Thursday, April 16, 2009

Kedamaian Telah Hilang

Peluru kian ganas
Darah mengalir deras

Jeritan menyayat hati
Bergelimpangan jasad mati

Di langit awan mengumpal di sertai gemuruh
Tanah diselimuti air hingga melepuh

Tak ada ketenangan
kedamaian kian tak dihiraukan

Pohon tak lagi ada
Ladang jadi bangunan
Jika ada ladang untuk di tanam
Bisakah kita menanam bersama

Air kian surut
Tanah semakin keriput
Regenerasi semakin semrawut

Laut kian keruh
Rejeki kian susah
Orang dijalan semakin banyak meminta sedekah (Elisa)

Sumber : Tabloit BIAS

Telaga Dusta

Jalan yang tak berujung
Memberikan warna-warni dunia
Sepanjang jalan yang terlentang panjang
Memberi kenangan berkharisma

Sepulang sekolah, seorang anak mematung di persimpangan
Kerongkongan merongrong sampai keseluruh air seni mencari kebugaran
Kerongkongan meneguk lidah kemolekan aksesoris jalan
Saum Setahun penuh pun tidak akan di terima tuhan

Mobil dan motor saling bekejaran
Ke-Kharisma-an tak lagi terpancar
Telah legam dimakan peradaban zaman
Yang ada hanya kepuasan

Rasa dahaga tidak lagi di kala siang
Namun, dahaga kala malam
Dan berlari di tengah jalan saat kesendirian

“Duhai sukma yang telah hilang
Kembalilah pada jiwaku
Jiwa yang tengah goncang karena kelakuanmu
Jiwa ini masih memberi satu kesempatan untuk"

SERPIHAN RINDU

foto : Elisa
Eni, adalah gadis yang amat menawan hati. Kata-katanya selalu membunuhku. Rasa cintaku membuat keteguhan hati mempertanyakan tentang cinta ini. Tak hanya itu, bagiku Eni adalah gadis yang menyimpan sejuta rahasia. Di Sinilah aku mulai terpaut cinta, dan ingin setiap hari bersua melihat canda tawanya.

Hidupku terpanggang dalam labirin cinta yang sulit untuk di mengerti. Setiap debuh rindu, menimbulkan sejuta pertanyaan. Apakah ini sebuah cinta, atau hanya sebuah kekaguman semata. Oh… tuhan aku tak mampu memikul pertanyaan ini. Berilah keberanian untuk mengatakan pada dirinya.

***

Selama tiga bulan sudah tak berjumpa pada gadis Kesayanganku. Pagi ini aku menggelora menunaikan kewajibanku menuntut ilmu di SMK Mulisa. Di sepanjang jalan yang berkelok tajam, ku bayangkan wajahnya yang akan mengantikan matahari pagi ini yang tak kunjung melirik. Benar saja, 500m dari sekolahku, batinku tergoncang angin badai yang meliuk-liuk.

Banyak kawan perempuan melempar senyum padaku, tapi liukan hatiku bukan karena senyum mereka yang suka ketampananku. Tapi aku sendiri juga tak tau dari mana asal getaran-getaran ini. Apakah ini yang dinamakan dimabuk rindu?.

Tetap aku terjang angkara rindu ini dengan keberanian sebagai “kesatria baja hitam atau ninja hatori”, oh… bukan. Tapi sebagai “pangeran”. Terlalu indah memang angan-anganku. Tapi dalam realita aku juga tidak tau.

***

Ku temukan Eni di sudut belakang. Saat ku langkahkan kaki ke pintu kelas, pak Muklas Memanggilku. Aku beranjak mendekati Pak Muklas. Oh…Tuhan, ternyata Pak Muklas hanya menjitakku, karena aku tidak memakai sepatu hitam. Sebenarnya hatiku ingin sekali melengossi pak muklas yang telah menganggu acaraku, tapi aku tidak berani kepada Guru BP satu ini.

Aku segera berlari ke kelas untuk menghampiri Eni. Ku langkahkan kaki pertama dari pintu. Nampak dari kejauhan wajahnya sayu, rambut yang terurai indah kini sudah di pangkas habis, dan senyumnya padaku membuat hatiku teriris seribu.

Langkah kedua
“Riyan!!, mana proposal tempat kita PKL”. teriak Dani, aku hampiri dia untuk membahas proposal tempat kami Praktek Industri. Dengan segera aku selesaikan, kemudian berlari tak ingin mendengar panggilan kawan-kawan, bahkan jika kepala sekolah memanggilku lagi, tidak akan aku hiraukan. Aku terlanjur rindu pada Eni.

Kali ini aku berlari ke kelas agar namaku tidak di panggil lagi. Ku lihat Eni duduk seorang diri, meski rambutnya dipangkas habis tetap terlihat manis sekali, bibirnya yang merah kini menjadi putih seperti bule, dan karakter cerianya kini berbalik menjadi pendiam, seperti rumput yang bergoyang terhempas angin.
Tinggal sepuluh langkah aku akan segera di depannya. Dia tersenyum getir padaku.

“Hap!!!” aku tangkap tubuhnya yang semakin kurus itu. aku dekap sekuat tenaga. Ya!, aku dekap. Seharusnya saat itu aku senang, tapi keadaannya hanya menjadi panik. Karena Eni pingsan dalam pelukannku.

