Melawan Arus Intoleransi, Pelajar Jogja Pertahankan Sikap Toleransi



Media sosial sempat dihebohkan dengan kasus intoleransi perihal Pilkada Jakarta. Dampak pilkada Jakarta berimbas ke kota di luar Jakarta, termasuk Yogyakarta. Perlahan intoleransi mulai menguat lewat media sosial dengan menyebar status negatif, tersebar status kebencian dan latah share berita hoak (palsu). Pola dan kecepatan akses informasi di media sosial akhirnya menyebar dan mempengaruhi cara berfikir pelajar Jogja untuk memihak kubu tertentu dan membenci kubu lawan.
Menurut pelajar dari MAN 2 Yogyakarta, Axel Milbarindra, tidak semua pelajar Jogja terbawa issu intoleran. Sebaliknya, masih banyak pelajar yang memiliki toleransi tinggi. Menurut Axel, toleransi merupakan perasaan dan sikap seseorang mengahargai sebuah perbedaan yang timbul karena keragaman yang ada dalam masyarakat. Mulai dari yang muda hingga tua wajib menerapkan Toleransi. Toleransi tidak mengenal usia dan tempat. Jadi setiap saat dan dimana saja terutama ketika berada di lingkup masyarakat dan sekolah. Wajib bertoleransi karena perbedaanlah yang membuat keindahan diantara warga negara. Karena perbedaan itu indah dan yang membuat semakin kuat.
Senada menurut pelajar dari MAN 2 Yogyakarta, Meivilana Stela Tsani, perbedaan itulah yang membuat hidup lebih berwarna. Sebagai negara kepulauan yang sarat perbedaan pendapat penting menerapkan toleransi.
“Perbedaan itulah yang seharusnya kita hargai,” imbuhnya. Ia juga menegaskan bahwa rasa toleransi bisa tumbuh di dalam diri ketika kita memiliki kesadaran diri, empati dan penghormatan. Saat ditanya cara bersikap toleransi, Stela membiasakan diri dengan cara membantu teman yang membutuhkan bantuannya, tanpa melihat dia dari suku, RAS dan agama apa. 
Lain lagi dengan Axel, cara membiasakan bertoleransi dalam kehidupan sehari-harinya adalah, menerima pendapat, pemikiran yang disampaikan teman. Sampai menerima cara pakaian dan logat bahasa teman kita di sekolah. “Toleransi penting demi menjaga keharmonisan sebagai warga negara Indonesia yang bersatu, berdaulat adil dan makmur.” Tutupnya. (Aula Nilam Sari, Elisa)
Melawan Arus Intoleransi, Pelajar Jogja Pertahankan Sikap Toleransi Melawan Arus Intoleransi, Pelajar Jogja Pertahankan Sikap Toleransi Reviewed by elisa on Saturday, January 20, 2018 Rating: 5

No comments:

Sahabat

Powered by Blogger.