Thursday, December 24, 2009

Menyibak kebekuan

Ku telan duka dalam kebahagiaan
Seteguk air meracuni pilar cinta
Menanti dalam hitungan juta
Yang hadir sepenggal kata

Hilir mudikku tapaki jejak petualang
Yangku dapati alang merintang
Debuh ombak terjahui hujan
Menikam dalam keheningan
Menciptakan melody menyibak kebekuan

di tulis oleh Elisa
di terbitkan oleh Tabloid BIAS edisi 6

Sunday, December 13, 2009

KEMARAU PANJANG

Cahaya pagi berselimut rapat
Pepohonan terhempas menghempas
Menerpa rumput ilalang hingga tumbang

Angin menerpa tubuhku tanpa ampun
Menyungkurkanku di lembah

Pekat pagi menyiratkan butiran hujan
Membasahi dedaunan
Memberi harapan untuk esok hari
Meningalkan kemarau panjang
Semoga….



Di tulis oleh Elisa
Diterbitkan :
Tabloid BIAS edisi 8 Desember 2009

ANAK BERDASI BIRU

Melukiskan sebuah sketsa
Di selembar kertas kusam
Jemari pun penuh tinta warna

Anak berdasi biru
Belajar menipu hati
Merangkak meniti harapan kosong

Masih tertahan,
Tetap tak sanggup melukiskan sketsa
Pertanda kerinduan menyapa

Anak berdasi biru
Menyulut dedaunan yang basah
Menyatukan parasnya di atas sketsa
Menangislah di atas ketidak mampuan
Sketsa ayah dan ibunya
Diam dalam raga
Tertidur hingga ufuk tak berpijar lagi


Di tulis oleh Elisa
Diterbitkan :
Tabloid BIAS edisi 8 Desember 2009

Kuasa-Mu

Matahari tertutup, tertelungkup
Pahit senyumnya
Bumi tak kuasa menahan dosa manusia
Angin menari, meliuk-liuk semaunya
Lautan membelah daratan
Menyapu kutu-kutu kota
Ombak merompak nyawa

Siapa yang harus di rubah?
Dirimu, diriku, dirinya

”Tuha, sentuhlah hati kami dengan kuasamu,
Karena kami tidak mempunyai hal itu,
Hak meremukkan batu menjadi air”


Di tulis oleh Elisa
Di terbitkan:
Tabloit BIAS edisi 5 September 2009

Doa Cinta

Aku berbaring sendiri
Terkenang penantian panjang
Fikirku tak berujung bagaikan jalan
Jika memang cinta laksana pedang
Kiranya ada satu hal yang kukenang
Tentang kesenangan atau kesedihan di tengah malam
Kenapa malam ini begitu mencekam?
Sesak mencekek leherku
Hancur semua kata manisku
Bahkan kerinduanku telah dijadikan debu
Langit-langit hatiku mulai mendung
Halilintar mulai menyambar
Serasa tidak mampu lagi menampung kadar air hujan
Hujan kian reda saat dada ini terisi doa
Halilintar mulai didak menyambar
Saat mendung kian menghilang
Rembulan kian bersinar
Tersenyum dalam ketenangan ikhtiar



Ditulis oleh elisa
Diterbitkan oleh:
Tabloit BIAS edisi 1 mei 2009

Sauri Tauladan

Aku ingin berdiri sendiri
Kanan dan kiriku kan tiada penjaga lagi
Kan memancarkan sinar sendiri
Cinta, sepenuhnya bukan punyaku
Cinta milik bersama
Kenapa justru ada perebutan kekuasaan dan harta?
Nikmat yang manakah, yang akan kita dustakan?
Banyak orang lain perlu cinta
Kita sibuk dengan itu semua
Mereka yang tidak melihat, berbicara, dan mendengar
Tetap tegar
Aku ingin dia yang berusaha
Bukan diriku yang gengsi akan harta
Hidup menyedihkan tapi sangat bersahaja
Itulah keindahan dalam kekurangan
Memang hidupnya di cerca
Tapi, itu tak membuatnya jera
Bahkan ia lebih sempurna dari kita
Yang hanya mencerca,
Tak menemukan cinta sesungguhnya



Di tulis oleh Elisa
Diterbitkan oleh:
Tabloit BIAS edisi 1 mei 2009

Aku Malas Sekolah

foto : Elisa
Pantaskah kita mengucapkan “Aku malas sekolah”. Jika kamu merasa pantas mengucapkannya lebih baik tidak usah sekolah sekalian. Karena sekolah harus ada kemauan dari hati bukan dari rasa gengsi. Sekolah bukanlah hal yang sia-sia. Justru sekolahlah yang membuat kita mempunyai banyak teman dan tentu banyak ilmu ynag kita dapat di dalamnya. baik sadar maupun tidak sadar. Jika kita membenci satu, dua mata pelajaran wajar. Karena adakalanya kita mempunyai titik tertentu untuk menilai rasa suka dan tidaknya. Ketidak sukaan kita juga bisa di sebabkan dari faktor guru, maupun dari mata pelajaran itu sendiri.

“Mata pelajaran yang menyemukan!!”.
Sebenarnya pelajaran yang menjemukan bisa diukur dari segi penyampaian dan dari segi diri kita sendiri. Jika yang terjadi dari penyampaian yang kurang dari Bapak/Ibu Guru, mungkin diantara teman-teman ada yang sempat tertidur saat di jelaskan. Wah…. Kalau begitu sama. Dulu saya juga pernah begitu.

Memang sekolah tidak selamannya menyenangkan. Sebenarnya kita sekolah juga boleh kok mengadu atau komplain kepda Bapak/Ibu Guru, atas ketidaknyamanan atau kurangnya penyampaian pengajaran yang menyebabkan kita tidak dong malah membuat kita semaking blog. Daripada kita tetap dibimbing beliau, padahal kita tidak paham apa yang disampaikan, sehingga kita ngobrol dengan teman semeja dan tidak memperhatikan Bapak/Ibu mengajar. Lebih baik kita bicarakan masalah itu sekarang dari pada saat UAN kita kesulitan memahami soal. Di negara kitakan menganut asas demokrasi, jadi jangan takut. Tidak ada salahnya kita mengadu kepada Bapak/Ibu guru kan?
”Bagaimana menyampaikan tentang ketidak berkenaannya kita saat Bapak/Ibu menjelaskannya sulit kita tangkap dan terlalu sering meninggalkan tugas mencatat di paan tulis terus-terusan kepada kita. Padahal kita sudah mempunyai buku itu?”.
Itu semua disampaikan dengan sopan, ramah dan tentunya kita sampaiikan alasan kita dengan kesepakatan bersama, janganmemutuskan secara sepihak.

”Bagaimana dengan Bapak/Ibu guru yang tidak suka sama kita?”.
Wah......., ini bahaya. Tetapi jangan takut, anggap saja kita masih punya Bapak/Ibu Guru yang memperhatikan, jika memang tidak ada, kan masih ada ayah ibu di rumah. Mungkin Bapak/Ibu yag sebal sama kita karena kita terlalu banyak tingkah atau kita sempat melukai hati Bapak/Ibu Guru kita.

”Kita tidak pernah menyakiti Bapak/Ibu Guru kok”.
Nah, jika ini yang terjadi kita harus pandai-pandai bercermin. Mungkin saat pelajaran kita sering ngobrol dengan teman sebangku. Padahal Bapak/Ibu guru sedang mejelaskan materi. Bisa juga kita selalu datang terlambat saat pelajaran tertentu. Bahkan bisa juga disebabkan oleh faktor yang lain.

”Bagaimana agar kita mnyukai mata pelajaran yang kita benci”.
Teman-teman pasti ada salah satu bahkan lebih dari satu mata pelajaran yang sangat dibenci. Pelajaran apa itu?. Jawabannya relatif. Tapi rasa benci itu bisa berubah menjadi suka. Biasannya jika kita membenci mata pelajaran pasti kita mendapatkan nilai do, re, mi, fa, sol. Tentu kita malu dengan mendapatkan nilai tersebut.
Kita melihat saja teman-teman yang mendapatkan nilai bagus. Jika anak yang ingin lebih baik dari hari ini, pasti akan belajar mati-matian. Tetapi kebanyakan teman-teman sekarang lebih memilih menyontek teman-teman kita yang kemarin mendapatkan nilai bagus. Padahal itu semua tidak baik untuk kita. Itu sama saja kita bunuh diri. Dan saat UAN besok kita baru merasakan susahnya

”Lalu bagaimana car menghilangkan rasa malas itu?”
Untuk menghilangkan rasa malas, kita bisa melihat teman-teman kita yang mendapatkan nilai bagus. Kita pasti akan merasakan maulu, dan timbul keinginan untuk belajar. Jika hal itu tidak terjadi langkah selanjutnya kita harus berfikir kedepan.
Kita harus berfikir kedepan. Seandainya kita di hadapkan UAN yang nilainya selalu meningkat dari tahun ketahun tentu kita tidak akan berlenggang kangkung. Kita harus selalu berorientsi ke depan. Sering-sering bertanya kepada diri sendiri, ”Jika kita tidak belajar sedari sekarang, besok saat UAN bagaimana aku akan mengerjakan ujian itu?”. (Elisa)

Diterbitkan :
Tabloid BIAS edisi 8, Desember 2008

Kebisuan

Seteguk air meracuni pilar cinta
Ku telan kebahagiaan dalam duka
Hadir dalam sepenggal kata dusta

Hilir mudikku tapaki jejak sang petualang
Debur ombak menikam kebisuan rasa
Melodi menyibak kediaman
Mengajak menyelam di keruhnya penantian

Biarlah binar mataku menyimpan harapan
Sebuah kerinduan yang susah kau mengerti
Karena,
Perjalanannku sebuah kidung kebisuan untukmu


Ditulis oleh Elisa
Diterbitkan :
Kedaulatan Rakyat, Selasa Pahing ( 23 Juni 2009)

peradaban

Aku tidak mampu melakukan sesuatu
Sekadar menghayal pun tidak mampu
Sekarang aku mulai terpaku
Terpaku dalam kerinduan layu

Apa arti berjuang dan berkorban
Semua memerlukan perjuagan
Berjuang dengan kelakuan ataukah dengan perkataan?
Keduanya harus dilakukan

Kita lupa akan manfaat kata dan arti kata itu sendiri
Begitu banyak kata yang dibenci
Terlalu sulit mencari kata yang berarti, tak tahu pasti
Atau karena kita tidak tahu intisari

Jarang kata-kata manis ku dengar
Terlalu banyak kebun binatang berkeliaran
Monyet dan anjingpun, di jalan kian liar
Mungkin pengaruh peradaban
Yang mementingkan penampilan

Zamrut khatulistiwa indonesia telah merdeka
Benarkah peradabaan ini kian mendusta?
Raih kembali keramahan jogja
Kita bangaun peradaban denga kata mutiara

Di tulis oleh Elisa
Diterbitkan :
Kedaulatan Rakyat (Selasa Pon, 2 September 2008)

Rintihan Ibunda

Matahari membakar pelupuk ibunda
Bola matanya mengabari perihal istimewa
Ku tunggu, tetap saja diam sejuta bahasa
Tertunduk tanpa birita
Ku kecup kening ibunda
Seraya berkata
Duhai Ibunda, adakah luka di sanubari bunda?
Suasana diam bak surga
Seandainya bunda kaya
Hidup tidak di lilit hutan,
Ibadah tenang,
Naik haji tanpa beban

Tak ada hujan, tak ada petir
Perasaanku terkoyak
Aku terperosok dalam spiral ibunda
Dalam suatu rintihan yang membuatku gila
Ibunda yang ku kenal amat bersahaja

Teringat saatku kecil di rumah tetangga
Seekor kambing di sembelih
Disertai takbir yang menggema
Di situ, bunda meneteskan arimata

Hidup seorang ibunda selalu bahagia
Meski kebahagiaan itu hanyalah tempurung
Yang menyimpan derita
Untuk suatu alsan:
Sang pelipur lara dalam keluarga

ditulis oleh Elisa
Diterbitkan :
Kedaulatan Rakyat, ( Selasa Pon 16 Desember 2008)

Batik Milik Kita

Kalian tentu tau baik kan!?. Batik mempunyai motif dan jenis yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari Pekalongan, Yogya dan lain-lain. Biasanya batik sering kita temuai di acara resmi atau resepsi.

Kemarin saat datang ke resepsi, aku juga mengenakan batik. Batik yang saya pakai berwarna merah muda dari pekalongan. Tapi aku menyayangkan diriku sendiri. Karena hati nuraniku belum sreg memakai batik itu sendiri. Tapi aku peduli dengan batik, agar peninggalan ini tetap mejadi hak paten milik kita.

Di kalangan tertentu ada yang tidak menyikai batik, tapi peduli dan ingin melestarikannya. Ada juga yang tidak suka batik, sekaligus tak peduli. Sebaliknya, ada yang sangat senang mengenakan baju batik, baik karena peduli dengan batik atau memang suka. Seperti teman muda-mudi di sekitar tempat tinggalku yang sangat suka mengenakan batik. Wah...... aku jadi iri rasa nasionalismenya. Sedangkan tempat-tempat tertentu hanya sedikit yang menyukai batik . Aduh, bagaiamana cara menanamkan cinta produk sendiri seperti batik ya?.