***

Tiga hari setelah kejadian itu,

“.……Lirikan matamu menghentikan denyut nadi. Setiap gerikmu aku memimpikanmu. Aku tak sanggup mengatakan semua itu langsung padamu. Maaf kini aku harus pergi meninggalkan namamu dan meninggalkan paras wajahmu yang membuatku dimabuk rindu. Meski dalam kerinduanku itu, kau tinggalkan taman bunga di hati.

Di atas cinta masih ada cinta yang pantas duduk di singgasana. Tapi aku tak sanggup menepis sebuah takdir. Sebenarnya kemana cinta akan berlabuh, kau tak harus tau. Ku tahu kau mencintaiku, begitu pula aku. Biarlah hati ini mencoba berdiri tegap untuk menentukan jalan hidupku nanti, biarlah cinta menumbuhkan keberanian untuk menyibak rahasia hati. Ku harap kau tau maksudku, karena di balik pesan awal kau memberikan keberanian, ku harap kau akan mendapatkan teman perjalanan hidupmu sendiri. Karena jalan didepanku tak tampak lagi untukku. Tuhan terlanjur mencintaiku, dan aku pun juga lebih memilih cinta Tuhan” Setelah ku baca suratnya, baru ku tahu bahwa Eni juga menyukaiku disini pula umurnya tidak akan lama lagi karena menderita penyakit Leukimia akut. (Elisa)

HIV/AIDS? JANGAN SAMPAI AH…

Tanggal 1 Desember itu hari apa sih? Banyak remaja di kota Yogyakarta yang masih belum mengerti hari itu, padahal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS oleh seluruh dunia. Tanggal diperingatinya saja tidak tahu, apalagi arti dari AIDS. Seperti halnya Efandra saat di tanya mengenai hari AIDS sedunia, “Hari apa ya, aku enggak ngerti e. Kalau enggak salah sih hari Senin, he he he”. Jawab Efanda siswa SMA 1 Sewon.
Pengakuan tentang hari AIDS saja masih kurang dipahami oleh para remaja sekarang, padahal bahaya AIDS sedang mengintai mereka di mana saja. AIDS dapat membuyarkan masa muda mereka. Untuk itu sangat dibutuhkan penyuluhan mengenai apa itu AIDS, bahayanya, cara penularan, serta akibatnya. Terutama bagi para remaja yang notabene masih duduk dibangku SMP dan SMA.
Lain lagi jawaban Fitri yang duduk di kelas 2 Akuntansi SMK Budhi Dharma, “Tanggal 1 Desember kita memperingati hari AIDS. Dengan adanya hari AIDS, kita semua teringat akan penderitaan yang dialami saudara-saudara kita. Dan kita akan berfikir betapa pentingnya kesehatan yang begitu mahal itu. Dan kita akan berpikir betapa pentingnya kesehatan yang begitu malah itu. Mungkin peringatan ini mampu menyadarkan kita semua terutama bagi para tunas bangsa untuk lebih memahami bahwa kemajuan, perkembangan, serta ketentraman negara kita ini adalah tanggung jawab bersama”.
“Setahuku AIDS itu penyakit yang menyebabkan berkurangnya fungsi dari sistem perisai kekebalan tubuh karena masuknya vires ke aliran darah manusia”. Jelas Ika siswi SMK 1 Yogya
“Apalagi AIDS itu bahaya banget dan sampai sekrang belum ada obatnya”. Sambung Angger Prasetya SMK 2 Yogya yang di temui di sebuah studio musik di daerah Bausastran. Cukup lega kalau mereka mengerti apa itu HIV/AIDS, apalagi mereka adalah anak-anak band yang sangat rentan dengan narkoba dan seks bebas.
Tapi apa sih sebenarnya HIV/AIDS itu?. Kita simak penjelasan dari Arish selaku Koordinator Pusat Studi Seksualitas Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). “Kita mulai dulu dari kepanjangannya ya. HIV (Human Immunodificiency Virus). Human=Manusia, Immunodificiency=kekurangan kekebalan tubuh, dan Virus=virus/penyakit. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Lalu AIDS (Acquired Immuno Deficieny Syndrome), Acquired=menerima, Immuno=Kekebalan Tubuh, Deficiency=Kekurangan, Syndrome=Kumpulan gejala. Jadi AIDS adalah tanda dan gejala penyakit akibat hilangnya/menurunnya kekebalan tubuh karena infeksi lanjut dari HIV”.
Media penularannya dari mana saja dan bagaimana kita bisa tertular HIV/AIDS?. Menurutnya bisa melalui cairan sperma, cairan vagina, darah dan ASI. Sedang cara menularnya misalkan melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom, memakai jarum suntik bergantian dengan orang yang terinfeksi, terlahir ataupun disusui dari ibu yang terinfeksi dan transfusi darah yang telah tercemar HIV. Wah ngeri juga ya, Cuma karena terlahir dari ibu yang terkena HIV saja anaknya bisa tertular. Uiiiih sereeem….
Apalagi dari tahun ke tahun penderita HIV/AIDS di Yogya meningkat 20%. Menurut penelitian PKBI, jumlah keseluruhan penderita HIV yang dilakukan sampai dengan bulan September 2008 adalah 584 jiwa. Sedangkan yang terjangkit AIDS sebanyak 192 jiwa. Mungkin banyak saja penderita HIV/AIDS di Yogya bila msih kurangnya pencegahan dari masing-msing pribadi, terutama para remaja usia 15-24 tahun.
Wahh…. bagaimana ya penyakit ini bisa menyebar begitu cepatnya?. “Dengar-dengar sih penularan HIV/AIDS tambah cepat karena pemakaian jarum suntik secara bergantian. Parahnya di tempat-tempat umum juga ada jarum-jarum yang sengaja dipasang dan sudah terinfeksi virus HIV/AIDS. Itu dilakukan orang-orang yang ingin menularkan penyakitnya, ngeri banget kan?”. Jelas Eni.
Bener banget, memang sekarang ini penularan HIV/AIDS sudah sangat mengerikan. “Media penularan paling banyak berasal dari pemakaian jarum suntik secara bergantian”. Jelas Asih. Pemakaian jarum secara bergantian ini umumnya dilakukan oleh anak-anak remaja yang telah menyumbangkan prosentase sebanyak 13% bagi penderita HIV.
“Sebenarnya dalam hal ini, orangtua berperan sangat penting dalam pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja, hal itu karena orangtua seperti penyaring pengaruh dunia luar”, Tutur Ibu Justina Satiti selaku Pengurus Harian Daerah PKBI. Para orangtua masih merasa anak-anaknya masih kecil dan belum saatnya mengerti masalah HIV/AIDS, padahal pengetahuan tentang hal ini sangat penting untuk anak-anak mereka yang beranjak remaja agar tidak salah langkah. Selain dari orangtua, sekolah juga turut menyumbangkan peran penting dalam pencegahan terjadinya HIV/AIDS.
“Peran orangtua dan guru sangat penting, seperti membangun keharmonisan baik di rumah maupun di sekolah. Selain itu anak-anak perlu diberikan masukan yang membangun dari dalam diri si anak. Dan hal yang paling penting di sini adalah anak perlu dibekali ajaran yang bermoral dan agamis, sehingga aura positif akan muncul dengan sendirinya”, jelas Bapak Edi Nasrudin guru Bimbingan Konseling (BK) dari SMP Pembangunan Piyungan.
Suyitno, guru BK SMAN 1 Sewon mengatakan, setiap awal penerimaan siswa baru, penyuluhan mengenai bahayanya HIV/AIDS selalu diberikan kepada para siswa. Mediannya pun tak terbatas dari para guru sendiri. Tetapi mendatangkan narasumber yang dianggap ahli dibidang ini. Menurutnya, dengan adanya pemahaman dari orangtua dan penyuluhan dari pihak sekolah setidaknya sudah membuat para remaja mengerti akan bahaya HIV/AIDS. (Elisa/G Anggertimur/Farhan Bina Sentanu)-c


