci menjadi penulis di media masa adalah berani ditolak. Semakin banyak tulisan yang ditolak, semakin banyak tulisan yang harus ditulis. Semakin besar pula peluang tulisan dimuat dimedia masa.

Friday, November 16, 2012

Hilangkan Depresi dengan Katarsis



Katarsis, Apasih katarsis itu?.

Ternyata katarsis itu sangat bermanfaat. Katarsis dapat menghilangkan tingkat depresi pada seseorang. Istilah katarsis pertama kali gunakan oleh sigmund freud dalam melakukan asosiasi bebas. Digunakan dalam melakukan proses menterapi seseorang.

Dalam proses terapi inilah kliyen atau  seseorang disuruh untuk menceritakan semua yang menganjal di dalam hatinya. Semacam pengeluaran ekspresi kekecewaan, kesedihan, kebahagiaan dan sebagainya. Katarsis bisa disebut juga sebagai pembersihan diri.

Nah loh… apa manfaatnya katarsis?. Bagi yang sudah punya anak, keponakan pancing mereka untuk menceritakan yang terjadi hari ini. lakukan ajang share kepada mereka. Selain melatih anak mengungkapkan pendapat dan melatih komunikasi. Tanpa tidak sadar mereka sudah melakukan katarsis (pembersihan diri).

Thursday, November 15, 2012

UJI COBA UN BERDAMPAK PSIKIS DAN POLA PIKIR

Foto : Elisa
Pendidikan adalah harga mutlak bagi putra-putri bangsa Indonesia. Warga Negara wajib belajar 9 tahun. Dimana pendidikan merupakan suatu pengumpulan ilmu pengetahuan yang diharapkan mampu menyumbangkan keberhasilan dalam segala Ilmu Pengetahuan yang ditekuni. Cara mendapatkan Ilmu Pengetahuan salah satunya adalah dunia Pendidikan Formal (Dunia Sekolah).
Pendidikan Formal di bangku SMA/SMK maupun yang di SMP, SD itu selalu berkaitan dengan Peraturan Pemerintah dalam tata laksana Pendidikan yang selalu dikaitkan dengan Ujian Nasional (UN), sebagai syarat ketuntasan belajar. Dengan adannya peraturan ketat Ujian Nasional banyak peserta didik yang merasakan ketertekanan.
Pada tujuannya adannya peraturan tentang Ujian Nasional ini berpandangan akan meningkatkan pendidikan Bangsa Indonesia. Mungkin dengan peraturan ini peserta didik secara tidak langsung dituntut belajar dengan kesadaran dirinya sendiri. Namun dalam realitas, sedikit peserta didik yang menyadari hal itu.
Ketidak berhasilan pemerintah melaksanaan Ujian Nasional ini didukung dengan seringnya melakukan pergantian peraturan UN tiap tahunnya. Hal ini karena banyak ditemuai beberapa kecurangan saat UN berlangsung.

Menjaring Bakat Lewat Kejuaraan Lomba Drum Band Tingkat Nasional


Peserta lomba (Foto : Elisa)
Pengurus Besar Persatuan Drum band Indonesia (PBPDI), di bawah nauangan KONI kembali menyelenggarakan Kejuaraan Nasional drum band. Kejuaraan Tingkat Nasional drum band berlangsung selama tiga hari, 16 Oktober sampai 18 Oktober 2011. bertempat di Mandala Krida dan Among Raga.
Diikuti 12 Propinsi se-Indonesia. Dari Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Sumatra Selatan 1, Sumatra Selatan 2, Jambi, Kalimatan Timur, Kalimantan Tengah, jawa Tengah, Jawa Timur 1, Jawa Timur 2, Riau, Jawa Barat dan DIY, serta DKI.

Wednesday, November 7, 2012

Wanita Karir, Cemas Anak Tidak Nurut


Wanita karir itulah pekerjaan yang tengah nge-tren abad sekarang. Berkarir cemerlang tidak hanya berlaku bagi kaum Adam saja. Wanita sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Banyak pula wanita yang sukses memangku jabatan di lewel tinggi.
Keluarga dan karir memiliki peranan yang penting. Terutama kodrat menjadi seorang wanita. Dalam pandangan islam, wanitalah yang bertugas melayani suami dan anak-anak mereka. Perkembangan teknologi dan intelektual serta kerasnya hidup yang memaksa seorang wanita berperan ganda, antara karir dan keluarga.
foto : Elisa
Dampak yang disebabkan selain mempengaruhi perkembangan anak. Fenomena yang sekarang menyeruak. Hampir semua anak-anak dititipkan kepada nenek mereka. Beberapa orang memilih mencari bebi siter/pengasuh. Bagi mereka yang hidup di daerah desa, mereka menitipkan anaknya di rumah tetangga, sebagai ganti lelah dibayar tiap bulannya. Yah, hitung-hitung menciptakan lapangan pekerjaan bagi para ibu paruh baya yang tidak laku bekerja.