Ditanya alasan tidak menggunakan batik mungkin jawawabannya akan sama bagi kalangan anak muda yang belum bisa mendapatkan uang sendiri. Karena harga batik relatif mahal. Teman-teman setuju tidak dengan jawaban ini?. Dan tentunya jawabannya juga relatif. Pasti ada yang menjawab setuju, ada juga yang tidak. Jika terjadi begitu kita harus bagaimana?. Padahal batik itu mempunyai makna bagi mereka yang bisa membacanya. Bagus juga ya?. Kira-kira makna itu menggambarkan apa?. Mungkin teman-teman ada yang tau, bisa diceritakan kepada teman-teman yang lain. Siapa tau banyak yang tertarik untuk mengenakan baik, khususnya batik jogja. (Elisa ) -C


Diterbitkan :
Kedaulatan Rakyat ( Selasa Legi, 4 November 2008)

SKS

Apa sih SKS itu? Teman-teman ada yang tau kepanjangan SKS?. Aku sendiri mengartikan SKS “selalu konsisten sinau”. Tetapi banyak orang mengatakan sebagai “Sistem kejar semalam”. Wah kalo begitu. Ini pasti menyangkut tentang ulangan umum.

Biasanya masa-masa seperti ini pada sibuk membuat catatan di kertas kecil yang diselipkan di saku di dalam kaos kaki, menulis di belakang kartu ujian, mungkin ada juga yang menuliskannya di lengan seperti di TV-TV. Membuat tulisan di kertas kecil sih tidak apa-apa. Tapi jangan di bawa masuk ke ruang ujian, itu jelas tidak boleh. Di catatan hidupku, kejadian ini biasa dilakukan karena kepepet waktu. Sehingga menggunakan sistim kejar semalam.

Teman-teman ikut SKS yang mana. Tentunya berharap kita semua termasuk dalam daftar ”Selalu konsisten sinau” Bukan ”Sistem kejar semalam”. Bagi teman-teman yang punya tekanan darah rendah jangan takut pusing, tetap semangat mengerjakan Ulanagan Umum.
Jangan deh, kita menerapkan ”Sistem Kejar Semalam”. Jika diterapkan ujung-ujungnya ruang ujian akan menjadi gaduh, karena banyak teman yang melirik sana-sini, sepak sana sini. Bahkan ada yang melempar kertas, jika hal itu mengenai kening pengawas gimana?. Bisa-bisa kita disuruh keluar dari ruagan. Selain itu, juga akan mengganggu teman kita yang sedang serius konsentrasi.

Hal yang paling aman adalah belajar dengan sistem ”Selalu konsisten sinau”. Sebodoh kita, jika ada kemauan untuk belajar pasti bisa. Dengan ini, kita tidak usah susah menghafal materi semalaman suntuk dan tak perlu pusing mencari teman untuk dimintai jawaban. Jika kejadian soal menyontek sudah terlanjur dijalani, masihada kesempatan untuk memperbaikinya. Masih ada semeseter dua bagi yang kelas I dan II SMP/SMA

Jika kita sudha belajar secara konsisten tapi masih mengalami masalah nilai. Yang penting kita sudah berusaha. Masalah keutusan tuhan yang menentukan. OK! Biarlahmasa lalu manjdi blacklist. Sekarang tujuan kita sama, menghancurkan rasa malas dengan kemauan dan tekad. (Elisa)-o

Diterbitkan :
Kedaulatan Rakyat, ( Selasa Pon 16 Desember 2008)

HARI YANG PENUH WARNA

Sepulang sekolah aku mendapatkan pesan SMS dari teman. Kesal sekali dengan isi pesan itu. Ingin sekali melampiaskan kemarahan yang tidak jelas ini gara-gara satu pesan yang tidak menyenangkan. Sesampai di rumah, sepupuku memancing emosi. Di puncak kemarahanku, sepupu melemparku dengan kitek kuku berwarna merah.

Sepupuku yang berusia 5 tahun itu terus mengejarku sambil mengacungkan kitek merak ke arahku. Aku berlari mengelilingi rumah sambil mencopot seragam, mulai dari kerudung, baju, yang terakir rok. Untung saat itu memakai celana panjang, dan kaos. Tapi pada akhirnya tetap saja seragam putih-putih terkena kitek kuku. Wah..... hari yang apes.

Aku berlari ke kamar mandi untuk mencuci baju agar noda merah cepat hilang dan paginya bisa digunakan sekolah. Sayang nodannya masih tersisa di baju. Seusai salat duhur aku berangkat ke rumah nida untuk pergi ke acara pramuladi. Ternyata temanku juga kesal dengan pesan SMS dari senior kami, untuk sampi ke acara pramuladi.
Sesampai di sana. ”Satu, dua tiga....”, aku menghitung tamu yang datand di hati. Seanggun mungkin aku mengambil gelas dan menuangkan air teh hangat. Segelah teh hangat tadi aku letakkan di meja persediaan minuman lain yang macam-macam, dengan tujuan tamu mengambil minuman sesuai selera.

Temanku, Nida tampak mengulurkan sebuah cawan kepada seorang perempuan. Tak di duga, ibu itu memasukkan cawan ke dalam tas mutiaranya tanpa ada rasa malu. Kami yang sedang pramuladi bingung mau memberitahu ibu itu, bahwa cawan itu bukan untuk cenderamata tapi untuk mengambil makanan kecil, sebagai teman obrolan.

Di wajah suami ibu tadi, kami lihat raut wajahnya terseirat rasa malu serta menahan tawa terhadap istrinya. Di dekatinya istrinya dan dibisikkannya sepotong kalimat. Spontan sang istri tertawa, dan meminta maaf kepada kami atas kesalahpahaman itu. Huh.... hari yang yang penuh warna. (Elisa)-k

Di terbitkan oleh :
Kedaulatan Rakyat, (selasa Legi 4 November 2008)

SELONGSONG KEBAHAGIAAN UNTUK MASA DEPAN

Di tepi pantai, debur ombak menghanyutkan butiran pasir, menyeret tubuh ke tenggah lautan, segenggam harapan di tangan terlepas terbawa arus. Ketika letih menyuruh untuk menghentikan langkah, maka tersasar sudah sebuah impian itu.

Semua berhenti berbisik, hanya angin mengibaskan secercah impian, melambai-lambaikan hidup yang bergerak tanpa arah. Impian kasih yang terbina terputus oleh spiral keadaan. Ketika mencoba mengembalikan semangat, sesal lebih cepat datang, maka percuma. Ombak di lautan cepat mematikan semangat hidup.

***

Keramaian kota memberikan nuansa genting. Deru kendaraan memekakkan telingga. Asap mengepul ketika truk pembawa pasir dan batu dari gunung merangkak terseok-seok. Tiada yang tahu bahwa di dada sang kota tengah berteriak, serta terenggah-engah menahan letih. Berharap hujan segera turun. Mendinginkan keringat bercucuran di tengah hiruk pikuk kendaraan yang mengabarkan sebuah kegelisahan berkepanjangan.

Debar-debar hati melemaskan tubuh udin, meremukkan keberanian yang telah terkumpul. Angin yang berhembus semilir berubah panas, memaksa udin keluar dari ruang kelas. Kelima teman yang duduk di dekatnya menatapnya, berusaha menguatkan hati yang tengah kalut.

Hari ini, setiap guru matapelajaran membentak udin lagi dengan beberapa alasan. Udin kian terpenjara, tersasar ketika mencari makna cinta. Masalalu membuatnya berjalan di tempat dan membuat orang membencinya. Harapan hidupnya adalah mendapatkan sutera kasih, namun sutra kasih itu telah terbenam oleh kepalsuan. Benang di hatinya hampir putus saat matapelajaran terakhir juga memarahi habis-habisan.

Udin tertunduk, memandangi buku tulisnya, wajahnya memerah. Kedua temannya menatap lekat. Seolah mengerti yang dirasakan di dalam lubuk hatinya. Semacam ada luka sayatan. Sayatan itu di obati seorang diri, dan tak ingin teman terdekatnya tau ada sayatan yang lebih parah di hatinya. Fitri dan Eni menyadari di hatinya ada ketulusan yang luar biasa, dan isyarat tatapan eni dan fitri membuat udin sedikit bersemangat.

***

Petir datang menggelegar saat tidak ada mendung. Kembali menguncang altar hati udin yang tengah mencari kedamaian. Guru BP datang ke kelas tiga, membawakan selongsong ketakutan. Ketika itu permainan seru dimulai, guru dan murid bermain petak umpet selama 20 menit. Udin berlari dari kelas ke kelas lain, begitu pula dengan guru BP. Seperti pencuri yang tertangkap basah, udin hanya bisa mengikuti kata guru BP saat persembunyiaannya berhasil ditemukan. Semua pertanyaan di jawab apa adanya, akhirnya makian dari guru BP di enyah-nya, diterima dengan kepala tertunduk.

***

”tidak adakah sedikit kebaikan yang terpancar dalam diriku. Sehingga semua memandangku sebelah mata. Apakah karena aku anak pindahan, sehingga aku dianak tirikan oleh guru-guru pengajar. Aku selalu tersasar karena makian yang menyempitkan hatiku yang ingin berubah kembali ke jalan yang salah. Aku mencoba tetap berdiri kokoh diatas seutas tali pita. Di sini tidak ada yang mau mengerti padaku. Aku mencari kedamaian, tapi guru-guru di sini sering menyasarkan diriku”. Kata udin di hadapan kami seraya duduk dimeja depan dan menundukkan kepala di atas kedua tangan yang dilipatkan.

”Sabarlah, kontrol emosimu. Mungkin bapak-ibu memarahimu karena dia tidak mengerti atau belum percaya akan niat muliamu itu. Sebuah usaha tidak akan sia-sia jika kau berani meluruskan prasangka yang telah mendasari bapak ibu Guru yang membencimu. Bisa jadi mereka bersikap seperti itu karena beliau memancingmu agar kau bisa membuktikan gereget di hatimu. Biarkan waktu yang akan mengarahkan kepada keadilan. Kau tidak sendirian, kami ada disini menguatkan langkahmu. Menangislah jika ingin menangis, tak usah menahan air mata, air mata tidak diciptakan untuk seorang perempuan saja, juga untuk laki-laki. Menangislah, buanglah keluh kesahmu itu bersama butiran-butiran air matamu. Selepas menangis akan membuatmu berfikir lebih baik. Yakinlah. Setiap anak pindahan yang mempunyai masalalu yang buruk bisa membawa perubahan yang baik”. Kata Eni sambil menepuk bahunya dari belakan

”Meskipun ayah sering membentakku dan memukulku aku masih menyayanginya. Aku masih ingat betul saat pertama kali aku ingin masuk ke SMA. Aku menangis di hadapan ayah seperti bayi, saat itu aku akan dititipkan kepada orang yang belum aku kenal, bahkan tidak ada ikatan persaudaraan sedikit pun. Saat itu aku seperti seorang anak yang dibuang jauh dari rumah agar aku tidak bisa pulang kembali ke lampung. Di balik pintu, Ibu menangis dengan amat sangat ketika melihat aku di bawa paksa pergi oleh teman dari teman ayahku yang berasal dari jogja. Kini aku mengerti maksud ayah dan ibuku saat itu, harapannya suatu saat ketika aku pulang kelampung, aku membawa selongsong senyuman dan kesuksesan untuk ayah, ibu, kakak dan adikku”. udin kembali bercerita kepada kami

”Itu harus, buktikan!. Sekarang kesuksesan di sana adalah milikmu. Tugasmu adalah berlomba dengan situasi agar kau berhak memiliki sekarung kebahagiaan dan kesuksesan itu. Kami selalu ada untukmu, tapi jangan lupa kalo sudah sukses, kita juga di beri pekerjaan. Jika saat ini ada yang mencambukmu dengan kata-kata yang menghunjam, maka kamilah yang pertamakali yang akan mengobati lukamu. Percayalah, sakitmu sekarang adalah sebuah proses yang harus kau lakukan untuk mendapatkan kejayaan”. Kata fitri seraya tersenyum manis

Siang itu ketika semua siswa pulang, udin kembali tersenyum lepas bersama birunya langit, bersama semilirnya angin, dan melangkah dengan pasti bersama harapan yang bersarang di angan-angan untuk ayah dan ibunya di lampung.


Di tulis oleh Elisa
Diterbitkan :
Tabloid BIAS edisi 8 Desember 2009

Lentik Bulu Mata Sejarah Di Abaikan


Sejauh mata memandang. Gersang di makan alang-alang. Sunyi dalam tabulasi. Cicit burung terkurung dalam sangkar. Sedangkan angin terpasung oleh tipisnya atmosfir. Semua akan hilang sejalan dengan waktu. Jika tidak pandai berkelit, waktu akan memainkan hidup kita, menjadikan perjalanan ini sebuah kidung yang tidak di mengerti. Hidup ini seperti berjalan diatas sehelai tali yang senantiasa di guncang oleh angin, jika tidak bisa seimbang kita akan terjatuh. Begitulah.

Siang dimana matahari mulai condong ke arah barat. Dua pelajar duduk berdampingan di depan rumah. Angin bertiup kencang, daun-daun berguguran di pangkuan Ica dan Arip. Jilbab melambai dan rambut Arip luruh di kenang menutup setengah mata. Mereka adalah pejuang muda yang sedang meregang nyawa. Hatinya selalu bergedup kencang saat puluhan mata penduduk desa keblak melihat ke arahnya. Saat itu juga, nyawa laksana berada di ujung kumis sang singga. Sewaktu-waktu akan di telan, dan harapan hidup tidak ada lagi.

Ica dan Arip, terkesiap dengan realita yang terkadang di pandang tidak adil. Takjub semua rencana tuhan yang sempurna. Tuhan tidak memainkan dadu atau sekedar memainkan angka matematika pada setiap hambanya. Siapapun dia. Tuhan sudah memberikan simponi di relung hati manusia untuk mengenali bercak-bercak kecil di sekelilingnya. Setidaknya seperti galaksi yang melimpah ruah. Sebenarnya tuhan telah memberi maksud-Nya kepada manusia dengan cara yang susah kita mengerti, manusia hanya bisa berusaha untuk menjalankan maksud itu sebatas apa yang kita tangkap dari maksud-Nya itu.