Sumber : Kedaulatan Rakyat

COWOK TAMPIL MODIS, WAJAR AJA

Pernah lihat cowok yang berdandan rapi?, bahkan memulas wajahnya dengan Make Up, meski tidak begitu tebal. Jika cewek tampil modis dan rapi dengan balutan Make Up dan aksesori lain, memang semakin menambah sempurna penampilan. Lalu bagaimana jika hal ini terjadi di kalangan kaum laki-laki?.
Kebanyakan remaja putri akan memandang aneh jika ada anak cowok yang berdandan rapi dengan kesan berlebihl-lebihan. Namun adapula yang berpandangan sah-sah saja, cowok tampil modis, wangi, hemmm…., asal tidak kelewat batas. Maksudnya tetep dengan karakter layaknya seorang laki-laki. Lagian sekarang banyak juga kosmetik dan model baju yang nyentrik untuk cowok. Entah mereka pakai sekedar menarik para cewek, atau kesadaran dalam diri tentang suatu kerapian.
“Ya iyalah penampilan harus diperhatikan, karena penampilan mencerminkan jiwa yang OK”, jelas Ipan, sebut saja begitu, salah seorang siswa dari Sekolah Menengah Industri (SMTI) Yogyakarta. Baginya penampilan menarik perlu, karena orang akan melihat pertama kali dari penampilan fisik.
Untuk mendapatkan penampilan yang OK, tidak jarang juga alat-alat kosmetik jadi pelarian. Nah kalau menurut kamu, Cowok pakai kosmetik itu perlu tidak sih?.
“Dibilang perlu atau tidak tergantung cara pandang masing-masing. Kalo aku sih sebenarnya tidak begitu setuju” Jawab Maya siswi Dari SMP Pembangunan Piyungan.
“Wajar aja kok, asal tidak berlebihan. Aku juga sering menggunakan hand body ke sekolah. Hanya sekedar itu saja”, ungkap Udin yang duduk di kelas 2 Akuntansi di SMK Budhi Dharma.
“Aku memang suka dandang, tapi aku tetap cowok sejati lho, dandan Cuma buat penampilanku aja kok”, Jelas Bowo
“Wah, berarti sekarang yang tampil modis dan suka berdandan tidak hanya untuk perempuan saja ya?. Ternyata Cowok juga perlu berdandang juga. Sebenarnya perbedaan cowok yang suka berdandan maupun hanya sekadar berpenampilan rapi dengan cowok yang tampil apa adanya, bagaimana sih penilaian di mata remaja?.
“Kalau aku senang melihat cowok yang berpakaian rapi. Seperti anak kantoran yang banyak duit, tapi tidak tahu dalamnya seperti apa?. Jika cowok yang suka berdandan, aku sendiri setuju-setuju aja, asal tingkah lakunya seperti anak laki-laki lpada umumnya”, jelas Tri yang duduk di SMK Budhi Dharma.
“Tentunya senang melihat cowok yang rapi, jika ditanya alasannya aku sendiri juga tidak tahu. Pokoknya seneng aja”. Jelas Maya dari SMP Pembangunan Piyungan kelas 2b.
“Wah yang pasti aku pengen baget punya cowok yang kayak gitu. Lihat saja Afghan dan Dikta ‘Yovie and Nuno’. Enak aja dilihat. Ada pepatah mengatakan bahwa penampulan itu mencerminkan diri seseorang. Jadi kalo ada orang yang berpakaian rapi, orang pasti langsung menilai kalo orang itu pribadinya baik. Tapi tidak selamnya lho penampilan mencerminkan orangnya baik.
Jadi yang paling penting adalah Innerbeuty yang dimilikninya. Walaupun tidak terlalu rapi penampilannya tetapi memiliki innerbeuty kuat, tetap terpancar mengalahkan apapun”. Jelas Anida Hanifa yang duduk di kelas 1 SMA 5 Yogyakarta.
“Sebenarnya faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang salah satunyaadalah tuntutan gaya hidup untuk tampil modis, rapi, memakai bedak adalah bagian dari lpemenuhan itu. Makanya sekarang yang dandan tidak hanya cewek tapi juga cowok. Standar cowok tidak lagi diukur dari tampang dan dompetnya, tapi juga kebersihan tubuhnya, rambut, klimis, dan raut wajah. Akhirnya munculah produk-produk kosmetik dan salon-salon kecantikan untuk cowok”, Tutur Mbak Titin, salah satu alumni Jurusan Psikologi dari salah satu Universitas Negri di Yogyakarta.
Wah jadi sekarang kerapian dalam berpenampilan sangat berpengaruh ya?. Pantas saja kaum laki-laki tidak mau ketinggalan ingin tampil modis dangaya, mungkin bagi mereka berpenampilan rapi, dan modis tidak hanya untuk dilakukan oleh para cewek, tetapi cowok juga berhak. (Elisa dan Ajeng Anis Woro)-c


