Kembali Ke Ndeso : Makan Sego Wader Biar Pinter

 Makan makanan ala lestoran sudah hal yang biasa. Apalagi era sekarang makanan rasa lestoran banyak didapatkan di warung makan dan dijual dengan harga makanan. Memang, Yogyakarta memiliki banyak pilihan rasa makanan yang bisa kita icip. Mulai dari makanan khas luar sampai khas lokal. 

Foto : Irukawa ELisa

Sampai terlalu banyaknya keragaman jenis makanan, untuk dicoba, sampai kadang-kadang kita kesulitan mencari makanan dan minuman yang dulu sangat biasa kita makan. Salah satunya adalah minuman kunir dan sego wader. Apalagi jika dinikmati di tengah-tengah suasana yang sejuk dan menikmati semilir meski sinar terik. 

Sego wader memang bagi kaum millennial kurang mendapat perhatian. Padahal, kandungan baik pada wader bisa meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan. Tidak heran orang jaman dulu yang suka makan wader banyak yang pinter. Bagi kaum millennial saat ini, sego wader asing, dan memang juga sedikit sulit ditemukan di lestoran atau warung-warung millennial saat ini. Hanya ditemui di objek wisata Taman Bronjong. 

Sego wader yang disediakan di Objek Wisata Taman Bronjong ini memang memiliki cita rasa berbeda. Rasa dari nasinya sangat pulen, empuk dan enak. Ketika nasi masuk ke mulut, memiliki tekstur tidak biasa, dan memang nasi ini dicampur dengan bumbu rempah-rempah yang tidak disebutkan oleh sang koki, sebagai bumbu rahasia. Tambah nikmat lagi jika wadernya fresh baru di jaring langsung dari sungai. 

Kuliner di Taman Bronjong berlokasi di Wanujoyo Kidul, Srimartani, Piyungan, Bantul ini benar-benar makanan sederhana yang nikmat. Kenapa sederhana? Karena kuliner satu ini hanya menyuguhkan nasi, wader ditepung yang masih kriuk-kriuk dengan rasa asin yang sedang, ditambah sambal bawang yang pedasnya doer, cocok bagi pecinta pedas. Menariknya makan di sini adalah, kita bisa petik sendiri dari taman Bronjong. Kebetulan ketika saya berkunjung, memang saat kemarau jadi tingkat kepedasan cabe memang lebih pedas. Jadi, cabe yang berbuah di musim kemarau memiliki tingkat pedas lebih dibandingkan cabe yang berbuah di musim penghujan. 

Foto : Irukawa Elisa

Cara menikmati sego wader khas taman bronjong ini memang lebih lezat menggunakan tangan. Minumnya pun kali ini saya memilih yang spesial dan tradisional. Saya memilih minuman kunir asem batok. Kenapa kunir asem batok? Mungkin kamu menganggap ini hal biasa. Ternyata, kunir asem yang disajikan dengan batok kelapa memiliki citarasa yang berbeda dibandingkan minuman yang lain. Begitupun dengan kopi yang disediakan di batok. Karena saya kebetulan tidak kuat kopi, maka kunir asem pun jadi. 


Minuman yang disajikan dibatok kelapa menurut sang Koki Taman Bronjong, Mahendra memang memiliki cita rasa lebih khas. Minuman yang disajikan dibatok kelapa akan mengeluarkan aroma khas batok sehingga lebih unik rasanya. Aroma itulah yang akan menimbulkan cita rasa yang berbeda. Terutama untuk minuman yang disajikan ketika panas, akan tercium harum santan. 

Terkait harga yang ditawarkan pun terbilang murah, untuk minuman kopi batok atau kunir asem hanya 4.000 saja, untuk kuliner sego terinya cukup dengan harga 10.000 seporsinya, sangat ramah kantong pelajar. Tentunya dijamin sehat, karena bahan didapatkan secara organik dan tentunya fresh. Model-model kuliner seperti ini biasannya paling disenangi bagi mereka yang sangat memperhatikan kesehatan. (Irukawa Elisa)

Dipublikasi Tabloid BIAS, Edisi 2, 2019


Kembali Ke Ndeso : Makan Sego Wader Biar Pinter Kembali Ke Ndeso : Makan Sego Wader Biar Pinter Reviewed by elisa on Tuesday, June 07, 2022 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.