***

Memang bukan perkara yang mudah untuk menjadikan kampung yang terletak di candi keblak ini menjadi komplek wisata. Di timur desa keblak berdiri kokoh candi cepit, atau yang sering di kenal dengan candi ”Banyu tibo”. Letaknya di tengah perkebunan tebu dan berada di bawah gunung. Letaknya tidak jauh dari komplek desa keblak, sekitar ½ km saja.

Di Desa Keblak banyak di temukan bata tua yang terukir relief, seperti ukiran yang ada di candi prambanan. Banyak diantara batu-batu itu kini hilang karena ulah manusia. Selain itu beberapa tulang belulung, dan juga emas batangan pernah di temukan. Hal ini sudah cukup untuk menjadi bukti bahwa dulu ada kehidupan.
Kerindangan pohon di beberapa titik tempat, memberikan kesan mistik tentang adanya lelembut. Itu pun hanya beberapa saja yang percaya, terutama para tetua desa keblak. Bagi Ica dan Arip kerindangan itu hanyalah sebuah tempat yang senantiasa melindungi mereka dari terkaman matahari saat membicarakan nasib desa keblak kedepannya.

Mereka memandang lepas kelangit, melihat akrobat awan hitam dan putih berpadu di langit lepas. Putih kapas dan pekat awan yang bersetubuh tidak juga berhasil memecahkan situasi mereka yang genting. Mereka beralih memandang setiap pangkal pepohonan waru yang tumbuh besar di belakang rumah warga
Ica berdiri menghampiri pohon waru itu. Nampak lumut mulai tumbuh di kulit pohon. Ica memperhatikan dan milihat di tepi pohon tertata batako tua yang mulai mengalami kerusakan. Tenanan akar waru semakin besar, memperparah retakan batako. Ica sangat berhati-hati saat berjalan di atas batako itu. Beberapa dinding pohon dan konblok itu licin dan berlumur karena beberapa hari lalu telah di guyur hujan.

”aku masih ingat ketika para petua dulu merawat tempat ini. Kita menyembunyuikan lidi di atas relief yang berlumut. Setelah sore tiba, kita berlari mengelilingi candi setinggi anak 5-6 tahun. Hari-hari tertentu warga bergotong royong membersihkan rumput serta lumut, kemudian mereka duduk dengan sebatang rokok. Semenjak aku mengerti hitam, putih, kebiasaan hangat itu tidak ada lagi. Sekarang yang tertinggal potongan arca yang tercerai berai entah kemana. Apakah menurutmu kita akan hilang seperti batu-batu itu?”. tanya Ica, ia melangkah menyusuri redupnya pohon. Mengamati sisa pondasi tua yang ada di desa keblak.
Arip berdiri dari tempat duduk dan berjalan cepat menyusul Ica yang berdiri di tengah pondasi candi yang kini raib.

”Kurang lebih seperti itu. Jika kita mencoba mempertahankan, maka kitalah yang akan mati. Tidak ada yang peduli akan pemikiran kita, kita hanya dianggap kutu desa yang tidak tau apa-apa. Kita akan di kucilkan seperti anak kucing yang sakit-sakitan, di usir dengan segayung air ke tubuh kita, dan kita akan berlari terbirit-birit mengantongi makian pemilik rumah dengan rasa lapar dahaga. Itulah yang akan terjadi jika berani menentang para kepala keluarga yang tak sepaham dengan kita”. Papar Arip seraya mengeryipkan mata, melepas kacamata, membersihkannya dan memakaianya lagi.
Angin semilir menyibak raut kecematan mereka. Bau tanah selepas hujan masih begitu menyenggat. Sesekali angin besar menerpa, pohon, ranting bahkan beberapa buah mangga di dekat pohon waru itu terjatuh basah kuyup. Gemuruh angin dan gesekan ranting yang senasa menemani obrolan mereka, membawa mereka kembali kedunia yang mereka rindukan.

***

Berpangku dosa menampung bisikan picik. Hampir semua bergeming tak peduli, kebenaran terpasung, terseok. Lentik bulu mata sejarah tak berarti lagi, semua telah lebur terbuai dolar. Sedikit demi sedikit terlupakan sudah hakikat terciptanya manusia, bermula dari sejarah, dan berakhir di era serba bisa. Sekarang modern telah meraup segalanya, sejarah hanya bisa kita cumbui lewat bayangan saja. Bahkan tinggal sebuah cerita atau kisah yang mudah hilang.

Waktu merubah segalanya, sekiranya begitulah yang tengah dirasakan oleh arip dan ica. Mereka ingin desanya kembali seperti semula. Dimana pohon-pohon menjulang tinggi, sawah terhampar luas, dan di tengah-tengah ada candi yang tersusun tidak sempurna. Serta riuh obrolan warga yang berkerumun di pagi hari dan siang hari membicarakan tentang temuan tulang belulang manusia, dan beberapa cerita mistik dari candi itu. Sebenarnya disanalah letak suatu tempat yang harganya mahal dari apapun.

***

Siapa yang mampu menguasai hati manusi dialah pemenang dalam hidup ini. Jika iblis telah merasuk dan menutup mata manusia demikian tebal, maka harapan mulai luruh terkapar di permukaan laut seperti jasad terapung. Kebaikan pun meregang, tesungkur sebelum kebangkitan itu datang, dan itu pun tidak mudah.

Hari sangat cerah, angin sepoi-sepoi memasuki fantilasi ruang yang di datangi 30 kepala keluarga. Mereka duduk dengan rapi, tetapi di dalam ruagan situasinya sedang gaduh. Sekitar 5 orang petinggi kampung Seperti RT, RW, dan beberapa orang terpandang duduk di bangku depan. Sedangkan di sisi kanan duduk Arip dan Ica.
Semua warga mengumpat bahkan ada penduduk baru yang berlari kedepan, memukul arip tanpa ampun. Secepat kilat, warga berhamburan ikut memukuli mas Arip. Lima petinggi kampung pun mulai turun tangan. Pak RT mencoba menangkis pukulan, akhirnya tersungkur juga. Pak Harjo, dosen dari UMY juga terpelanting saat ingin menarik warga yang membawa sapu hendak di hunjam kepada Arip. Teguran dari orang terpandang saat itu tidak berlaku.

”Berhenti!. Diam!”. teriak Ica melalui microfon
Waktu seolah berhenti. Semua warga mematung, tak sedikitpun yang bergerak.
”Duduk di tempat masing-masing!. Janganlah kau perlakukan nafsumu sebagai raja. Sekirannya aku berdiri di depan bukan mencari tahta, uang atau pujian dari bapak-ibu. Sejak awal saya hanya ingin menyampaikan pengharapan yang ingin kita diskusikan bersama. Bapak ibu telah mengenalku sejak aku dan mas arip kecil. Namun lihatlah apa yang terjadi sekarang. Semua hancur hanya dengan hasutan yang tidak jelas datangnya’

’lihatlah, suram hati kekosongan telah nyata kita lihat sekarang. Seharusnya mas arip lebih pantas kita berikan penghargaan, selama ini dialah yang memperjuangkan desa kita. Tapi kita semua telah menyerbu seperti ini. Sebenarnya lima bulan yanglalu saat kita berdua memutuskan untuk memberi sosialisasi tentang aset yang dimiliki desa, itu bukan karena kita ingin jadi pengusa, tapi ada faktor lain yaitu desa kita akan di beli oleh pihak aisng dengan harga yang amat tinggi.’

’kemudian kemi memusyawarahkan kepada orang terpandang di desa ini. Berbagai pertimangan dan musyawarah tersebut akhirnya keputusan itu menolak tawaran dari pihak asing. Bermula dari itu, kami diberi tugas baru untuk menghentikan penjualan relief candi, baik dengan cara penggelapan maupun terang-terangan yang dilakukan oleh warga’.

‘semenjak itu, mas arip selalu mendapatkan beberapa masalah berturut-turut. Mulai dari tuduhan penggelapan uang operasional untuk penelitian KIR di sekolahnya sejumlah 10.000.000, dan beberapa musibah yang terjadi di dalam keluarganya. Seusai sekolah, mas arip harus bekerja paruh waktu, pulang dini hari untuk mendapatkan uang untuk menganti uang operasional KIR.’

‘muda-mudi karang taruna merasa ada keganjalan, akhirnya mas arip membuat tim inti untuk menguak pembelian relief itu. Selama beberapa bulan, pemuda karang taruna mendapatkan hasil dan bukti. Masalah relief yang di beli dengan harga tinggi hanyalah permainan politik pihak asing. Tujuan mereka agar relief di tempat kita habis, kemudian tanah sejarah ini di beli, dan relief yang dibelinya selama itu akan di bangun menjadi candi kembali.” Papar ica panjang lebar.

Mas arip yang tengah menahan sakit, menatap tajam ica selama berbicara d depan. Pelupuk mata Arip menyimpan genangan peluh yang hendak terjatuh, mengisyaratkan ada cinta dimatanya. Tubuhnya bergetar ketika mengingat posisi hatinya mendambakan sosok seperti ica. Berharap semua itu tidak berakhir seperti kisah sejarah desa keblak.
Sedangkan semua penduduk terbawa oleh mozaik yang luar biasa dari jiwa gadis ini. Kata-kata ica mampu meruntuhkan tembok yang terbuat dari beton, dan mata mereka yang tertutup alumunium telah meleleh.

Kini penduduk candi kebali menyesalinya. Bukti nyata sejarah telah di jaulnya, dan segala sesuatu yang terlanjur adalah sebuah sejarah. Sejarah adalah suatu proses panjang dan melelahkan, saat kisah itu tidak di abadikan dan dikaji lebih jauh, maka sejarah itu tidak akan pernah ada untuk kita, dan kita tidak akan pernah ada tanpa sejarah. (Elisa)

Juara tiga lomba menulis cerpen yang di selenggarakan Kedaulatan Rakyat bekerjasama dengan Alumni Kaca-KR dengan tema “Jogja Dalam Gelora Perjuagan”.

KUNCI YANG HILANG

Sekolah yang terkenal berprestasi kini berubah menjadi sekolah yang tidak bermutu. Sekolah yang biasanya berjalan lancar tanpa ada masalah yang pelik, sekarang mendadak berubah menjadi kacau. Anak-anak saling menuduh satu sama lain. Kepsek pun juga dibuat bingung dengan berita hilangnya kunci jawaban. Demi mendapatkan keterangan yang jelas kepsek mengumpulkan anak-anak di aula.

Satu persatu murid yang dicurigai ke depan aula menjelaskan alibinya, mereka adalah Dewi, Sulis, Rita, dan Ahmad. Mereka berempat memang pantas dimintai keterangan, karena mereka yang paling mencurigakan. Satu pertanyaan dilontarkan oleh Kepsek, terlihat garang seperti garangnya hari itu yang disertai hujan lebat, sesekali petih menggelegar di atas gedung.

”Saat Kalian mengerjakan ujian, Kalian ada di dalam ruagan mengerjakan soal. Jika ingin bukti, tanya saja Lia yang berada di belakang Saya,” Jawab Ahamd.

”Kalo Aku dan Sulis, tadi sempat izin ke kamar mandi 10 menit, karena perut tidak bisa diajak kompromi. Beberapa menit lebih awal, sulis kembali ke kelas. Setelah itu aku menyusul masuk ke dalam kelas," kata Rita.

”Aku masuk ke kantor. Karena disuruh Pak Ibnu untuk mengambilkan daftar hadir dimejannya!" kata Dewi

***

Semua telah menjelaskan alibinya secara detail. Aku yang terobsesi menjadi seorang detektif langsung nyrobot di tengah lokasi. Penuh percaya diri Aku maju ke depan mengumumkan argumenku beserta alasannya. Layanknya sang detektif terkenal Sinichi Kudo.

”Dalam kasus ini alibi yang paling aman adalah Ahmad. Sedangkan Dewi, Sulis, dan Rita berpotensi besar untuk mengambil kunci jawaban yang hilang. Karena kalian keluar bersama-sama. Dalam waktu yang bersamaan kemungkinan besar ada kerjasama. Seperti Dewi saat ke kantor mengambil daftar hadir. Kamu bisa saja mengambil kunci jawaban di meja Pak Ibnu yang entah lupa disimpan atau sengaja ditaruh di atas meja. Kemudian kunci jawabannya Dewi berikan kepada Sulis. Demikian juga dengan Sulis meminta kunci jawaban itu dari Dewi, cepat-cepat diberikan kepada Rita yang masih di dalam kamar mandi. Rita yang masih di dalam kamar mandi agar menyimpan kunci jawaban di tempat yang sekirannya aman. Pulangnya kunci jawaban tadi diambil dan dibawa pulang untuk di hafalkan.  Menghilangkan alibi itu, Sulis masuk duluan ke ruang kelas dan tak lama kemudian disusul Rita. Semua ini sudah direncanakan sejak awal bukan”. Kataku dengan sok deplomatis

”Dalam kasus ini, mungkin Pak Ibnu juga masuk daftar orang yang pantas dicurigai. Karena pak Ibnu ada hubungannya dengan Lia. Tentu pak Ibnu tidak mau sepupunya Lia tidak lulus dalam ujian ini. Bisa disimpulkan Pak Ibnu menyuruh Dewi, Rita dan Sulis sebagai teman baiknya mengambil kunci jawaban itu untuk Lia. Bukankah begitu?” paparku lagi

Satu napas panjang aku lepas lega. Tiba-tiba Pak Ibnu mengurai kesalahan analisaku. Petir yang menyertai Pak Ibnu kala itu sangat membuatku malu: untuk menyangkal kesalahan analisa Pak Ibnu aku keluar dari ruagan mengajak semua siswa dan bapak/ibu guru yang berada di ruagan mengikutiku ke kamar mandi mencari bukti kunci jawaban yang disimpan Rita di kamar mandi. 