Sumber : Kedaulatan Rakyat

Monday, April 13, 2009

Dampak Pemanasan Global:Kelautan Paling Terancam

Menyambut hajatan Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim (UNFCCC) Desember 2007 di Bali mendatang, penting untuk menjadikan perubahan iklim global isu strategis baru yang mesti dipertimbangkan dalam kebijakan kelautan dan perikanan (KP) ke depan. Mengapa ? Tentu karena hal yang paling nyata adalah pemanasan global sebagai akibat meningkatnya emisi karbon (C02) dapat mencairkan es di kutub dan meningkatkan permukaan air laut. Bagaimana dampaknya terhadap kondisi ekosistem dan sosial ekonomi pesisir? Bagaimana pula langkah-langkah yang mesti ditempuh untuk mengatasi hal tersebut?


P e m a n a s a n G l o b a l

Pemanasan global terjadi akibat peningkatan suhu global karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Karena itu aktivitas ekonomi yang mengkonsumsi energi fosil (bahan bakar minyak, batubara dan sejenisnya, yang tidak dapat diperbarui) memiliki kontribusi terhadap pemanasan global. Begitu pula deforestasi juga makin memperparah pemanasan global.
Siapa yang seharusnya paling bertanggung jawab atas terjadinya pemanasan global ini ?
Tabel 1 menunjukkan bahwa hingga saat ini negara-negara maju masih mendominasi emisi karbon, meski penduduk mereka hanya 15% dari penduduk dunia. Amerika Serikat, misalnya, meskipun pangsanya terhadap dunia secara persentase menurun, secara absolut sebenarnya terjadi peningkatan 25%. Lihat juga Rusia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Inggris. Mereka memiliki emisi karbon/kapita yang jauh di atas negara-negara dunia ketiga. Untuk dunia ketiga memang Cina dan India masih dominan. Kenaikan tertinggi terjadi di Cina, yang dalam kurun waktu 1990-2004 naik dari 2399 metrik ton menjadi 5007 metrik ton atau naik 109%. Emisi karbon perkapitanya 3.8 ton karbon/kapita. Begitu pula India, kurun 1990-2004 secara absolut terjadi kenaikan sebesar 97%, meski pangsanya terhadap dunia hanya naik sekitar 25%. Mengingat jumlah penduduknya yang tinggi, menyebabkan emisi karbon kapita hanya 1.2 ton karbon/kapita tahun 2004. Sementara itu, Indonesia hanya kontribusi 0.9% pada tahun 2004 dan 1.3% tahun 2004, yang hingga saat ini sekitar 85% disebabkan deforestasi.


