Bahaya Narsistik : 3 Kawan Kelam

Pernah saya mengikuti sebuah grup yang cukup besar di WA. Menjadi anggota di dalamnya memiliki kebanggaan tersendiri. Siapa yang tidak bangga jika anggota di dalam grup tersebut memiliki nama besar dan terkenal. Ketik saya menyebutkan namannya saja, para pecinta buku mungkin saja mengenal namannya. Sebuah kebanggaan tentunya ketika menjadi bagian di dalamnya.

Isi dari grup tersebut sangat memotivasi teman-teman lain untuk tetap berkarya. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh teman-teman yang lain. Dari kacamata saya sendiri berbeda. Tujuan awal grup tersebut sebagai ajang share informasi, dan semangat. Lambat laun saya merasakan itu semua bukan sebagai semangat dan motivasi, tetapi lebih mirip sebagai ajang pamer. Memang antara share dan pamer memang beda tipis. Hal ini tergantung niat.

Berhubung niat itu ada di hati dan tidak bisa saya lihat kedalaman hati seseorang. Jatuhnya adalah, tergantung persepsi orang lain menerimanya. 

Banyaknya chat dengan pujian manis yang justru membuat saya merasa tidak nyaman berada di grup tersebut. Bukan karena iri, bukan. Tetapi saya merasa ini grup yang perlu diwaspadai. Meski kembali lagi, semua tergsntung dari setiap individu menerima dan menangkap informasi yang masuk dan diolah di dalam otak. Apakah informasi itu akan diolah sebagai asumsi atau sebagai bias negativitas.

Hal yang menarik dan yang saya lihat dari apa yang aku tangkap, di dalam sebuah grup akan menimbulkan banyak asumsi, persepsi dari para anggota lainnya. Seperti yang saya tangkap, banyak orang narsistik di dalamnya.

Narsistik tidak selalu digambarkan dengan kepercayaan diri berlebih berpose dan memotret diri sendiri. Tetapi dapat diartikan luas lagi.


Daniel Golemen dalam bukunya Social Intelligence (2015), narsistik termasuk tiga kawan kelam, yang terdiri dari narsis, machiavellian dan psikopat. Dimana tiga sekawan kelam tersebut memiliki nilai negatif secara sosial. Bersifat menipu, egosentris, agresi, dingin dan emosi. Yah, walaupun pendapat ini harus dilihat berdasarkan konteks seperti apa.

Orang yang memiliki narsistik ditandai dengan rasa ketertarikan pekerjaan yang memiliki tekanan tingkat tinggi.  Orang yang memiliki sifat narsistik yang sehat, mereka memiliki kemampuan untuk membuka diri mereka sendiri, mampu menerima dan mendengar pendapat dari orang lain, tidak merasa rendahan dan direndahkan sekalipun komentar berasal dari orang yang berada di bawah kita secara intelektual, usia ataupun kedudukan sosial.
Bahaya Narsistik : 3 Kawan Kelam Bahaya Narsistik : 3 Kawan Kelam Reviewed by elisa on Wednesday, March 16, 2016 Rating: 5

1 comment:

  1. info yang keren nih kak.. kalau ingin tahu tentang cara membuat toko online yukk disini saja.. terimakasih

    ReplyDelete

Sahabat

Powered by Blogger.