Tiba-tiba ”Citttttt!, gobrak!!!!” aku menjerit kesakitan karena terpeleset. Aku yang menahan kencing sedari tadi, tidak tertahankan lagi. Lantas aku terbangun dari tidur lelapku. 
”Astaga, aku ngompol. Apa kata dunia!” pekikku (Elisa)- C


Di terbitkan oleh :
Kedaulatan Rakyat ( Selasa Kliwon, 18 November 2008)

Thursday, December 3, 2009

Penelitian NASA: Ledakan Metana Di Masa Prasejarah dan Mungkin Terjadi Lagi

10 Desember 2001

Sebuah studi baru NASA melaporkan bahwa 55 juta tahun yang lalu gas metana beku yang ada di dasar laut dalam jumlah yang begitu banyak dilepaskan dan membuat Bumi bertambah panas hingga 7 derajat Celsius (13 derajat Fahrenheit). Ilmuwan-ilmuwan NASA menggunakan data di komputer untuk menyimulasikan iklim pada saat itu untuk memahami lebih baik akan peran metana terhadap perubahan iklim. Tetapi sebaliknya kebanyakan studi gas rumah kaca hanya terfokus pada karbon dioksida, sedangkan metana yang 20 kali lebih berpotensi sebagai gas penangkap panas di atmosfer diabaikan.


Grafik ini menunjukkan keberadaan metana hidrat yang diketahui, atau gas metana beku yang tersimpan di seluruh dunia. Metana hidrat mengendap di dasar laut sepanjang batas pinggir benua di bawah dasar laut dimana kedalaman laut mencapai 300 sampai 500 meter (kira-kira 1000 sampai 1600 kaki) dan suhu yang dingin serta tekanan yang tinggi menjaga metana itu tetap stabil. Gas-gas tersebut juga ada di lapisan permafrost. Zat ini terbentuk ketika molekul air beku membungkus molekul metana. Metana sendiri terbentuk dari zat organik yang membusuk dan mengendap di dasar laut. Sekarang para ilmuwan sedang berusaha untuk mencari cara untuk mengambil penyimpanan bahan bakar fosil yang begitu besar tersebut tanpa membuat gas metana tersebut terlepas ke dalam atmosfer yang dapat memperburuk pemanasan global.

Pada 200 tahun terakhir, jumlah metana yang ada di atmosfer telah meningkat lebih dari 2 kali lipat karena membusuknya barang-barang organik di tanah yang subur, rawa-rawa, dan emisi yang ditambahkan oleh manusia dari saluran pipa gas, pertambangan batu bara, peningkatan sistem irigasi, dan sistem pencernaan hewan ternak.

Bagaimanapun juga, ada sumber lain dari metana yang terbentuk dari bahan organik yang membusuk dan mengendap di dasar laut, membeku di bawah dasar laut.

“Kami mengerti bahwa gas-gas rumah kaca yang lain selain karbon dioksida juga berpengaruh terhadap perubahan iklim sekarang ini,” kata Gavin Schmidt, pengarang utama dari studi tersebut dan peneliti di Institut Goddard NASA untuk studi angkasa di New York, NY serta Pusat Universitas Kolombia untuk Penelitian Sistem Iklim.” Tindakan ini seharusnya membantu menghitung betapa pentingnya mereka di masa lalu, dan betapa membantunya mereka untuk memperkirakan dampak-dampak di masa depan.”

Studi tersebut akan dipresentasikan pada tanggal 12 Desember 2001,di Pertemuan Persatuan Geofisika Amerika (AGU) di San Fransisko, Calif.

Tetapi ironisnya kebanyakan studi gas rumah kaca hanya terfokus pada karbon dioksida, sedangkan metana lebih berpotensi 20 kali lipat sebagai gas penangkap panas di atmosfer tidak diperhatikan. Grafik ini menampilkan sumber penyebab alami dan sumber penyebab dari segi antropologi dan jumlah relatif dari metana yang sekarang ini terlepaskan ke atmosfer.

Sumber penyebab alami terdiri dari dataran subur, tanah gunung berapi, pembusukan material organik di laut dan air bersih, serta metana hidrat. Sumber penyebab dari segi antropologi terdiri dari pertanian dan pencernaan dari hewan ternak yang menjadi penyebab utama metana.

Dalam 200 tahun terakhir, metana di atmosfer telah bertambah dua kali lipat lebih besar akibat aktivitas-aktivitas manusia. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa pemanasan global saat ini telah memanaskan lautan hingga mencairkan metana yang membeku di bawah dasar laut yang menyebabkan peningkatan metana di atmosfer. Temuan-temuan penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah metana yang dilepaskan 55 juta tahun yang lalu, telah membuat planet ini memanas hingga mencapai 7 derajat Celcius (13 derajat Fahrenheit).

Pada umumnya, temperatur yang dingin dan tekanan yang tinggi menjaga metana tetap stabil di bawah dasar laut, namun hal tersebut mungkin tidak selalu demikian. Sebuah periode pemanasan global, yang disebut Late Paleocene Thermal Maximum (LPTM) pernah terjadi sekitar 55 juta tahun yang lalu dan berlangsung selama 100.000 tahun. Teori saat ini telah dihubungkan dengan sebuah kejadian pelepasan metana beku yang sangat banyak dari dasar laut yang menyebabkan pemanasan bumi karena meningkatnya gas-gas rumah kaca di atmosfer secara drastis.

Sebuah pergerakan lempeng benua, seperti anak benua India, telah memicu pelepasan yang membawa Bumi menuju LPTM, kata Schmidt. Saat ini, kita mengetahui bahwa ketika anak benua India bergerak ke benua Eurasia, Himalaya akan mulai terbentuk. Ini mengangkat lempeng-lempeng tektonik yang telah berkurang tekanannya di dasar laut, dan dapat mengakibatkan pelepasan metana yang besar. Sekali atmosfer dan lautan mulai memanas, Schmidt menambahkan, sangat mungkin ada lebih banyak metana yang mencair dan menggelembung keluar. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa pemanasan global saat ini pada akhirnya dapat membawa pada sebuah skenario yang serupa di masa depan jika lautan memanas dengan cepat.

Ketika metana (CH4) memasuki atmosfer, ia bereaksi dengan molekul-molekul oksigen (O) dan Hidrogen (H) yang disebut radikal OH. Radikal OH bergabung dengan metana dan menguraikannya, menciptakan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O), keduanya merupakan gas rumah kaca. Sebelumnya, para ilmuwan mengasumsikan bahwa semua metana yang terlepas akan berubah menjadi CO2 dan air setelah satu dekade. Jika itu terjadi, peningkatan CO2 akan menjadi pemain terbesar dalam pemanasan planet. Tetapi ketika para ilmuwan mencoba untuk menemukan bukti peningkatan jumlah CO2 untuk menjelaskan pemanasan yang cepat selama LPTM, tiada apapun yang dapat ditemukan.

Model-model yang digunakan dalam penelitian yang baru menunjukkan bahwa ketika Anda meningkatkan jumlah metana dalam jumlah yang besar, OH akan terpakai habis dengan cepat, dan metana yang tersisa akan tetap berada di atmosfer selama ratusan tahun, menghasilkan pemanasan global yang cukup untuk menjelaskan peristiwa iklim LPTM.

“Metana yang berumur sepuluh tahun adalah sebuah titik, tetapi metana yang berada di atmosfer selama ratusan tahun cukup untuk memanaskan atmosfer, mencairkan es di dalam lautan, dan mengubah seluruh sistem iklim,” kata Schimdt. “Jadi, kita mungkin telah memecahkan sebuah teka-teki.”

Schmidt mengatakan bahwa penelitian tersebut seharusnya membantu kita semakin memahami peranan metana sebagai gas rumah kaca saat dalam menciptakan pemanasan global.

“Jika Anda ingin mengurangi perubahan iklm di masa depan, Anda juga harus sadar mengenai gas-gas rumah kaca di luar karbon dioksida, seperti metana dan khlorofluorokarbon,” kata Schimdt. “Penelitian tersebut memberikan sebuah pandangan yang lebih penuh, dan dalam waktu singkat mengurangi metana di atmosfer akan lebih hemat biaya daripada mengurangi karbon dioksida.”

Gambar ini menunjukkan pelepasan metana beku dari bawah dasar laut ke atmosfer. Pada umumnya, temperatur yang dingin dan tekanan yang tinggi menjaga metana stabil di bawah dasar laut. Tetapi selama Late Paleocene Thermal Maximum (LPTM), sekitar 55 juta tahun yang lalu, para ilmuwan percaya bahwa pergerakan lempeng-lempeng tektonik mengurangi tekanan di dasar laut dan melepaskan metana. Ketika hal tersebut terjadi, metana menggelembung keluar ke dalam atmosfer dan menjadi gas rumah kaca yang dapat memanaskan planet hingga 7 derajat Celsius (13 derajat Farenheit). Sangat mungkin ketika atmosfer dan lautan mulai memanas, semakin banyak metana yang mencair dan menggelembung keluar.

Sumber: Debbi McLean

Jawaban NASA Mengenai Isu Kiamat 2012

VIVAnews - Isu kiamat akan terjadi pada tahun 2012 menguak seiring munculnya film besutan Hollywood berjudul '2012' yang mulai hari ini, Jumat 13 November 2009, dilempar ke bioskop-bioskop. Film tersebut dilatarbelakangi dugaan bahwa pada 21 Desember 2012, sesuai batas akhir penanggalan Bangsa Maya, akan terjadi kiamat.

Lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA) pun angkat* bicara menanggapi isu menggemparkan soal kiamat.Menurut NASA, isu 2012 kiamat seperti mengulang isu yang sama pada tahun 2000 atau Y2K. Sama halnya dengan ramalan tak terbukti di tahun 2000, tak akan ada yang terjadi pada 2012.

Berikut jawaban ilmuwan NASA terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar fenomena 2012:

T: Adakah ancaman terhadap bumi di tahun 2012? Banyak informasi di internet mengatakan kiamat akan terjadi pada Desember 2012?
J: Tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada Bumi pada 2012. Planet Bumi sudah bertahan selama 4 miliar tahun. Para ilmuwan terpercaya mengetahui bahwa tak ada ancaman untuk bumi yang terkait '2012'

T: Bagaimana asal-usul ramalan kiamat akan terjadi pada 2012?
J: Isu kiamat berawal dari perkiraan ada sebuah planet bernama Nibiru, temuan Bangsa Sumeria, yang posisinya berhadap-hadapan dengan bumi. Bencana dahsyat sebenarnya diramalkan terjadi pada 2003, namun tak ada apa-apa yang terjadi sesuai ramalan.Lalu, saat bencana dahsyat menurut ramalan bergeser ke Desember 2012. Dua ramalan itu terkait dengan satu putaran kalender milik Bangsa Maya dan adanya badai matahari (winter soltice) di tahun 2012. Dua hal itu* yang melatarbelakangi adanya isu kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012.

T: Apakah kalender milik Bangsa Maya berakhir pada 2012?
J: Yah, sama halnya dengan kalender yang Anda pasang di dapur, waktu kan tak akan berhenti sampai tanggal 31 Desember. Kalender Maya, sama, tidak berarti waktu berhenti pada 21 Desember 2012. Memang, tanggal itu adalah akhir dari periode panjang kalender Maya. Tapi seperti halnya kalender Masehi yang dimulai tiap 1 Januari. Periode kalender Maya juga akan dimulai lagi.

T: Benarkah ada planet bernama Nibiru atau Planet X atau Planet Eris yang kemudian akan mendekat ke bumi dan mengakibatkan kehancuran?
J: Nibiru atau cerita lain soal planet liar adalah cerita bohong (hoax). Tidak ada dasar ilmiah dan faktual yang jadi dasar klaim tersebut. Jika Nibiru atau planet X itu nyata dan berhadap-hadapan dengan bumi pada 2012, para astronom seharusnya bisa melacak itu sejak lama. Planet itu seharusnya juga bisa kita lihat sekarang dengan mata telanjang. Kenyataannya, tidak. Planet Eris memang nyata, tapi itu adalah planet kerdil, sekecil Pluto yang masih berada di luar sistem tata surya kita. Perkiraan jarak terdekat planet itu dengan bumi adalah 4 miliar mil.

Sumber :
http://wap.vivanews.com/news/read/10...su_kiamat_2012

Sekarang kita serahkan saja semuanya sama TUHAN..

Friday, October 16, 2009

SIMPONI KEMERDEKAAN

Elisa
Cakrawala memotong garis simetri tepat di garis ufuk timur. Sinarnya kian merekah, memancar setiap sudut terpetang. Sang bukit sertamerta membiaskan bayangan dipilar-pilar sinar sang surya yang kian membumbung. Namun harapan pagi itu telah tersamarkan oleh kabut. Menenggelamkan diri di atas pucuk-pucuk rumput ilalang.

Lihat gadis SMK itu. Kalangan anak tidak punya, namanya Yuliani. Lihatlah kakinya yang kusam. Telapak kakinya yang bengkak. Pucuk-pucuk jari kakinya yang panjang dan tak sedap dipandang mata, serasa mual dan muntah melihatnya.

Sepatunya kumal, dan kaos kakinya di penuhi debu jalanan. Langkah tegapnya membuat jahitan ditepian sepatu itu meraung-raung. Ibu jarinya terlhat jika langkah kaki diangkat sekali saja. Betapa hitamnya, sungguh debu yang tertempel memang terlalu pekat.

***

Kesendirian biasa Yuli jalani. Saat gerbang sekolah terbuka, dan anak-anak masuk ke gerbang. Kerlingan mata kesedihan nampak di mana-mana. Hanya bermula pada sepatu melonglong dan baju putih abu-abu yang kumal. Sungguh, hati Yuli tidak mengharapkan tatapan belas kasihan dari teman-teman seperti itu. Terkadang senyum kejam kerap ditemui. Yuli merasa bagaikan sampah yang hendak dilempar jauh-jauh dari sekolah, atau disingkirkan disuatu sudut seorang diri.