Tabel 1. Negara-Negara Emiter Karbon

NegaraPangsa terhadap Total Dunia (%)Emisi Karbon/kapita (t CO2) 1990200419902004
Amerika Serikat21.220.919.320.6
Cina10.617.32.13.8
Rusia8.75.313.410.6
India3.04.60.81.2
Jepang4.74.38.79.9
Jerman4.32.812.39.8
Kanada1.82.215.020.0
Inggris2.62.010.09.8
Indonesia0.91.31.21.7
Brazil0.91.11.41.8
Thailand0.40.91.74.2

Sumber : disarikan dari Human Development Report (2007)

Human Development Report (2007) yang baru saja dikeluarkan UNDP juga melaporkan bahwa akibat dari pemanasan global tersebut, kurun waktu 2000-2004, sekitar 262 juta orang telah terkena bencana iklim (climate disasters), dan 98% dari mereka adalah penduduk di dunia ketiga. Sementara itu di negara maju, satu dari 1500 orang merupakan korban bencana iklim. Banjir adalah salah satu bencana yang disebabkan perubahan iklim ini. Peningkatan suhu 3-4 derajat celcius dapat menyebabkan 330 juta orang di dunia akan kehilangan tempat tinggal akibat banjir. Tentu bila tidak diantisipasi korban akan makin meningkat mengingat saat ini sekitar satu milyar orang hidup di pemukiman kumuh yang rentan terkena banjir. Diproyeksikan pada tahun 2020 mereka akan bertambah menjadi 1.4 milyar jiwa dan 2030 menjadi 2 milyar jiwa. Meningkatnya suhu air laut juga akan mempengaruhi badai tropis, dan sekitar 334 juta orang sangat rentan terhadap badai tropis ini. Sementara itu dampaknya terhadap pertanian dan ketahanan pangan sangat dirasakan. Diperkirakan di Afrika, sekitar 60-90 juta hektar akan terkena kekeringan dan merugikan sekitar 26 milyar USD di tahun 2060. Fakta-fakta inilah dapat menggambarkan bahwa dunia ketigalah yang akan menjadi korban dari perubahan iklim global yang sebenarnya disebabkan oleh negara-negara maju.


D a m p a k T e r h a d a p L au t

Memang hal yang paling nyata dari pemanasan global adalah dampaknya terhadap laut, yakni kenaikan permukaan air laut , yang selanjutnya memiliki dampak terhadap kondisi sosial ekonomi. Jika terjadi kenaikan 50 cm di sekitar Karibia maka sepertiga pantainya akan hilang. Hasil penelitian Dasgupta dkk (2007) menunjukkan bahwa kenaikan air laut satu meter akan berdampak terhadap 1.3% penduduk dunia, dan merugikan senilai 1.3% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, 1% wilayah kota, dan 0.4% lahan pertanian (Tabel 2).


Tabel 2. Kenaikan Permukaan Air Laut dan Dampaknya terhadap Sosial Ekonomi Tingkat Kenaikan Permukaan air LautDampak (% dari total global)

LahanPendudukPDBKotaArea PertanianArea lahan basah
10.31.31.31.00.41.9
20.52.02.11.60.73.0
30.73.03.22.51.14.3
41.04.24.73.51.66.0
51.25.66.14.72.17.3


Sumber : Dasgupa dkk (2007) dalam Human Development Report (2007)

Hilangnya pulau-pulau kecil merupakan ancaman langsung, tidak saja berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi dan ekosistem juga terhadap geopolitik kita, mengingat pulau terluar merupakan pijakan penting dalam menentukan batas wilayah dengan negara lain. Selain kenaikan permukaan air laut, peningkatan suhu air laut juga akan berdampak pada keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan laut. Secara umum dengan meningkatnya suhu sebesar 1.5-2.5 derajat celcius, maka 20-30% species tumbuhan dan hewan terancam. Untuk ekosistem pesisir dan laut, terumbu karang dan mangrove kini mulai terancam. Akibat El-Nino tahun 1998 saja sekitar 16% karang dunia rusak, antara lain berupa pemutihan (bleaching). Kini, Indonesia memiliki 50 ribu km2 terumbu karang atau sekitar 18% dari luasan terumbu karang dunia. Namun demikian kerusakan terumbu karang di Indonesia tidak hanya karena faktor iklim, tetapi juga karena pengaruh ulah manusia (antropogenik) baik melalui praktek pengeboman maupun sedimentasi, dan seterusnya. Berdasarkan Status Lingkungan Hidup Indonesia (2005), kita memiliki 590 spesies terumbu karang. Dengan terumbu karang seluas 50 ribu km2, sekitar 5.83% sangat baik, 25% baik, 36.59% sedang,
dan 31.29% rusak. Rusaknya terumbu karang tersebut akan sangat mengganggu kegiatan sosial ekonomi masyarakat, mengingat terumbu karang memiliki fungsi sebagai tempat pemijahan dan bertelur, sehingga sangat mempengaruhi stok ikan. Bayangkan, sekitar 30 juta nelayan di dunia tergantung pada ikan-ikan karang. Dan, setengah kebutuhan protein dan kandungan gizi untuk 400 juta orang miskin di dunia disuplai dari ikan (UNDP, 2007). Belum lagi nilai ekonomi untuk wisata bahari.