Seragam mereka bersih-bersih, sepatu mereka masih terlihat bagus, tasnya juga. Tawa membaha setiap ruang. Kecerian mereka, cita-cita mereka yang tertata rapi. Sungguh keberanian bermimpi yang begitu mengairah.

***

Seorang pemuda bertubuh tinggi, kekar, otot-atot tangannya nampak, kulitnya hitam langsat terbakar mata hari, suara yang begitu menggetarkan para wanita udzur. Teriakan dan tawa teman-teman yang membentuk berisan itu nampak tenang sekarang, dan pelatihan upara 17-an sekecamatan segera dimulai. Beberapa siswa yang tidak terpilih, teman-temannya yang telah mendamparkannya di lembah ketiadaan. Bagi Yuli, menjadi cadangan Paskibra di kecamatan sesuatu yang luar biasa. Kecerdasan dan prestasinya di sekolah mungkin jadi pertimbangan kenapa yuli terpilih, selain secara fisik ia memang sempurna untuk menjadi seorang paskibra.

Yuli melihat ujung jari kakinya yang kini telah rata. Tadi pagi ia gunakan pisau dapur untuk memotong kukunya yang panjag dan kotor. Ia tersenyum, dialihkan pandangannya pada sepasang sepatu baru yang dibeli dengan tabungan yang ia kumpulkan selama dua tahun di celengan bambu.

Secarik kertas ditangannya meliuk-liuk bagaikan topan kesetanan. Hati Yuli bergetar saat ujung pensil menggores kertas gambar yang ia bawa. Pencil itu sangat pendek, hanya 5 cm saja.

Peluh mengenang di pelupuk mata. Puluhan kawan yang berdiri di depan I lukis penuh ketulusan. 

“Kawan, ku gambar paras kalian, kemudian kanku bingkai kalian sepenuh hatiku. Kanku doakan kalian akan cita-citamu. Meski kau injak-injak harga diriku dengan kerlingan matamu. Aku tak mempedulikan cacianmu kemarin. Kini harapan kalian menjadi paskibra telah terlaksana”.

“Lukisanmu bagus. Tubuhmu juga tegap”. Kata Pembina pengibar bendera seraya menatap lukisan yuli lama. Di lihatnya dari berbagai sudut dan rah. Lukisan pasukan pengibar bendera dan pengirinya begitu sempurna.
 
“pakai sepatumu, ikutlah menjadi pengibar bendara!. Di dalam haitmu ada ketulusan akan kemerdekaan melalui goresan tangan dan sentuhan hatimu ini. aku suka dengan ekspresimu menungkan pikiran di atas kertas”. Tatapan instruktuk Paskibra menegaskan sebuah tugas yang diberikan kepada Yuli.

Angina tiba-tiba berhembus. Mimpi yang selama ini hanya terbesit di dalam hati, akhirnya Tuhan telah mendengar. Satu kebahagian akan di persembahkan kepada para pahlawan yang sekarang tengah tidur pulas di pusaran. Di lapangan kecamatan, yuli akan melantunkan doa. Tubuhnya menghadap merah putih. Hati semakin bergetar saat sang saka berkibar di pucuk tiang yang gagah perkasa. □–g (Elisa, SMK Budhi Dharma Piyungan)

Di Muat di Kedaulatan Rakyat : Kedaulatan Rakyat

COWOK TAMPIL MODIS, WAJAR AJA

Pernah lihat cowok yang berdandan rapi?, bahkan memulas wajahnya dengan make up, meski tidak begitu tebal. Jika cewek tampil modis dan rapi dengan balutan make up dan aksesori lain, memang semakin menambah sempurna penampilan. Lalu bagaimana jika hal ini terjadi di kalangan kaum laki-laki?.
Kebanyakan remaja putrid akan memandang aneh jika ada anak cowok yang berdandan rapi dengan kesan berlebih-lebihan. Namun adapula yang berpandangan sah-sah saja, cowok tampil modis, wangis, hemmm…, asal tidak kelewat batas. Maksudnya tetep dengan karakter layaknya seoarang laki-laki. Lagian sekarang banyak jika kosmetik dan model baju yang nyentrik untuk cowok. Entah mereka pakai sekedar menarik para cewek, atau kesadaran dalam diri tentang suatu kerapian.
“ya iyalah penampilan harus diperhatikan, karena penampilan mencerminkan jiwa yang ok”. Jelan ipan, sebut saja begitu, salah seorang siswa dari sekolah menenagh teknik industri (SMTI) Yogyakarta. Baginya penampilan menarik perlu, karena orang akan melihat pertama kali dari penampilan fisik.
Untuk mendapatkan penampilan yang ok, tidak jarang juga alat-alat kosmetik jadi pelarian. Nah kalau menurut kamu, cowok pakai kosmetik itu perlu tidak sih?.
“dibilang perlu atau tidak tergantung cara pandang masing-masing. Kalo aku sih sebenarnya tidak begitu setuju”. Jawab udin yang duduk di kelas 2 akuntansi di SMK Budhi Dharma.
“Aku memang suka dandan, tapi aku tetap cowok sejati lho, dandan, tapi aku tetap cowok sejati lho, dandan Cuma buat penampilanku aja kok,” jelas bowo.
Wah, berarti sekarang yang tampil modis dan suka berdandan tidak hanya untuk perempuan saja ya?. Ternyata cowok juga perlu berdandan juga. Sebenarnya perbedaan cowok yang disuka berdandan maupun hanya sekedar berpenampilan rapi dengan cowok yang tampil apa adanya, bagaimana sih penilaian di mata remaja?.
”kalau aku senang melihat cowok yang berpakaian rapi. Seperti anak kantoran yang banyak duit, tapi tidak tahu dalamnya seperti apa?. Jika cowok yang suka berdandan, aku sendiri setuju-setuju aja, asal tingkah lakunya seperti anak laki-laki pada umumny,” jelas Tri yang duduk di SMK Budhi Dharma.
“Tentunya senang melihat cowok yang rapi, jika ditanya alasannya aku sendiri juga tidak tahu. Pokoknya juga tidak tahu. Pokoknya seneng aja”. Jelas maya dri SMP Pembangunan Piyungan kelas 2B.
“Wah yang pasti aku pengen bage punya cowok yang kayak gitu. Lihat saja Afgan dan Dikta ‘yovi and nuno’. Enak aja dilihat. Ada pepatah mengatakan bahwa penampilan itu mencerminkan diri seseorang. Jadi kalo ada orang yuang berpakaian rapi, orang pasti langsung menilai kalo orang itu pribadinya baik. Tapi tidak selamanya lho penampiplang mencerminkan orang nya baik.
Jadi yang paling penting adalah Innerbeuty yang dimiliknya. Walaupun tidak terlalu rapi penampilannya tetapi memiliki nnerbeauty kuat, tetap terpancar mengalahkan apapun”. Jelas Annida Hanifa yang duduk di kelas 1 SMA 5 Yogyakarta.
“sebenarnya factor yang memengaruhi pembentukan kepribadian sesorang slah satunya adalah tuntutan gaya hidup untuk tampil menarik dan tidak ketinggalan zaman. Tampil modis, rapi, memakai bedak adalah bagian dari pemenuhan itu. Makanya sekarang yang dandan tidak hanya cewek tapi juga cowok. Standar cowok tidak lagi diukur dari tampang dan dompetnya, tapi juga kebersihan tubuhnya, rambut, klimis, dan raut wajah. Akhirnya munculah produk-produk kosmetik dan salon-salon kecantikan untuk cowok”, tutur mbak titin, salah satu alumni jurusan psikologi dari salah satu Universita negegri di Yogyakarta.
Wah jadi sekarang kerapian dalam berpenampilan sangat berpengaruh ya?. Pantas saja kaum laki-laki tidak mau ketinggalan ingin tampil modis dan gaya, mungkin bagi mereka berpenampilan rapi, dan modis tidak punya untuk dilakukan oleh para cewek, tetapi cowok juga berhak.. (Elisa dan Ajeng Anis Woro)-c

Sumber : Kedaulatan Rakyat

UN Bukan Taruhan Hidup dan Mati

Tanggal 20 April adalah hari di selenggarakannya UN tingkat SMA/SMK. Sedangkan untuk SMP sederat dilaksanakan pada 27 April.Sungguh momentum yang bisa di bilang hari-hari mendebarkan. Belajar selama tiga tahun ditentukan dalam waktu hitungan hari. Sungguh ironi, bagaikan perpolitikan yang menjual suara dengan uang.

Peraturan inilah yang dijadikan alas an anak didik menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kelulusan. Ada yangmengambil jalan lpintas, seperti bekerja sama dengan teman, membeli soal UN, yang isinya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan tahun kemarin ada yang mrelakan bunuh diri dari pada mengikuti UN.
Baguskah meningkatkan standar kelulusan tiap tahunya? Jwabannya pun relative. Di pandang dari sudut mana kita.

Benarkan persoalan mendasar kependidikan ini dari segi sumber daya manusianya , atau atura n itu sendiri dibuat. Artinya suatu peratuan dibuat, harus ada langkah kongkrit nyata. Contoh : jika melarang para pedagang kaki lima berjualan di inggir jalan, ya… mereka dibuatkan tempat seperti pasar untuk mereka. Tapi kenyataannya pendidikan di Indonesia masih seperti ini.

Lalu sarana dan prasaranan UN serta mental para peserta, apakah sudah maksimal?.
“Aku bingung tidak tau harus jawab apa pertanyaan yang kau lemparkan padaku, aku baru mikirin besok pagi”. Jawab arif syarifudin (18tahun) SMK Muhamadiah 3, satu hari menjelang UN.

“Kalo masalah sarana dan prasaranya sudah di sediakan sekolah. Inginnya UN ini di undur saja. Jujur aku belum siap secara maksimal jika dilakukan besok pagi” ungkap purwanto, siswa SMK Budhi Dharma (17Tahun).

“Wah, aku deg-degan, nervous, gemetar, takut pokoknya campur aduk jadi satu. Pusing, soal hari pertama sulit!!. Mengerjakannya keburu-buru waktu habis”. Ungkap ASna Yumaidah 18 TAhun, SMK Kalasan.
Apa ya, tanggapan siswa dan tanggapan para Pengajar?

“Jangan Cuma menaikan standar kelulusan saja, tetapi dibarengi dengan kualitas”. Jawab singkat Arif Syarifudin (!8 tahun) setelah satu siswa dari SMK Muhamadiyah 3, saat usai UN hari pertama.

“Terlalu padat kurikulum, dan tidak focus. Harusnya dari SMP sudah di arahkan penjurusan,”. Jelas Windu MAhmud salah satu pengajar dari SMPN 2 Bambanglipuro Bantul.

“Sistem pendidikannya gak jelas dalam arti membinggungkan. Karena ganti-ganti kurikulum melulu, seingga kita sering repot dalam mengerjakan tugas sebagai guru. Terutama ketika sedang ujian.

Cotonhonya tahun ini kita sudah menggunakan KTSP, tapi soal dari dinas masih menggunakan KBK. Jadi kita yang terkna komplain wali murid dan anak-anak. Karena materi yang mereka pelajari tidak keluar, yang keluar malam soal yang belum di pelajari. Tetapi ya sejauh ini ibu hanya bisa berusaha menjalan kan tugas yang sudah diamanahkan dengan sebaik-baiknya, terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan ibu sebagai manusia”. Jalas ibu Inna Alawiyah, alumnus dari UMJ (Guru SD STIBA Sukabumi), saat saya Tanya melalu FB.

Untuk kanak-kanak kelas tiga, dan adik-adik yang juga akan melaksanakan UN. Kita turut mendoakan kalian semua. Jangan takut gagal. Kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Meskipun ada teman-teman yang menganggap UN sebagai dasar kecerdasan atau bahakan ada yang menganggp taruhan hidup atau mati. Hiraukan perkataan itu jika membuat kawan-kawan tertekan. Lupakan semua kata yang membuatmu takut, jangan dengarkan.

Jika tidak lulus, masih banyak kesempatan. Jalan tidak hanya satu, masih banyak jalan yang belum kita kuak. Hidup bukan di ratapi, tetapi sebagai cermin. Karena hidup sesungguhnya adalah kita bisa mencari hikmah di balik kegagalan dan di balik keberhasilan itu. Jadi untuk kakak kelas tida SMP, SMA jangan pernah putus asa. Raih kembali layng-layang yang sudah putus. SEMANGAT!!!! (Elisa)

Sumber : BIAS

HIV/AIDS? JANGAN SAMPAI AH…

Tanggal 1 desember itu hari apa sih?. Banyak remaja di kota yogyakarta yang masih belum mengerti hari itu, padahal 1 desember diperingati sebagai hari aids oleh seluruh dunia. Tanggal di peringatinya saja tidak tahu, apalagi arti dari aids. Seperti halnya Efandra saat di Tanya mengenai hari Aids sedunia, “HAri apa ya, aku tidan ngerti e. kalau enggak salah sih hari senin, heee.” Jawan efan siswa SMA 1 Sewon.
Pengetahuan tentang hari aids saja masih kurang dipahami oleh para remaja sekarang, padahal bahaya aids sedang mengintai mereka dimana saja. Aid sedang membuyarkan masa muda mereka. Untuk itu sangat dibutuhkan penyuluhan mengenai apa itu aids, bahayannya, cara penularan, serta akibatnya. Terutama bagi para remaja yang notabene masih duduk dibangku SMP dan SMA.
Lain lagi jawaban dari fitri yang duduk di kelas 2 akuntasi SMK Budhi Dharma, “Tanggal 1 DEsember kita mempertingati hari aids. Dengan adanya hari aids, kita semua teringat akan penderitaan yang dialami saudara-saudara kita. Dan kita akan berpikir betapa pentingnya kesehatan yang begitu mahal itu. Mungkin peringatan ini mampu menyadarkan kita semua terutama bagi para tunas bangsa untuk lebih memahami bahwa kemajuan, perkembangan, serta ketentraman Negara kita ini adalah tanggung jawab bersama.”
“Setahuku aids itu penyakit yang menyebabkan berkurangnya fungsi dari sitem perisai kekebalan tubuh karena masuknya virus ke aliran darah manusia,” jelas ika, siswa SMK 1 Yogya.
“Apalagi Aids itu bahaya banget dan sampai sekarang belum ada obatnya.” Sambung angger Prasetya siswa SMK 2 Yogya yang ditemui di sebua studio musik di daerah bausasran. Cukup lega kalau mereka paling tidak sudah mengerti apa itu HIV/AIDS, apalagi mereka adalah anak-anak band yang sangat rentan dengan narkoba dan seks bebas.
Tapi apa sih sebenarnya HIV/AIDS, apalagi mereka adalah anak-anak band yang sangat rentang dengan narkoba dan seks bebas.
Tetapi apa sih sebenarnya HIV/AIDS itu?. Kita simak penjelasan dari ARsih selaku coordinator Pusat Studi SEksualitas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).
“Kita mulai dulu dari kepanjangannya ya. HIV (Human immunodeficiency virus). Human = manusia. Immunodeficiency= kekurangan kekebalan tubuh, dan virus=virus/penyakit. HIV adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh. Lalu AIDS (acquired immuno deficiency syndrome), acquired = menerima, immuno=kekebalan tubuh, deficiency=kekuranga, syndrome=kumpulan gejala. Jadi AIDS adalah sekumpulan tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya/menurunya kekebalan tubuh karena infeksi lanjut dari HIV”.
Media penularannya dari mana saja dan bagaimana kita bisa tertular HIV/AIDS? Menurutnya bisa melalu cairan sperma, cairan vagina, darah dan asi. Sedangkan cara menularnya misalkan melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom, memakai jarum suntik bergantian dengan orang yang terinfeksi, terlahir ataupun di susui dari ibu yang terinfeksi dan transfuse darah yang telah tercemar HIV. Wah ngeri juga ya, Cuma karena terlahr dari ibu yang terkena HIV saja anak nya pun bisa tertular. Uiiiiiih sereeeem……
Apalagi dari tuhan ke tahun penderita HIV/AIDS di yogya meningkat 20%. Menurut penelitian PKBI, jumlah keseluruhan penderita HIV yang dilakukan sampai dengan bulan September 2008 adalah 584 jiwa. Sedangkan yang terjangkit AIDS sebanyak 192 jiwa. Makin banyak saja penderita HIV/AIDS di yogyakarta bila masih kurangnya pencegahan dari masing-masing pribadi, terutama para remaja usia 15-24 tahun.
Wahh…. Bagaimana ya penyakit ini bisa menyebar begitu cepatnya? “dengar-dengar sih penularan HIV/AIDS tambah cepat karena pamakaian jarum suntik secara bergantian. Parahnya di tempat tempat umum juga ada jarum-jarum yang sengaja dipasang dan sudah terinfeksi virus HIV/AIDS. Itu dilakukan orang-orang yang ingin menularkan penyakitnya, ngeri banget kan?” jelas eni.
Benar banget, memang sekarang ini penularan virus HIV/AIDS sudah sangat mengerikan. “Media penularan paling banyak berasal dari pemakaian jarum suntik secara bergantian”. Jalas arsih. Pemakaian jarum suntik secara bergantian ini umumnya dilakukan oleh anak-anak remaja yang telah menymbangkan prosentase sebanyak 13% bagi penderita HIV.
“SEbenarnya dalam hal ini, orangtua berperan sangat pentin dalam pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja, hal itu karena orangtua seperti penyaring pengaruh dunia luar,” tutur ibu Justina Satiti selaku pengurus Harian Daerah PKBI. para orangtua masih merasa anak-anaknya masih kecil dan belum saatnya mengerti masalah HIV/AIDS, padahal pengetahuan tentang hal ini sangat penting untuk anak-anak mereka yang beranjak remaja agar tidak salah langkah. Selaian dari orangtua, sekolah juga turut menyumbangkan peran pentin dalam pencegahan terjadinya HIV/AIDS.
“Peran orangtua dan guru sanga penting, seperti membangun keharmonisan baik di rumah maupun di sekolah. Selain itu anak-anak perlu diberikan masukan yang membangun dari dalam diri si anak. Dan hal yang paling penting di sini adalah anak perlu dibekali ajaran yang bermoral dan agamis, seingga aura positif akan muncul dengan sendirinya,” Jelas Edi NAsrudin guru pembimging konseling (Bk) dari SMP PEmbangunan PIyungan.
Suyitno, guru BK SMAN 1 Sewan mengatakan, setiap awal penerimaan siswa baru, penyuluhan mengenai bahayanya HIV/AIDS selalu diberikan kepada para siswa. Medianya pun tidak terbatas dari para guru sendiri. Tetapi mendatangkan narasumber yang dianggap ahli dibidang ini. menurutnya, dengan adanya pemahaman dari orang tua dan penyuluhan dari pihak sekolah setidaknya sudah membuat para remaja mengerti akan bahaya HIV/AIDS. (G Anggertimur/elisa/Farhan Bina Sentanu)-C

Wednesday, August 26, 2009

Gletser di Kutub Meleleh Semakin Cepat 14

Salah satu dari lapisan es terbesar atau gletser di Antartika menipis empat kali lebih cepat dibandingkan sepuluh tahun silam. Penelitian dari pengukuran satelit terbaru di Pulau Pine di kawasan barat Antartika menunjukan, permukaan es terus meleleh hingga 16 meter per tahun.

Sejak 1994, gletser telah menipis hingga 90 meter, yang mengakibatkan peningkatan permukaan air laut. Hasil penelitian ilmuwan Inggris ini ditulis dalam edisi terbaru Jurnal Geofisika. Tim ini dipimpin oleh Profesor Duncam Wingham dari Universitas College London(UCL).

Perhitungan ini berdasarkan ukuran lelehan sejak 15 tahun lalu yang sempat disebut gletser ini bisa bertahan hingga 600 tahun. Tapi data terbaru menunjukan kalau gletser terbesar di kawasan ini hanya akan bertahan 100 tahun lagi. Tingkat penipisan terjadi lebih cepat di pusat gletser dan menimbulkan kekhawatiran jika proses ini berlanjut, maka gletser akan pecah dan mulai mempengaruhi lapisan es tersisa di kawasan ini.

Salah satu penulis dalam Jurnal ini Profesor Andrew Shepherd dari Universitas Leeds mengatakan, lelehan itu akan menambah ketinggian air laut sekitar 3 cm. ”Tapi es tersebut terperangkap di belakang sekitar 20-30 cm dari ketinggian laut. kami tidak tahu apa yang terjadi terhadap es di baliknya”, ujarnya, Jumat (14/8). ”Ini belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan Antartika. Kami telah mengetahui kalau wilayah itu sudah kehilangan keseimbangan sejak beberapa waktu lalu, tapi tidak menduga akan kehilangan dalam jumlah yang besar seperti itu.”

Gletser di Pulau Pine selama ini menjadi subyek penelitian dalam beberapa tahun ini di tengah ketakutan keruntuhan bongkah es akan menyebabkan disintegrasi di lapisan es kawasan barat Antartika. Sebelumnya, Profesor jason Box dari Universitas Ohio, menyatakan terkejut dengan sedikitnya jumlah es yang mereka temukan di Selat Nares, antara Greenland dengan Kanada. Dia juga telah memasang kamera otomatis untuk memantau Gletser Peterman yang besar. Belahan baru yang besar tengah diobservasi dan diperkirakan sejumlah besar bagian belahan itu akan pecah dalam waktu dekat.

Prof Box mengatakan, komunitas ilmuwan sangat terkejut terhadap bagaimana sensitifnya lapisan es ini terhadap perubahan iklim. ”Pertama gletser di Greenland selatan dan sekarang ketika kami bergerak lebih jauh ke utara, kami menemukan hal serupa. Ini seperti membuka tutup botol!” tegasnya

Artik Juga Mulai Menipis

Puluhan ribu kilometer persegi es di laut Arktik meleleh, Minggu (9/8). Dengan mengamati melalui satelit, para ilmuwan memperkirakan luas lapisan sekarang adalah yang tersempit.

Peneliti kawakan Eddie Gruben menyaksikan es yang meleleh semakin luas per dekade. Pengamatan dilakukan sekitar 2.414 kilometer di utara Seattle, AS. Akhir pekan lalu, tepi es tinggal berjarak 128 kilometer menjorok ke laut dan menurut Gruben (89 tahun), 40 tahun lalu, tepi es menjorok 64 kilometer lebih jauh ke laut.

Rata-rata temperatur global naik 0,6 derajat celsius pada abad lalu, tetapi suhu Arktik naik jauh lebih cepat. Pada akhir Juli lalu, suhu naik hingga 30 derajat celsius. “Airnya amat hangat, anak-anak bisa berenang di laut,” ujar Gruben.

Daerah tersebut merupakan permukiman suku Inuvialuit—sebutan untuk bangsa Eskimo Arktik bagian barat. Kamis (6/8), Pusat Data Nasional AS untuk Salju dan Es menyebutkan, sekitar 106.000 kilometer persegi es meleleh pada suatu hari bulan Juli. Ini ekuivalen dengan luas Indiana. Tingkat melelehnya es ini sama dengan peristiwa Juli 2007.

Dari laporan kantor meteorologi di Colorado, kondisi atmosfer sekarang mirip dengan tahun 2007 yang ditandai dengan langit yang amat cerah. Ketika itu, es di Laut Beaufort di utara Arktik juga meleleh.

Sumber : republika, agustus 2009

kompas.com, Agustus 2009

Ngamen Tampil Keren

Benarkah Kota Jogja di kenal sebagai kota pelajar dan sebagai kota budaya?. Jika benar sebagai kota pelajar, lihat banyak anak-anak dan orang dewasa yang mengamen dengan baju compang-camping meminta belas kasihan. Dan julukan kota Jogja sebagai kota budaya, apakah itu juga benar?.
Belakangan ini saya temui pengamen jalanan yang tampil keren. Siapakah mereka?.
Mereka datang di saat lampu merah. Yang membedakan pengamen lain yang sering kita jumpai adalah cara penyampaian dan tujuan mereka. Pengamen yang ini merias diri dan beratraksi di jalan raya menari seirama, Dengan membawa perlengkapannya, memaki rambut yang keemasan, dan tentu saja wajah mereka dirias sedemikian rupa. Mereka biasa di temukan di setiap persimpangan. Ingin tau siapa mereka?
Saat saya temui di perempatan ring road utara, mereka berasal dari temanggung. Mereka mempunyai semacam persatuan paguyupan yang ada di temanggung. Dari banyak seniman itu, Setiap kelompok di sebar ketempat yang berbeda. lima di antaranya adalah mereka yang ngamen di kota Jogja, itupun tidak selalu berada di ring road utara saja. Mereka mempunyai semacam jadwal.
Saat mereka tampil terdiri dari empat penari. Dua penari di depan yang bertugas meminta uang, sedangkan dua penari di belakangnya sebagai penari tetap. Ada juga yang sebagai pemain gamelan. Mereka juga menuturkan bahwa tujuan mereka mengamen tampil keren adalah ingin mempertahankan seni di tanah jawa ini agar tidak punah.
Kelompok jatilan ini selain menarik perhatian saya,.ternyata mengetarkan para pejalan raya.
“Aku salut dengan pengamen jatilan ini. Hadir dalam bentuk kreatif. Jadi orang yang ingin memberi uang tidak segan-segan. Dari pada ngamen tidak jelas. Mending ngamen dengan usaha yang pasti, seperti ini. Mencoba membuat orang-orang yang penat dalam perjalanan pulang terhibur adanya jatilan ini”. tutur Tri Tulasmi yang di Iya-kan ke dua teman-temannya saat saya temui di bis angkot sepulang PKL. (Elisa)

di terbitkan oleh : Tabloit BIAS

Hati-hati 75 Persen Es Kutub Selatan Sudah Hilang

Selasa, 21 Juli 2009 | 10:10 WIB

WEELINGTON, KOMPAS.com - Beberapa ilmuwan Selandia Baru telah memperingatkan bahwa Kutub Selatan mencair lebih cepat daripada perkiraan.

Profesor Peter Barrett dari Antarctic Research Center, Victoria University mengatakan, jumlah es yang hilang mencapai 75 persen sejak 1996, dan bertambah dengan cepat.

Hilangnya gletser di ujung Kutub Selatan mengakibatkan kenaikan permukaan air laut 0,4 Mm per tahun, tambahnya seperti dilaporkan kantor berita Xinhua.

"Hilangnya es global dari Greenland, Antartika dan gletser lain menunjukkan permukaan air laut akan naik antara 80 centimeter dan 2 meter sampai 2100," kata Barett.

Direktur pusat penelitian Profesor Tim Naish, yang memimpin satu tim peneliti yang membor jauh ke dalam batu di Kutub Selatan dan menemukan catatan kuno dari yang terakhir bahwa CO2 atmosfir mencapai tingkatnya sekarang.

Mereka mendapati, 3 juta sampai 5 juta tahun lalu, permukaan air laut cukup hangat untuk mencairkan banyak bagian es Kutub Selatan ketika CO2 atmosfir hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan kondisinya hari ini.

Naish mengatakan es di bagian barat Antartika akan mencair sebelum lapisan es yang lebih besar di bagian timur Kutub Selatan karena es itu berada di bawah permukaan air laut dan menghangat bersama dengan air samudra.

Namun, ia mengatakan penelitian tersebut mengangkat pertanyaan yang tak terjawab mengenai berapa banyak CO2 atmosfir perlu naik untuk mencapai temperatur sampai 2 derajat celsius atau lebih.