Kenaikan permukaan air laut juga mengakibatkan rusaknya ekosistem mangrove. Pada tahun 1990-an luas mangrove kita 9.2 juta hektar, dan tingkat kerusakan 57.6%. Rusaknya mangrove akan berdampak pada abrasi pantai karena tidak adanya penahan gelombang. Begitu pula pencemaran dari sungai ke laut akan meningkat karena tidak adanya penyaring polutan, dan berbagai spesies juga hilang. Serta, kegiatan budidaya perikanan tradisional akan terancam dengan sendirinya. Kejadian banjir sepanjang jalan tol bandara beberapa waktu lalu adalah bukti kerugian akibat rusaknya mangrove di pesisir utara Jakarta


A g e n da

Hal di atas menggambarkan bahwa ekosistem pesisir dan laut sangat rentan terhadap pemanasan global, yang pada akhirnya akan berdampak pada kelompok masyarakat rentan. Nelayan dan kaum miskin di wilayah pesisir akan menjadi korbannya. Hingga saat ini nelayan sudah semakin sulit menentukan kapan sebaiknya melaut karena ”musim” ikan semakin sulit diprediksi. Meski laut menjadi korban, sebenarnya laut pula yang dapat menyelamatkan bumi karena dengan fitoplankton-nya mampu menyerap emisi karbon. Oleh karena itu, membangun dan mengelola pesisir dan laut ke depan mesti memperhatikan asumsi laut sebagai korban dan sekaligus laut sebagai penyelamat terhadap pemanasan global. Dengan demikian, makna laut dalam pembangunan baik dalam ekonomi maupun jasa lingkungan kini makin penting, sehingga perlu pengarus-utamaan kelautan dalam kebijakan nasional, khususnya dalam kebijakan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Sehingga, masa depan laut kita sangat tergantung dari kecerdasan kita mendesain kebijakan mengantisipasi perubahan iklim global ini. (/aby)

(*) Penulis adalah :
Kepala Divisi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir, PKSPL IPB; Dosen Ekologi Politik
Fakultas Ekologi Manusia IPB


Sumber : http://www.duaberita.com

Ditemukan, Fosil Daun Purba di Blora Selatan

BLORA, KOMPAS - Menyusul penemuan fosil gajah purba, Tim Vertebrata Museum Geologi Bandung, Pusat Survei Geologi, Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral kembali menemukan fosil daun purba.

Daun itu ditemukan di Dusun Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. ”Berdasarkan temuan-temuan itu, tampaknya kawasan Blora Selatan merupakan savana di zaman Pleistosen yang dilewati Bengawan Solo purba,” kata Ketua Tim Vertebrata Museum Geologi Bandung Iwan Kurniawan, Sabtu (4/4) di Blora.

Fosil daun ditemukan di sekitar fosil gajah purba dan tercetak di batu lanau—terbentuk dari proses sedimentasi butiran lempung dan pasir. Dari ukuran daun yang relatif kecil, temuan gajah dan kerbau purba serta kontur sedimentasi di lokasi itu, tim memperkirakan, fosil itu dari zaman Pleistosen, 1.808.000- 11.500 tahun lalu.

Kepala Seksi Dokumentasi Museum Geologi Bandung SR Sinung Baskoro mengatakan, kawasan Blora Selatan banyak mengandung endapan teras Bengawan Solo purba yang menyimpan aneka fosil.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Blora Suntoyo mengatakan, Pemkab Blora menitipkan fosil itu di Museum Geologi Bandung.

Serahkan temuan

Seorang warga Kudus, Jawa Tengah, Sutodirono alias Rasimin (60), Minggu (5/4), menyerahkan temuan berupa 6 benda arkeologi, diduga dari abad ke-15, kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus.

Temuan itu berupa 3 buah mangkok berdiameter 13, 14, dan 15 sentimeter, ketinggian masing-masing 5 sentimeter. Dua benda lain menyerupai lepek dan sebuah miniatur rumah adat Minangkau.

Kepala seksi Sejarah Museum Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Sancaka Dwi Supani mengatakan, ”Untuk menentukan umur, jenis benda, bahan baku pembuatan benda, dan sebagainya, kami akan mengundang tenaga ahli dari Museum Ronggowarsito Jawa Tengah di Semarang,” katanya. Rasimin mengaku benda-benda itu ditemukannya di bekas pertapaan Sunan Kalijogo beberapa tahun lalu. (SUP/HEN)

Sumber : http://www.sains.kompas.com

Es di Kutub Utara Mengecil dan Menipis

COLORADO, KOMPAS.com — Kutub Utara berada di atas es yang lebih kecil dan lebih tipis dibandingkan dengan sebelumnya, sementara es tua yang kuat mulai digantikan es muda yang cepat mencair. Demikian dikatakan beberapa peneliti di NASA dan National Snow and Ice Data Center di Colorado.

Menurut para peneliti tersebut, maksimum es laut Artik pada musim dingin ini bertambah 15 juta dan 150.000 kilometer persegi, sekitar 720.000 kilometer persegi lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata wilayah Kutub Utara antara 1979 dan 2000.

Pada musim dingin normal, es seringkali memiliki ketebalan tiga meter atau lebih, Namun, tahun ini, ketebalan lapisan es hampir-hampir tak dapat menembus sasaran yang tepat "Arctic Circle".

"Kita tidak siap menghadapi musim panas. Kita berada pada situasi yang sangat genting," kata ilmuwan dari Ice Data Center, Walt Meier.

Jumlah es laut tebal mencapai tingkat rendah pada musim dingin dengan luas 680.400 kilometer persegi tahun ini, turun 43 persen dari tahun lalu.

"Biasanya, es yang tipis dan lebih muda berjumlah 70 persen dari lapisan es. Tahun ini, lapisan itu mencapai 90 persen," kata Meier.