Kondisi CO2 di atmosfir sekarang berjumlah 387 bagian per juta, naik dari sebanyak 280 bagian per juta pada awal Revolusi Industri.

BNJ
Sumber : Ant
http://sains.kompas.com

Tuesday, August 25, 2009

Dampak Pemanasan Global, Volume Air Sungai di Lumajang Dan Telaga Sarangan Magetan Menurun

Sesi pembinaan lingkungan hidup oleh Tunas Hijau di SMP Negeri 29 Surabaya, Kamis (13/8), digunakan Yatik Pita untuk berbagi pengalaman lingkungan hidupnya. Menurut siswa kelas 9E SMP Negeri 29 Surabaya ini dampak pemanasan global semakin tahun semakin buruk dan semakin terasa hampir di setiap penjuru dunia. “Tidak terkecuali di desa tempat keluargaku berasal di Lumajang,” kata Yatik Pita, 14 tahun, siswa kelas 9 E SMP Negeri 29 Surabaya. Pada pembinaan lingkungan hidup ini Tunas Hijau melibatkan kelima simpatisan mahasiswa China Jiahui Chen, Ye Xiaohui, Li Hao, Li Dandan dan Wu Shaojing menjadi narasumber.

Keterangan Yatik itu disampaikan di hadapan peserta kelompok Carbon Footprint pada pembinaan lingkungan hidup tersebut. Desa tempat asal keluarganya adalah tempat yang berarti baginya. Selama di desa, Yatik mengaku sangat menikmati liburan panjang sekolah. Namun, sangat disayangkan, sejak tahun lalu, volume air sungai di desa itu berkurang sangat drastis. Akibatnya, Yatik dan keluarganya dari Surabaya merasa susah untuk mandi. “Masyarakat di desaku itu juga terhalang aktivitasnya karena air sungai yang surut,” kata Yatik Pita.

Testimoni Yatik itu adalah salah satu respon dari penjelasan tentang dampak pemanasan global yang disampaikan Ye Xiaohui didampingi aktivis senior Tunas Hijau Bram Azzaino dan Zamroni. Testimoni lain juga disampaikan Bobby, peserta yang lain. Menurut Bobby, dampak pemanasan global juga dirasakan di Telaga Sarangan, Magetan. “Terjadi penurunan volume Telaga Sarangan, Magetan pada beberapa tahun terakhir. Rata-rata suhu di lokasi itu juga mengalami kenaikan,” kata Bobby B.P., 14 tahun, siswa SMP Negeri 29 Surabaya.

Sementara itu kelompok Polusi Udara dipandu oleh Li Dandan dan Li Hao dengan pendamping aktivis Tunas Hijau Bayu Dwi Putra dan Dwi Wisudawan. Pada kelompok udara ini para siswa diajak memahami sumber-sumber polusi udara. Termasuk diantaranya merokok di dalam ruangan yang tingkat bahayanya 10 kali lebih berbahaya dari polusi udara dari knalpot kendaraan di luar ruangan. Pada kelompok Polusi Air dipandu oleh Jiahui Chen dan Wu Shaojing dengan pendamping aktivis Tunas Hijau Afif Amrullah dan Narendra. (roni)

sumber : http://www.tunashijau.org/2009/smp29-1308.htm

Poros Bumi Berubah akibat Pemanasan Global

PASADENA -- Penghangatan suhu air laut akibat pengaruh manusia dapat mengubah poros Bumi, naik 1,5 meter pada akhir abad ini, demikian menurut sebuah studi terbaru.

Bumi bergerak tidak seimbang hampir secara konstan. Perubahan di udara dan sirkulasi lautan mendorong kutub planet ini tidak seimbang secara temporer dengan berlalunya musim. Hanya menghilangnya glasier pada jaman es lampau yang memiliki efek menetap hingga kini. Paling tidak menurut pendapat ilmuwan, fenomena zaman itu menarik kutub mendekati Canada.

Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters pekan ini, sebuah tim riset telah menemukan peningkatan tinggi permukaan air laut disebabkan penghangatan suhu ternyata juga berperan nyata dalam mendorong dan menarik kutub planet.

Ketika temperatur laut meningkat, air secara alami akan mengalir dan menyebar, mendorong laut semakin tinggi. Pakar konservasi memperkirakan efek ini mengambil garis pantai global hingga 3 milimeter pertahun hingga abad ini berkahir. Angka kumulatif bisa mencapai 30 senti meter lebih.

"Ketika suhu hangat semakin masuk ke lautan dalam, proses itu akan mendorong air di atasnya," ujar salah satu peneliti, Felix Landerer dari Laboratorium Jet Propulsi di Pasadena, Calif. "Beberapa masa air pun dihantarkan ke ceruk benua bagian lebih atas.

Air tambahan yang naik ke bagian tersebut cukup berat dan cukup memiliki daya untuk menggeser perlahan sumbu rotasi planet sedikit mendekati Alaska.

"Ini merupakan hasil yang sepenuhnya tidak diharapkan," ujar ilmuwan lain dari Laboratorium Jet Propulsi, Richard Gross. Richard sendiri tak terlibat dalam studi tersebut, namun ia memiliki pendapat, "Pemikiran konvensional selama ini...perubahan permukaan air laut tidak akan mempengaruhi rotasi Bumi,"

Penemuan tim riset tersebut paling tidak menggambarkan betapa nyata peran aktivitas manusia mengintervensi Bumi. Meningkatkan gas rumahkaca tidak hanya meninggikan temperatur, namun juga mengubah orientasi seluruh planet.

Lapisan es meleleh bahkan akan memiliki efek lebih besar dalam rotasi Bumi. Terutama es Greenland yang kini seperti bongkahan kulit raksasa retak dan pecah tak terorganizir di puncak perputaran Bumi. Ketika es meleleh, akan mengalir ke laut untuk mendistribusikan berat.

Memang, air meleleh dari Greenland hanya meningkatkan permukaan laut sekitar 0,2 milimeter setiap tahun, namun ia juga memindah kutub dengan angka yang sama setiap tahun.

"Pencairan es di Greenland memiliki efek sepuluh kali lipat pada perpindahan kutub," ujar Felix. Ia menambahkan, efek perubahan kutub akan didominasi oleh Greenland, ketika lempeng besar es terus retak dan terpisah di kawasan itu di masa depan. discovery/itz

sumber : http://www.republika.co.id/berita/71555/Poros_Bumi_Berubah_akibat_Pemanasan_Global

kenangan

kenangan . . .
yang teringat hanya canda dan kesedihan
dalam gelap hati aku menangis
mengenangpun tak jadi arti
semua yang telah terjadi
takkan kembali

kenangan . . .
kan tercipta bila kekasih pergi
tuk selamanya
bisikan hati yang tersimpan dalam bayangan telah jadi bintang
kali ini ku takkan biarkan ia terjatuh atau menangis


sumber :http://toppuisi.blogspot.com/2009/05/kenangan

Monday, July 27, 2009

DAYA HAMBAT VITAMIN C TERHADAP KERUSAKAN MEMBRAN SEL DARAH MERAH AKIBAT FOTOSENSITISER OFLOKSASIN YANG DIINDUKSI ULTRAVIOLET

Ofloksasin merupakan derivat flouroquinolon yang memiliki efektivitas dan spektrum yang luas sebagai antibiotik, namun ofloksasin juga dapat berperan sebagai fotosensitiser sehingga menyebabkan fotohemolisis. Untuk dapat menghambatnya digunakan vitamin C. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh vitamin C sebagai penghambat fotohemolisis akibat fotosensitiser ofloksasin yang diinduksi sinar ultraviolet (UV). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan empat kelompok perlakuan, yaitu P0=10 l sel darah merah yang dimasukkan ke dalam kotak tanpa radiasi UV. P1 = Kelompok yang di dalam tabung berisi 10 l sel darah merah dengan penyinaran radiasi UV. P2 = Kelompok yang di dalam tabung berisi 10 l sel darah merah, 1 ml ofloksasin dengan penyinaran radiasi UV. P3 = Kelompok yang di dalam tabung berisi 10 l sel darah merah, 1 ml ofloksasin dan 1 l vitamin C dengan penyinaran radiasi UV. Pengukuran hemolisis sel darah merah menggunakan metode spektrofotometri yang diukur pada  = 546 nm. Berdasarkan uji statistik ini disimpulkan bahwa vitamin C mempunyai peran dalam menghambat fotohemolisis akibat fotosensitiser ofloksasin yang diinduksi sinar UV.

sumber : http://one.indoskripsi.com/node/1034

KATA KUNCI : Fotosensitiser, ofloksasin, vitamin C, hemoglobin.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Fotosensitisasi adalah reaktivitas suatu senyawa sensitiser terhadap substrat biologis akibat sinar buatan atau sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet. Apabila substrat biologis tersebut berupa membran sel darah merah hingga menyebabkan lisis, maka proses tersebut dinamakan fotohemolisis (1,2).
Fotohemolisis dapat terjadi jika terdapat sinar ultraviolet dan atau fotosensitiser, yakni senyawa kimia yang dapat menyerap energi foton hingga terjadi sensitisasi. Berdasarkan asalnya, fotosensitiser dibedakan menjadi dua, yakni fotosensitiser endogen dan eksogen. Fotosensitiser endogen adalah fotosensitiser yang berasal dari dalam tubuh misalnya flavin dan porfirin, sedangkan fotosensitiser eksogen adalah fotosensitiser yang berasal dari luar tubuh misalnya kosmetik dan obat-obatan, misalnya ofloksasin (1).
Ofloksasin merupakan fotosensitiser dan antibiotik golongan quinolon berspektrum pengobatan luas. Antibiotik quinolon mengandung substituen flourin yang umum disebut sebagai flouroquinolon. Secara kimia, unsur induknya terdiri atas asam nalidiksat dan beberapa derivat mengandung inti naftaridin karboksilat. Akan tetapi, beberapa derivat diganti menjadi asam quinolinkarboksilat (1).
Menurut Shazib P, adanya fotosensitizer dengan pajanan ringan ultraviolet dapat menyebabkan efek toksik terhadap sel (3). Toksisitas ini disebabkan oleh pembentukan senyawa oksigen reaktif, yaitu 1O2 yang selanjutnya dapat merusak membran sel eritrosit. Kerusakan sel ini dipicu oleh penyerapan energi foton dari UV oleh ofloksasin sehingga menyebabkan fototoksik terhadap sel. Akan tetapi, efek fototoksik ini dapat diredam oleh antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, SOD dan lain-lain (3, 4, 5).
Asam askorbat atau vitamin C merupakan antioksidan eksogen penting dalam plasma, yang mengikat radikal bebas oksigen dan menjaga ?-tocopherol dalam lipoprotein (5,6). Menurut Jansen dan Erika, vitamin C dapat mengikat berbagai oksigen reaktif seperti super oksida, radikal hidroperoksil, oksigen singlet dan radikal nitrit oksida, dengan demikian secara efektif melindungi substansi lain dari kerusakan oksidatif. Pemberian sejumlah vitamin C juga dapat mencegah proses glikogenolisis selama fase oksidatif (5, 7).
Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan vitamin sebagai antioksidan telah banyak dilakukan. Akan tetapi, penggunaannya sebagai zat yang menghambat kerusakan membran sel darah merah akibat ultraviolet belum banyak diketahui. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini.

Friday, June 19, 2009

Belajar dari Kupu-kupu Pemuda Muslim Kejutkan Nasa

NEW JERSEY (SuaraMedia News) – Musim kelulusan memberikan kesempatan kepada generasi muda Muslim untuk bersinar. Sekaligus waktu untuk mengakui pencapaian dari orang-orang yang memiliki keempatan untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi. Ahmad Mahmoud adalah salah satu lulusan yang luar biasa cerdas dan memiliki kisah yang unik untuk didengarkan.

Jika bertemu dengan sosok Mahmoud, maka tidak diperlukan waktu yang lama untuk menyadari bahwa dia selalu menemukan topik baru untuk digali. Dia selalu memiliki gagasan-gagasan dan teori-teori baru dalam otaknya, namun dia tidak pernah merasa keberatan untuk membagikan pemikirannya kepada siapapun yang bersedia mendengarkan.
Mahmoud kecil yang beranjak dewasa memasuki sekolah Islam dan juga sekolah umum di New Jersey, dimana dia selalu berdebat dengan guru-gurunya. Dia memasuki jurusan teknik ruang angkasa di universitas Rutgers di New Jersey.

Pemikiran aktifnya membuat jalan terbuka lebar baginya untuk berpartisipasi dalam proyek desain senior, yang diikuti oleh kegiatan magang di NASA, dan mendapatkan peeluang karir yang unik. Prestasi anak muda ini merupakan penyegar dan pengingat atas kontribusi yang dimiliki kaum Muslim dalam dunia ilmu pengetahuan.

Belajar dari kupu-kupu

Dalam proyek desain seniornya, Mahmoud berkelana ke Venezuela untuk mempelajari cara terbang kupu-kupu untuk kemudian mempergunakan pengetahuan tersebut untuk diterapkan melalui penggunaan teknologi.

Mahmoud mengatakan: “Di Venezuela, saya merekam video dan menangkap beberapa ekor kupu-kupu dan sejumlah serangga lainnya untuk mempelajari struktur sayap hewan-hewan tersebut dan juga cara terbang masing-masing hewan.”

Dia menjelaskan bahwa setelah mendapatkan data-data yang diperlukan, dia dan para koleganya kembali ke AS untuk menganalisa video berkecepatan tinggi yang mereka rekam untuk membantu mereka dalam memahami setiap pergerakan sayap dari serangga-serangga tersebut.