"Es laut penting karena memantulkan sinar matahari dari Bumi. Makin banyak es tersebut mencair, makin banyak panas terserap oleh samudra sehingga menambah panas temperatur di planet ini," kata Manager Program Wilayah Kutub NASA Tom Wagner.

Pemanasan itu juga dapat mengubah pola iklim di seluruh dunia dan itu mengubah ekosistem bagi hewan seperti beruang kutub.

Sementara itu, kondisi Kutub Selatan juga memprihatinkan. Sebanyak satu beting es telah sirna dengan cepat, satu mulai hilang dan gletser mencair lebih cepat dari perkiraan semua orang akibat perubahan iklim, seperti diungkapkan beberapa peneliti Pemerintah Inggris dan AS pada 3 April lalu.

Mereka mengatakan "Wordie Ice Shelf", yang telah terpecah sejak 1960-an, sirna dan bagian utara "Larsen Ice Shelf" sudah tak ada lagi. Lebih dari 8.300 kilometer persegi telah terpisah dari "Larsen Shelf" sejak 1986.

Perubahan iklimlah penyebabnya. Demikian isi laporan dari "US Global Survey" (USGS) dan "British Antartic Survey", sebagaimana disiarkan di dalam laman www.pubs.usgs.gov.

"Berkurangnya gletser dengan cepat di sana memperlihatkan sekali lagi dampak nyata yang sedang dialami planet kita, lebih cepat dari yang diperkirakan, sebagai dampak dari perubahan iklim," kata Menteri Dalam Negeri AS Ken Salazar dalam satu pernyataan.

"Ini berlanjut dan sering kali pengurangan gletser yang sering kali dengan sangat besar adalah seruan peringatan bahwa perubahan terjadi ... dan kita perlu mempersiapkan diri," kata ahli glasiologi USGS, Jane Ferrigno, yang memimpin studi Antartika, dalam satu pernyataan.

"Antartika memiliki kepentingan khusus karena memiliki sebanyak 91 persen volume gletser di Bumi, dan perubahan di mana pun pada lapisan es menimbulkan ancaman besar bagi masyarakat," katanya.

Dalam laporan lain yang disiarkan di dalam jurnal "Geophysical Letters", "National Oceanic and Atmospheric Administration" menyatakan, es juga mencair jauh lebih cepat daripada perkiraan di Kutub Utara.

Laporan tersebut didasarkan atas analisis baru komputer dan pengukuran es belum lama ini.

"UN Climate Panel" memproyeksikan bahwa temperatur atmosfer dunia akan naik antara 1,8 dan 4,0 derajat celsius akibat buangan gas rumah kaca, kondisi yang dapat mengakibatkan banjir, kemarau, gelombang panas dan badai lebih kuat.

Sementara gletser dan lapisan es mencair, keadaan itu dapat menaikkan seluruh permukaan air samudra dan merendam daerah dataran rendah.

Sumber : http://sains.kompas.com

Dampak Pemanasan Global Jauh Lebih Buruk

CHICAGO, SABTU — Pengaruh buruk pemanasan global ternyata jauh lebih parah dari semua perkiraan berdasarkan asumsi yang terukur saat ini. Kerusakan yang dapat ditimbulkan akibat naiknya suhu Bumi dalam seabad ke depan mungkin sangat buruk.

Profesor Chris Field yang menjadi penulis utama laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2007 tentang perubahan iklim mengatakan hal tersebut dalam konferensi sains di Chicago, Sabtu (14/2) waktu setempat. Ia mengatakan, prediksi yang dibuat selama ini belum melihat dampak terburuk.

"Kita sekarang jelas menghadapi perubahan iklim di masa depan yang jauh di atas perkiraan yang diusulkan dalam kebijakan iklim," ujar Field. Misalnya, laporan tahun 2007 yang memperkirakan kenaikan suhu antara 1,1 hingga 6,4 derajat celsius dalam 100 tahun ke depan.

Menurutnya, perkiraan tersebut masih mengabaikan berbagai masalah yang sebanarnya turut memengaruhinya. Ia mengatakan, kenaikan suhu bergerak lebih cepat dan dampaknya bakal lebih buruk.

Temperatur yang meninggi menyebabkan hutan basah di kawasan tropis mengering sehingga lebih mudah terbakar. Selain itu, suhu tinggi juga mempercepat pencairan permafrost, kandungan es dalam tanah dekat kutub. Hal tersebut turut mempercepat kenaikan kadar gas rumah kaca di atmosfer sehingga mempercepat laju pemanasan global.

"Tanpa upaya yang efektif, perubahan iklim semakin besar dan semakin sulit diduga," ujar Field

sumber : http://sains.kompas.com

Saturday, April 11, 2009

Cuma-Cuma

Di samping tugu aku menunggu mlecu
Lautan manusia di situ, di sana-sini menganggapku lucu
Ku acuhkan mereka dengan plengosan bibir semakin maju
Tak jarang lidah tergigit Untu
Tak peduli mereka pejabat baru

Percuma menunggu janji-janji,
Uang beribu-ribu,
Bensin SPBU
Setelah jadi,
Hanya janji palsu

Aku tak akan tertipu lagi


(Elisa) 3 maret 09
Sumber : Kedaulatan Rakyat

Pangeran Berkacamata

“Duhai cinta yang menelusup di puing-puing hatimu, kenapa tidak kau tampakkan saja padaku. Sudah cukup aku menanti luka yang ngilu. Tidakkah ada rasa sedikitpun padaku. Seringku temui kau mencuri mataku, tetap saja kau tak mau mengaku. Entahlah apa yang harus aku lakukan, terserah padamu. Habis akal sehatku”. Selayang pesan ini ku kirimkan kepada pangeran berkacamata, namanya Mr. Windu. Sungguh nama yang indah dalam ingatannku.