“Kami juga mdenganalisa struktur sayap hewan-hewan tersebut untuk memahami sistem perubahan bentuk yang dilalui oleh sayap-sayap tersebut untuk dipergunakan dalam percobaan penerbangan dari kendaraan mini yang dikendalikan oleh remote. Kendaraan-kendaraan mini tersebut dapat dipergunakan dalam berbagai macam cara, yang termasuk kemampuan untuk bermanuver dalam jarak yang sempit yang tidak mungkin dilakukan oleh helikopter dan Pesawat terbang. Penemuan tersebut dipergunakan dalam proyek desain seniornya.Ahmad Mahmoud

Lebih lanjut lagi, Mahmoud dan teman-temannya dalam satu tim tengah mengerjakan alat yang bisa menempel diatas segala macam permukaan padat, mengubah permukaan tersebut menjadi sistem kesadaran yang tangguh. Meski hanya merasakan dan menganalisa getaran di permukaan, alat tersebut dapat memperhitungkan bagian mana dari permukaan tersebut yang harus disentuh,” jelasnya.

Teknologi tersebut dapat dipergunakan di segala macam permukaan dan pengguna bisa mengetahui dimana alat tersebut disentuh. Aplikasi dari teknologi semacam itu termasuk penggunaan untuk kepentingan keamanan. Mahmoud dan timnya menyelesaikan rancangan alat tersebut pada bulan Mei 2009, dan menamakannya sensor sentuh segala permukaan. Universitas Rutgers menganugerahi mereka sebagai juara pertama dalam kompetisi desain proyek.

Masa depan cerah

Pencapaian Mahmoud tidaklah berhenti sampai di sana. Selama menuntut ilmu di bangku kuliah dia menerima pemberitahuan dari dekan mengenai kesempatan magang di NASA. Di sana, Mahmoud ditawarkan untuk menjadi asisten. Karena dia memang selalu tertarik dengan ruang angkasa, peluang emas tersebut tidak disia-siakannya.

NASA menyambut kehadiran Mahmoud dengan tangan terbuka, dimana di NASA dia menjadi satu dari sedikit Muslim yang bekerja di sana. Dia mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sebuah spektrometer massa yang dipergunakan di atas permukaan bulan untuk mendeteksi partikel air di kawah-kawah bulan. Sederhananya, alat tersebut akan dipergunakan untuk membedakan molekul air dari partikel lainnya untuk mengidentifikasi keberadaan air di bulan.

Pekerjaan Mahmoud terbukti cukup penting bagi NASA sehingga NASA memperpanjang kesempatan kerjanya setelah lulus. Pada bulan September, setelah kelulusannya, Mahmoud akan mulai menempati posisi baru dengan NASA di pusat penerbangan angkasa Goddard di Maryland. Di sana, dia akan bekerja di departemen cyrogenics (ilmu yang mempelajari produksi temperatur udara yang sangat rendah – dibawah -150°C, -238°F atau 123°K dan apa yang terjadi pada benda-benda dalam kondisi temperatur semacam itu). Dalam posisinya tersebut, mahmoud akan terlibat dalam mendesaid pompa bahan bakar hidrogen cair untuk roket Ares I dan Ares V.

Menurut NASA, roket Ares akan mengirimkan astronot-astronot masa depan ke ruang angkasa, membawa mereka ke bulan, Mars dan ke bagian lain di tata surya. Roket Ares V aka menjadi kendaraan utama untuk perjalanan yang aman di ruang angkasa, termasuk materi yang diperlukan untuk memperpanjang kehadiran manusia di orbit Bumi.”

Sudah jelas bahwa anak muda ini, yang dalam masa kecilnya sering bermain di masjid pada akhir minggu dan berdebat dengan guru-gurunya di sekolah, memiliki segudang potensi dalam bidang sains. Mahmoud lahir dari orang tua yang berkebangsaan Mesir, pencapaian Mahmoud menunjukkan sisi kuat dan potensi besar dari para pemuda Muslim.

” (dn/iol) Dikutip oleh www.suaramedia.com

Wednesday, May 13, 2009

Ledakan Bintang Berbentuk Kalung Mutiara

KOMPAS.com — Kamera teleskop ruang angkasa Hubble merekam sebuah supernova atau ledakan bintang yang dikelilingi rangkaian bulatan putih seperti kalung mutiara yang berkilauan. lebih indah lagi karena di kanan kirinya diapit dua bintang terang yang memencar seperti permata.

Supernova yang diberi nama 1987A tersebut sudah diketahui sejak dua dekade lalu. Namun, bentuknya yang unik tersebut baru terungkap setelah dipotret Hubble pada Desember 2006 lalu.

Di bagian dalam lingkaran berwarna merah muda mungkin materi yang tertinggal saat ledakan dahsyat terjadi. Sementara bagian yang menyala terang di sekelilingnya merupakan lapisan terluar materi yang dipancarkan bintang saat memasuki masa-masa sekarat.

Saat bintang kehabisan energi, terjadi ledakan raksasa dan menghasilkan gelombang kejut yang memanaskan bagian terluar materi tersebut. Hal inilah yang membuat lingkaran terluar menyala terang. Uniknya, bagian terluar yang berpendar membentuk bulatan-bulatan mirip mutiara.



Sumber : http://sains.kompas.com/read/xml/2009/04/28/13392265/ledakan.bintang.berbentuk.kalung.mutiara

Jepang Luncurkan Satelit Pemantau Global Warming

TOKYO, JUMAT — Sebuah satelit meluncur, Jumat (23/1), dari Pulau Tangeashima, Jepang, yang ditujukan untuk memantau pemanasan global. Bersama satelit tersebut turut diluncurkan tujuh satelit berukuran kecil yang mendukung program antariksa Jepang.

"Satelit pemantau gas rumah kaca telah memisahkan diri dari roket pendorongnya dan berfungsi normal," ujar juru bicara Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (JAXA) seperti dilansir Reuters. Meskipun demikian, nasib tujuh satelit lainnya belum diketahui.

Dengan satelit utama tersebut, para ilmuwan Jepang dapat menghitung kadar karbondioksida dan methana dari 56.000 titik di Bumi. Pemerintah Jepang berharap dapat berperan serta dalam mengatasi perubahan iklim melalui penelitian berbasis satelit itu.

Selain itu, peluncuran ini juga menjadi bagian dari uji coba Jepang untuk menapaki bisnis peluncuran satelit. Selama ini, bisnis tersebut dilayani Eropa, AS, dan Rusia. China dan India juga telah memulainya dalam beberapa tahun terakhir.

China telah berhasil meluncurkan satelit komunikasi milik Nigeria pada tahun 2007 dan satelit pertama Venezuela tahun lalu. India juga bethasil meluncurkan sejumlah satelit termasuk LAPAN TUBSAT milik Indonesia.

Jepang telah menerima order pertama peluncuran satelit dari negara lain pada awal bulan ini. Badan ruang angkasa Korea Selatan telah meminta Jepang untuk meluncurkan satelit KOMPSAT-3 yang didesain untuk memotret permukaan bumi. Peluncurannya direncanakan antara tahun 2011 dan 2012.

Peluncuran satelit dilakukan menggunakan roket buatan Jepang H-2A dari pusat peluncuran di sebuah pulau kecil yang berjarak 1.000 kilometer selatan Tokyo. Untuk meluncurkan satelit dibutuhkan 96 juta dollar AS.

Program peluncuran satelit Jepang telah menunjukkan keahliannya dengan berhasil mengirim satelit ke orbit Bulan tahun lalu. Jepang bahkan berambisi mengirimkan astronot ke Bulan pada 2025.

Sumber : http://sains.kompas.com

Thursday, April 16, 2009

Kedamaian Telah Hilang

Peluru kian ganas
Darah mengalir deras

Jeritan menyayat hati
Bergelimpangan jasad mati

Di langit awan mengumpal di sertai gemuruh
Tanah diselimuti air hingga melepuh

Tak ada ketenangan
kedamaian kian tak dihiraukan

Pohon tak lagi ada
Ladang jadi bangunan
Jika ada ladang untuk di tanam
Bisakah kita menanam bersama

Air kian surut
Tanah semakin keriput
Regenerasi semakin semrawut

Laut kian keruh
Rejeki kian susah
Orang dijalan semakin banyak meminta sedekah (Elisa)

Sumber : Tabloit BIAS

Telaga Dusta

Jalan yang tak berujung
Memberikan warna-warni dunia
Sepanjang jalan yang terlentang panjang
Memberi kenangan berkharisma

Sepulang sekolah, seorang anak mematung di persimpangan
Kerongkongan merongrong sampai keseluruh air seni mencari kebugaran
Kerongkongan meneguk lidah kemolekan aksesoris jalan
Saum Setahun penuh pun tidak akan di terima tuhan

Mobil dan motor saling bekejaran
Ke-Kharisma-an tak lagi terpancar
Telah legam dimakan peradaban zaman
Yang ada hanya kepuasan

Rasa dahaga tidak lagi di kala siang
Namun, dahaga kala malam
Dan berlari di tengah jalan saat kesendirian

“Duhai sukma yang telah hilang
Kembalilah pada jiwaku
Jiwa yang tengah goncang karena kelakuanmu
Jiwa ini masih memberi satu kesempatan untuk"

SERPIHAN RINDU

foto : Elisa
Eni, adalah gadis yang amat menawan hati. Kata-katanya selalu membunuhku. Rasa cintaku membuat keteguhan hati mempertanyakan tentang cinta ini. Tak hanya itu, bagiku Eni adalah gadis yang menyimpan sejuta rahasia. Di Sinilah aku mulai terpaut cinta, dan ingin setiap hari bersua melihat canda tawanya.

Hidupku terpanggang dalam labirin cinta yang sulit untuk di mengerti. Setiap debuh rindu, menimbulkan sejuta pertanyaan. Apakah ini sebuah cinta, atau hanya sebuah kekaguman semata. Oh… tuhan aku tak mampu memikul pertanyaan ini. Berilah keberanian untuk mengatakan pada dirinya.

***

Selama tiga bulan sudah tak berjumpa pada gadis Kesayanganku. Pagi ini aku menggelora menunaikan kewajibanku menuntut ilmu di SMK Mulisa. Di sepanjang jalan yang berkelok tajam, ku bayangkan wajahnya yang akan mengantikan matahari pagi ini yang tak kunjung melirik. Benar saja, 500m dari sekolahku, batinku tergoncang angin badai yang meliuk-liuk.

Banyak kawan perempuan melempar senyum padaku, tapi liukan hatiku bukan karena senyum mereka yang suka ketampananku. Tapi aku sendiri juga tak tau dari mana asal getaran-getaran ini. Apakah ini yang dinamakan dimabuk rindu?.

Tetap aku terjang angkara rindu ini dengan keberanian sebagai “kesatria baja hitam atau ninja hatori”, oh… bukan. Tapi sebagai “pangeran”. Terlalu indah memang angan-anganku. Tapi dalam realita aku juga tidak tau.

***

Ku temukan Eni di sudut belakang. Saat ku langkahkan kaki ke pintu kelas, pak Muklas Memanggilku. Aku beranjak mendekati Pak Muklas. Oh…Tuhan, ternyata Pak Muklas hanya menjitakku, karena aku tidak memakai sepatu hitam. Sebenarnya hatiku ingin sekali melengossi pak muklas yang telah menganggu acaraku, tapi aku tidak berani kepada Guru BP satu ini.

Aku segera berlari ke kelas untuk menghampiri Eni. Ku langkahkan kaki pertama dari pintu. Nampak dari kejauhan wajahnya sayu, rambut yang terurai indah kini sudah di pangkas habis, dan senyumnya padaku membuat hatiku teriris seribu.

Langkah kedua
“Riyan!!, mana proposal tempat kita PKL”. teriak Dani, aku hampiri dia untuk membahas proposal tempat kami Praktek Industri. Dengan segera aku selesaikan, kemudian berlari tak ingin mendengar panggilan kawan-kawan, bahkan jika kepala sekolah memanggilku lagi, tidak akan aku hiraukan. Aku terlanjur rindu pada Eni.

Kali ini aku berlari ke kelas agar namaku tidak di panggil lagi. Ku lihat Eni duduk seorang diri, meski rambutnya dipangkas habis tetap terlihat manis sekali, bibirnya yang merah kini menjadi putih seperti bule, dan karakter cerianya kini berbalik menjadi pendiam, seperti rumput yang bergoyang terhempas angin.
Tinggal sepuluh langkah aku akan segera di depannya. Dia tersenyum getir padaku.

“Hap!!!” aku tangkap tubuhnya yang semakin kurus itu. aku dekap sekuat tenaga. Ya!, aku dekap. Seharusnya saat itu aku senang, tapi keadaannya hanya menjadi panik. Karena Eni pingsan dalam pelukannku.

***

Tiga hari setelah kejadian itu,

“.……Lirikan matamu menghentikan denyut nadi. Setiap gerikmu aku memimpikanmu. Aku tak sanggup mengatakan semua itu langsung padamu. Maaf kini aku harus pergi meninggalkan namamu dan meninggalkan paras wajahmu yang membuatku dimabuk rindu. Meski dalam kerinduanku itu, kau tinggalkan taman bunga di hati.

Di atas cinta masih ada cinta yang pantas duduk di singgasana. Tapi aku tak sanggup menepis sebuah takdir. Sebenarnya kemana cinta akan berlabuh, kau tak harus tau. Ku tahu kau mencintaiku, begitu pula aku. Biarlah hati ini mencoba berdiri tegap untuk menentukan jalan hidupku nanti, biarlah cinta menumbuhkan keberanian untuk menyibak rahasia hati. Ku harap kau tau maksudku, karena di balik pesan awal kau memberikan keberanian, ku harap kau akan mendapatkan teman perjalanan hidupmu sendiri. Karena jalan didepanku tak tampak lagi untukku. Tuhan terlanjur mencintaiku, dan aku pun juga lebih memilih cinta Tuhan” Setelah ku baca suratnya, baru ku tahu bahwa Eni juga menyukaiku disini pula umurnya tidak akan lama lagi karena menderita penyakit Leukimia akut. (Elisa)