Sekumpulan bunga aku petik untuk pangeran berkacamata. Mawar putih dan merah. Kurangkai menjadi satu. Lalu duri aku buang agar tak melukai hidungnya saat menciuminya. Dengan harapan dia akan tersipu malu setiap melihat rangkaian bunga dari taman yang ku tanam 8 tahun yang lalu.

Seandainya dia tersenyum dan mengucapkan terimakasih padaku saat aku hulurkan bunga, kemudian memeluk erat tubuhku sambil berkata “ai shite ru”. Setidaknya itu mengobati luka lama saat masih 1 SMA dulu. Mr. Windu mengacukan ku karena profesinya sebagai Guru. “Apakah aku melanggar undang-undang percintaan?. Setahuku itu tidak ada, jadi apakah aku salah?”. Pikirku saat itu.

***
Satu jam tidak ada pesan yang masuk di Ponsel. kegelisahanku semakin dimadu. Ingin sekali aku menghampiri Mr. Windu. Seribu alasan akan aku tanyakan untuk bertemu. Sayang, seribu alasan pula keluar dari mulutnya yang kecil saat di telfon tidak mau bertemu padaku. Aku tak berdaya memaksa pangeran berkacamata, karena sindrom asmara. Aku terkapar di atas ranjang lebar, kemudian terduduk kembali menatap rak buku yang harus aku kuasai untuk menata kuliahku yang sudah aku jalani selama 2 tahun.

Saat aku membuka lembar ke lima buku mata kuliahku, HPku berdering. Segeraku raih dan ku buka penuh tanya dan harapan datang dari nya.

“Shelly agustin, Bunga dan SMS mu sudah aku terima. Dari selembar kertas yang tertempel di bunga juga sudah aku baca. Sudah cukup, dari gaya bahasamu menunjukkan ada sesuatu. Apakah kau sekarang sakit. Adakah yang bisa aku bantu?”. Pesan dari Mr. Windu ini sungguh membuatku melayang ala kepayang.

“Iya, aku sekarang sakit parah. Adakah obat untukku?. Maukah kau belikan untukku?.” Pesan ini aku kirimkan kepadanya secepat halilintar mengelegar di angkasa

“Nama Obatnya Apa?”.

“Aku tidak tau nama obatnya. Obat apa saja. Saat kau belikan aku obat, belilah yang mahal”. Aku beri jeda yang amat panjang di bawah Pesan tadi

“Sebenarnya Obat yang aku butuhkan adalah dirimu. Jadi belilah hatiku seharga hatiku. Sanggupkah kau berikan untukku”. Pesan balasan ini adalah pesan yang aku tulis tanpa sadar karena aku hanya merasa kehausan rasa rindu di ujung pulau seribu.

Tiga puluh menit, tidak ada balasan darinya. Aku merasa menyesal telah mengirimkan pesan ini. “Adakah kekecewaan di hatinya?, ataukah dia tak kuasa membacanya. Adakah sesuatu yang terjadi padanya?. Apa karena ada benteng yang pernah kita jalani selama dia menjadi guruku dulu. Ah…., tidak, dia tidak akan berfikiran seperti yang aku pikirkan”. Pikiranku melayang dalam spiral cinta.

“Duhai yang tergila-gila pada ku, kau adalah inspirasi bagiku, kau adalah penghibur sukma saat aku merasakan letih. 5 tahun kita saling mengenal, dan selama dua tahun kita tak saling bersua. Dalam diriku ada sesuatu yang terselip di serpihan hati, hingga pada akhirnya kita di pertemukan dan dipisahkan seperti ini. Selama tiga tahun aku memastikan perasaan ini, kini hatiku menjerit ingin berlari mendekap hatimu. Karena hatiku tak ingin lagi berbohong dalam kerapuhan hati pria yang mencoba untuk tegar. Maka dari itu untuk mengobati luka kita, aku bersedia untuk membeli hatimu seharga hatiku”. Sender : Mr. Windu 085643826542 Sent : 08:08:08 18 Dec 2008. itulah balasan selama satu jam aku tunggu

***
Indah sekali, saat berjalan menelusuri trotoar bersama. Saling berpegangan tangan melihat kendaraan berlalu lalang. hari-hariku tidak di hantui lagi rasa takut yang menaungi hati. Suara HP ku berbunyi. aku bisa menebak siapa yang mengirimkan pesan itu.

“Semoga malam ini menjadi malam yang indah, dan jangan kau terlalu mengyanyangiku. Tabunglah rasa sayang itu padaku, biar kasih kita bertahan hingga mati”. Aku hanya tersenyum membaca pesan darinya.
Tigapuluh menit, saat aku terkapar dalam ranjang HP ku berbunyi lagi, pasti dari Mr. Windu yang ingin mengodaku memakai NO Seluler yang berbeda. Seluruh badanku dingin dan lemas sekali saat menerima telfon itu. yang mengabarkan Mr. Windu meninggal dunia karena kecelakaan. (Elisa)

Sumber : Kedaulatan Rakyat